Sukses Berbisnis, Selebgram Tanya Larasati Bagikan Tips Mengatur Keuangan Keluarga

Bisnisnya berkembang pesat, selebgram Tanya Larasati bagikan caranya mengatur keuangan keluarga

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Manajemen keuangan keluarga nampaknya masih menjadi hal yang tabu untuk dibicarakan banyak orang. Padahal, hal ini menjadi salah satu pondasi vital agar rumah tangga tetap harmonis.

Seperti hal nya Tanya Larasati Panduwinata, selebgram sekaligus mom-preneur yang buka-bukaan soal keuangan dan investasi saat ditemui dalam acara Soft Launching Platform Investasikita dan Talkshow "Investasi Praktis Untuk Milenial" di Jakarta Selatan, Rabu (16/10).

Artikel terkait: 4 kesalahan umum keuangan keluarga yang bisa hancurkan pernikahan, hati-hati Parents!

Sukses menjadi mom-preneur, begini kisah Tanya Larasati

Sukses menjadi influencer terkenal seperti sekarang, bukan berarti Anya, sapaan akrab Tanya Larasati mendapatkan semuanya dengan instan. Ibu dua anak ini menceritakan perjalanannya yang sempat merasakan beberapa kesulitan.

"Dulu aku sempat bekerja di salah satu Digital Agency, tetapi cuma sebentar karena memang aku punya cita-cita ingin bisnis sendiri. Setelah lulus kuliah akhirnya aku iseng bikin akun Instagram untuk jualan kecil. Waktu itu aku bikin kartu ucapan dan undangan pernikahan yang dipesan sama teman dekat yang mau kasih untuk pacarnya," ungkap Anya.

Tak disangka, pengenalan bisnis tersebut melebar dan Anya mengakui sempat kewalahan untuk menangani pesanan yang terus berdatangan. Di usia yang cukup muda saat itu, 24 tahun Anya memberanikan diri merekrut pegawai yang ia nilai cukup nekad.

"Nekad karena aku sebenarnya nggak punya pengalaman berbisnis sebelumnya. Akhirnya aku bikin itu kontrak kerja, jatah cuti sampai akhirnya aku punya 15 pegawai!"

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Soalnya bisnis aku konsepnya customize ya, jadinya banyak orang yang suka dan aku nggak sanggup handle semuanya. Tetapi, saat itu keputusan aku salah karena bisnisku kan bukan bisnis baju atau makanan yang dibutuhkan setiap hari," tuturnya.

Artikel terkait: Pengelola keuangan keluarga adalah ibu, ini cara cerdas menyikapinya

Perlahan omset bisnis Anya menurun, ditambah saat itu Anya tengah hamil sehingga prioritasnya berubah dari yang semula berbisnis sepenuhnya fokus mengurus buah hatinya. Bahkan, pegawai yang semula berjumlah 15 perlahan menyusut menjadi tinggal 4 orang. Namun, hal ini tidak membuat Anya berhenti mencaritahu peluang bisnisnya itu.

"Bisnis aku sekarang alhamdulillah berkembang ya. Dua tahun terakhir bisnis aku yang namanya Pop! Your Heart udah resmi ada payung hukum. Kita sekarang bikin baju anak-anak yang sebentar lagi launching, buku edukasi kecil-kecilan untuk anak-anak, kartu ucapan, wedding invitation, mahar pernikahan, pop up box dan akan terus berkembang mudah-mudahan kedepannya," ujar istri Pandu Winata ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Manajemen keuangan keluarga ala Tanya Larasati, seperti apa?

Sempat mengalami roaller coaster dalam hal bisnis tidak membuat Tanya seketika menyerah. Berawal dari hobinya membuat kartu ucapan selamat, kreativitasnya kini berkembang menjadi bisnis beromzet Rp 100 juta perbulan!

Kendati begitu, Tanya tidak lantas melupakan keluarga. Ia bahkan berkomitmen dengan sang suami agar keluarga dan bisnis bisa berjalan beriringan.

"Kalau boleh cerita, aku sebenarnya gak ingin menikah muda. Aku tuh punya cita-cita mau menikah usia 32 tahun, yang nyatanya aku justru menikah 24 tahun," tutur Anya memulai cerita terkait manajemen keuangan keluarga.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Anya menuturkan dirinya adalah tipe orang yang sangat idealis dan keras kepala, di mana sejak awal ia berkeyakinan bisnisnya akan berhasil. Bukan tanpa alasan ia ingin menikah muda, wanita ini memiliki prinsip sendiri terkait pernikahan.

Menurutnya, ketika seseorang akan menikah harus settle lebih dulu dan mengumpulkan uang yang banyak agar kehidupan lebih terjamin.

"Aku sama Mas Pandu adalah sosok yang bertolak belakang. Aku tipe alpha yang susah banget dibilangin, makanya suka cekcok di tahun awal pernikahan. Seiring waktu aku pun belajar bahwa sama suami itu harus belajar mendengarkan bukan hanya berkomentar supaya komunikasi bisa lancar," ungkapnya.

Artikel terkait: 7 Trik cerdas mengatur keuangan keluarga, coba yuk Bun!

Hal ini juga berlaku dalam hal keuangan. Selepas menikah, Anya bersikeras ingin keluar dari rumah orangtua dan memiliki rumah sendiri. Mengambil cicilan KPR pun ditempuh sebagai langkah Anya dan suami memiliki rumah idaman.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Aku waktu itu gak mau di rumah ibu karena aku tuh dikekang, jadi pas nikah maunya ya bebas gak mau diatur lagi sama orangtua. Kita akhirnya sepakat untuk nyicil KPR dan menerapkan manajemen keuangan join income.

Jadinya penghasilan aku sama Mas Pandu digabungkan bersama untuk mencapai tujuan KPR itu. Kita berdiskusi dan sepakat nggak ada yang namanya uang istri atau uang suami, kerja dan menjalani hidup sama-sama berarti uang sama-sama", pungkasnya.

Ibu dari Sadajiwa Panduwinata dan Svara Senja Panduwinata ini pun kerap melakukan financial dating, yakni waktu khusus untuk membahas seputar keuangan keluarga.

"Sering kalau itu, karena suamiku kerja sebagai financial advisor untuk nasabah. Aku juga menekankan keterbukaan ke Mas Pandu, jangan sampai aku dan suami saling tebak-tebakan aku atau suami maunya apa," tegas Anya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Ibu rumah tangga juga perlu investasi, ini 3 cara mudah yang bisa dilakukan!

Apa jenis investasi yang dilakukan Anya?

"Nah ini, sampai sekarang aku masih investasinya logam mulia. Sebagai ibu rumah tangga aku anggap reksa dana itu hal yang complicated untuk dilakukan plus bingung mulainya darimana. Ditambah aku suka perhiasan, jadi selama ini aku kumpulin logam mulia dan lebih mempercayakan suami saya untuk hal investasi," kata Anya.

Padahal, Anya memiliki tujuan finansial yang belum tercapai.

"Aku dulu punya cita-cita ingin banget kuliah di luar negeri tapi akhirnya nggak kesampaian karena masalah finansial. Jadi sekarang aku lagi mikirin banget dana pendidikan anak, aku ingin nggak ada keraguan anak sekolah dimana pun mesti bisa tanpa berpikir terlalu panjang."

"Tapi dengan edukasi hari ini, saya jadi tertarik untuk mulai berinvestasi segera. Apalagi masa sekarang masih banyak perempuan yang berpikir konvensional terkait investasi sementara keinginan banyak," pungkas Anya.

Nah, Bun, sudahkah berinvestasi untuk keluarga bahagia dan sejahtera?

Baca juga:

id.theasianparent.com/pengeluaran-rumah-tangga