Selain menjadi penyedap rasa dalam masakan, bawang putih ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Salah satu manfaat bawang putih dipercaya bisa menurunkan kadar kolesterol hingga baik dikonsumsi untuk menjaga kesehatan jantung.
Artikel terkait: Konsumsi bawang putih bisa melancarkan ASI, Busui perlu tahu nih
Daftar isi
15 Manfaat Bawang Putih untuk Kesehatan Tubuh
Bawang putih juga kerap ditemui di dalam berbagai masakan. Pasalnya, rasa bawang putih yang terkesan kuat bisa menambah sensasi gurih pada masakan agar tidak terkesan hambar. Maka, tidak heran jika umbi yang satu ini menjadi salah satu bahan wajib dalam setiap masakan, termasuk berbagai hidangan jenis tumisan dan sup.
Selain itu, bawang putih juga merupakan jenis tanaman dari keluarga Allium yang mengandung senyawa sulfur. Senyawa ini diyakini dapat membawa efek baik bagi kesehatan apabila dikonsumsi secara rutin.
Kandungan Nutrisi
Bawang putih memiliki kandungan nutrisi tinggi, tetapi rendah kalori. Beberapa kandungan nutrisi yang dimiliki 3 gram bawang putih di antaranya adalah:
- Mangan: 2% dari kebutuhan harian atau daily value (DV)
- Vitamin B6: 2% dari DV
- Vitamin C: 1% dari DV
- Selenium: 1% dari DV
- Serat: 0,06 gram
- Kalori: 4,5 Kkal
- Protein: 0,2 gram
- Karbohidrat: 1 gram
Khasiat Bawang Putih untuk Kesehatan
Beberapa manfaat bawang putih bagi kesehatan di antaranya adalah:
1. Mengobati pilek
Mengonsumsi bawang putih bisa membantu meringankan beberapa penyakit seperti pilek dan flu. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan oleh National Institute of Health, seseorang yang mengonsumsi bawang putih dinilai lebih cepat sembuh dari pilek dan flu dibandingkan dengan yang tidak pernah sama sekali.
Pasalnya, bawang putih juga bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh dan membantu tubuh dalam melawan beragam virus yang menyebabkan penyakit.
2. Menurunkan tekanan darah
Penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke termasuk penyebab kematian terbesar di dunia. Tekanan darah tinggi atau hipertensi, adalah salah satu faktor yang bisa menyebabkan terjadinya penyakit tersebut.
Penelitian yang diterbitkan di US National Library of Medicine juga menjelaskan, suplemen yang mengandung bawang putih mampu menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi secara signifikan.
3. Membantu menjaga kesehatan jantung
Mengonsumsi bawang putih juga bisa membantu untuk menjaga kesehatan jantung. Pasalnya, beberapa penelitian menyebutkan bahwa pemberian suplemen yang mengandung ekstrak bawang putih dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.
Selain itu, bawang putih juga dinilai memberikan efek pengencer darah yang juga bisa melancarkan sirkulasi darah. Kedua hal tersebut sangat berkaitan dengan kesehatan jantung. Sehingga mengonsumsi bawang putih dipercaya bisa membantu agar kesehatan jantung tetap terjaga.
Artikel terkait: Rutin konsumsi bawang putih panggang, rasakan 5 manfaatnya untuk tubuh!
4. Mengandung antioksidan yang dapat mencegah penyakit alzheimer dan demesia
Selain menurunkan kolesterol dan tekanan darah, antioksidan yang dimiliki bawang putih juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit yang berkaitan dengan daya ingat. Penyakit tersebut di antaranya alzheimer dan demensia.
Tidak hanya itu, antioksidan dalam bawang putih juga bisa melindungi tubuh dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh senyawa radikal bebas.
5. Mengurangi risiko tekanan darah tinggi selama hamil (preeklampsia)
Mengonsumsi bawang putih bisa menjadi salah satu alternatif untuk mencegah risiko preeklampsia . Hal ini merupakan kondisi selama kehamilan yang sangat diantisipasi oleh Bumil.
Pasalnya, kondisi preeklampsia ini dapat menimbulkan masalah kesehatan lain seperti penurun fungsi ginjal dan hati, adanya pembekuan darah, dan perubahan aliran darah menuju plasenta yang berisiko menyebabkan kelahiran prematur.
6. Membantu mencegah kanker
Bawang putih juga dipercaya bisa memebantu mencegah kanker. Beberapa penelitian membuktikan, bahwa bawang putih bisa menekan aktivitas sel kanker. Sehingga jenis bahan makanan ini dinilai memiliki potensi sebagai sumber antikanker.
