theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
  • COVID-19
  • Gizi & Stimulasi
  • Hidrasi Keluarga
  • Cek Alergi
  • Sukses ASI Eksklusif
  • Cari nama bayi
  • Kehamilan
    • Project Sidekicks
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Usia Sekolah
    • Praremaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Pilihan Parents
    • Plesiran Ramah Anak
    • Kisah Keluarga
    • Event
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja

Mampukah Pria Macho Menjadi Ayah Idaman?

Bacaan 3 menit
Bagikan:
•••
Mampukah Pria Macho Menjadi Ayah Idaman?

Apakah para pria juga sama seperti kaum wanita, terlahir dengan insting menjadi orangtua dan memiliki sisi lembut seorang ayah /ibu?

Pria macho yang tampak galak bukan berarti nggak bisa jadi ayah yang baik.

Pria macho yang tampak galak bukan berarti nggak bisa jadi ayah yang baik.

Pria itu bertato, berotot, berewokan, tinggi besar. Jika berbicara selalu tegas dan cenderung kasar. Tapi toh ada saja wanita yang jatuh cinta pada mereka dan menikahinya. Lalu apa yang selanjutnya akan terjadi ketika mereka menjadi seorang ayah?

Apakah semua pria, bahkan yang tampak sangar (bahasa Jawa dari kata ‘macho’) sekalipun, bisa menjadi ayah? Dan bagaimanakah mereka akan bersikap kepada anak-anak? Jika penampilan luarnya saja sudah mengerikan, bukan tidak mungkin mereka akan menyakiti anak-anak mereka sendiri.

Bisakah pria macho jadi ayah yang baik?

Menurut sebuah artikel di The Strait Times, level testosteron pada pria menurun ketika mereka menjadi seorang ayah. Hal ini terungkap lewat sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat.

Penemuan ini merupakan jawaban bagi apa yang dipercayai kaum pria selama ini, bahwa maskulinitas mereka berkurang ketika menjadi ayah. Namun menurunnya maskulinitas justru merupakan sebuah pertanda baik dalam hal pengasuhan anak (parenthood).

Hasil studi sekaligus menegaskan sebagaimana para wanita diciptakan untuk menjadi ibu, semua pria terlahir untuk menjadi ayah. Meskipun sikap mereka kepada anak-anak cenderung kurang bersahabat atau kaku.

Kabar baiknya adalah, pria macho dengan hormon testosteron lebih tinggi dari para pria pada umumnya lebih berpeluang untuk menjadi seorang ayah.

Dan penurunan hormon testosteron yang terjadi beberapa saat sesudah mereka menjadi ayah, menjadikan pria macho bersikap lebih lembut dan perhatian ketika mengasuh bayi mereka.

Kesaksian para istri pria macho

Bahkan para pria ter-macho sekalipun berhasil mengejutkan para istri dengan sisi lemah lembut mereka yang belum pernah terungkap sebelumnya. Juliana Lim, misalnya, mengaku suaminya menjadi lebih lembut ketika bayi perempuan mereka lahir.

Linda Arifin mengatakan gaya berjalan suaminya mirip seorang gangster. Tapi semenjak menjadi ayah, ia selalu bersikap sopan dan tak pernah berbicara dengan suara tinggi kepada putra kecil mereka.

Lain lagi kisah Elizabeth Wong. Ia mengatakan suaminya bukan seorang penyanyi dan tidak suka menyanyi. Ketika bayi mereka lahir, ia tak keberatan menggendong bayi mereka dan meninabobokannya. “Menyenangkan sekali melihatnya,” kata Elizabeth.

Coba lihat berapa jumlah jempol yang Anda dapat jika mengunggah foto si pria macho dan bayinya di Facebook.

Coba lihat berapa jumlah jempol yang Anda dapat jika mengunggah foto si pria macho dan bayinya di Facebook.

Manfaat menjadi ayah

Penelitian di atas juga menyimpulkan bahwa sikap atau tindak tanduk manusia berpengaruh pada kadar hormon dalam tubuh mereka. Jika kadar hormon estrogen yang tinggi dapat mengakibatkan kanker payudara, demikian juga kadar hormon testosteron yang berlebihan dapat berujung pada kanker prostat.

Menurunnya kadar hormon testosteron sama artinya dengan berkurangnya resiko mengalami penyakit kanker. Oleh karena itu Anda para ibu sudah sepantasnya menyemangati, memberikan pujian atau melakukan berbagai upaya untuk membuat pria macho Anda tak patah arang menjadi ayah.

Misalnya, bujuk dia berpose semanis mungkin sambil menggendong bayi mereka. Trus unggahlah foto itu di sosmed Anda dan jangan lupa tag/tandai dia.

Tunggu reaksi atau komentar teman-teman dan coba lihat berapa jempol atau ‘likes’ yang didapatnya. Saya jamin si dia pasti ketagihan mengunggah foto bersama bayinya lagi.

Parents, semoga ulasan di atas bermanfaat.

Baca juga:

Calon Ayah pun Mengalami Perubahan Hormon Saat Istri Hamil

Tipe Ayah Apakah Anda?

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

Penulis

jpqosinbo

  • Halaman Depan
  • /
  • Keluarga
  • /
  • Mampukah Pria Macho Menjadi Ayah Idaman?
Bagikan:
•••
  • 20 Saran Dari Para Ayah Untuk Setiap Ayah Baru

    20 Saran Dari Para Ayah Untuk Setiap Ayah Baru

  • 6 Foto Perubahan Wajah Laki-laki Setelah Jadi Ayah, Sebuah Bukti Kebahagiaan

    6 Foto Perubahan Wajah Laki-laki Setelah Jadi Ayah, Sebuah Bukti Kebahagiaan

  • Haru! Seorang ibu bertemu anaknya yang sudah meninggal lewat teknologi VR

    Haru! Seorang ibu bertemu anaknya yang sudah meninggal lewat teknologi VR

  • Dokter kandungan: "Melahirkan normal pasca caesar itu berisiko tinggi!"

    Dokter kandungan: "Melahirkan normal pasca caesar itu berisiko tinggi!"

app info
get app banner
  • 20 Saran Dari Para Ayah Untuk Setiap Ayah Baru

    20 Saran Dari Para Ayah Untuk Setiap Ayah Baru

  • 6 Foto Perubahan Wajah Laki-laki Setelah Jadi Ayah, Sebuah Bukti Kebahagiaan

    6 Foto Perubahan Wajah Laki-laki Setelah Jadi Ayah, Sebuah Bukti Kebahagiaan

  • Haru! Seorang ibu bertemu anaknya yang sudah meninggal lewat teknologi VR

    Haru! Seorang ibu bertemu anaknya yang sudah meninggal lewat teknologi VR

  • Dokter kandungan: "Melahirkan normal pasca caesar itu berisiko tinggi!"

    Dokter kandungan: "Melahirkan normal pasca caesar itu berisiko tinggi!"

  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Sitemap
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami


  • Singapore
  • Thailand
  • Indonesia
  • Philippines
  • Malaysia
  • Sri Lanka
  • India
  • Vietnam
  • Australia
  • Japan
  • Nigeria
  • Kenya
Merek Mitra
Influencer Partner Brand LogoMama's Choice Partner Brand Logo
© Copyright theAsianparent 2021. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan
  • Komuniti
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Nutrisi

Unduh aplikasi kami

google play store
Appstore
  • Beriklan Dengan Kami
  • Tentang Kami
  • Tim Kami
  • Hubungi Kami
  • Syarat dan Ketentuan
  • Jadilah Kontributor Kami
Buka di aplikasi