Meski demikian, hal tersebut bukan berarti bawang putih jadi bisa menyembuhkan kanker atau digunakan sebagai obat kanker. Pasalnya, perlu penelitian lanjutan dalam skala lebih besar untuk membuktikan khasiat tersebut secara medis.
7. Atasi kerontokan rambut
Kebotakan akibat penyakit autoimun atau alopecia areata, penggunaan bawang putih mentah berpotensi merangsang pertumbuhan rambut. Apabila ingin mencegah kerontokan rambut, cobalah mengoleskan minyak bawang putih di kepala.
8. Detoks logam berat
Dari studi Journal of Nutrition in Gerontology and Geriatrics (2012) ditemukan bahwa bawang putih mempunyai efek terapeutik untuk mengobati dari keracunan logam timbal. Bawang putih ampuh kurangi gejala keracunan mual, muntah, dan sakit kepala.
9. Tingkatkan imunitas tubuh
Bawang putih bermanfaat dalam meningkatkan imunitas tubuh untuk mencegah paparan virus penyebab pilek, demam, juga radang. Senyawa aktif allicin membantu melawan berbagai kuman penyakit infeksi.
Konsumsi bawang putih dapat mengurangi gejala dan mempercepat pemulihan.
10. Memperkuat tulang
Kandungan flavonoid yang ada dalam bawang putih diyakini berkhasiat menghambat proses pengeroposan tulang. Flavonoid memiliki potensi meningkatkan pembentukan tulang dan cegah pengeroposan mineral pada tulang.
11. Atasi jerawat
Allicin yang terkandung dalam bawang putih disebut memiliki sifat antijamur, antibakteri, dan antiseptik sebagai pembasmi kuman penyebab jerawat.
Allicin berpotensi dapat meredakan pembengkakan akibat jerawat, hingga peradangan kulit terlebih kombinasi vitamin C, tembaga, vitamin B6, seng dan tembaga berguna untuk mengendalika produksi minyak berlebih.
12. Penghilang rasa lelah
Bawang putih adalah rahasia peningkat performa sejak zaman kuno. Bahan masakan ini di masa lampau dikonsumsi oleh para buruh saat kelelahan, dan juga diberikan kepada para atlet di era Yunani Kuno.
13. Meningkatkan kesuburan
Menurut studi Journal of Herbmed Pharmacology, kandungan antioksidan dapat memperbaiki kadar testosterone dan struktur testicular yang meningkatkan kualitas sperma.
14. Mengurangi risiko kanker paru-paru
Dari hasil penelitian Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, mereka yang mengonsumsi bawang putih mentah dua kali dalam seminggu dapat mengurangi risiko terkena kanker paru-paru mencapai 40 persen.
15. Menurunkan risiko kanker prostat
Pada studi yang dilakukan pada Asian Pasific Journal of Cancer Prevention, ditemukan bahwa tumbuhan dari kelas Allium seperti bawang putih dapat menurunkan risiko kanker prostat.
Artikel terkait: 8 Khasiat bawang putih untuk ibu hamil, salah satunya bisa cegah preeklamsia
Risiko Dikonsumsi Berlebihan
Sesuatu yang menyehatkan pun akan tetap berbahaya apabila dikonsumsi secara berlebih, termasuk bawang putih. Dilansir dari WebMD, beberapa risiko yang ditimbulkan dari mengonsumsi bawang putih di antaranya adalah:
- Menimbulkan bau mulut dan sensasi terbakar
- Menimbulkan rasa yang tidak enak pada perut seperti panas dan mulas
- Menyebabkan mual dan muntah
- Meningkatkan risiko pendarahan
- Menyebabkan perut kembung
Bawang putih dapat menurunkan tekanan darah. Maka, secara teori, bawang putih juga dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang terlalu rendah atau drastis pada orang yang memang memiliki riwayat tekanan darah rendah. Di sisi lain, bawang putih juga bisa menimbulkan reaksi alergi.
Oleh karena itu, bagi Parents yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, ada baiknya berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter sebelum mengonsumsi bawang putih.
Pertanyaan Populer
- Penyakit apa yang tidak boleh makan bawang putih?
Bagi penderita Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) disarankan untuk membatasi konsumsi bawang putih, terlebih dalam kondisi mentah.
Konsumsi berlebih bawang putih dapat memicu hingga memperparah gejala GERD.
- Kapan waktu terbaik makan bawang putih?
Mengonsumsi bawang putih ada baiknya saat kondisi perut masih kosong sebagai penyumbang antibiotik tubuh. Anda bisa memakan bawang putih sebelum sarapan.
Semoga bermanfaat!
Artikel telah ditinjau oleh:
dr.Gita PermataSari, MD
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
***
Referensi: Healthline, Alodokter
Baca juga: