Nutrisi makanan untuk penyakit jantung bawaan (PJB) atau Kelainan Jantung Bawaan (KJB) ternyata bisa meningkatkan kualitas hidup anak. Menjadi penting, orang tua dengan anak penderita penyakit jantung bawaan harus memahami peran asupan nutrisi dalam memaksimalkan tumbuh kembang sang buah hati.
Menjadi orang tua dengan anak penderita PJB pasti memunculkan kekhawatiran tersendiri. Kerap timbul pertanyaan, apakah tumbuh kembang anak akan menjadi kurang maksimal?
Seperti diketahui, jantung merupakan salah satu organ yang bekerja memompa darah supaya mengalir ke seluruh tubuh untuk membawa oksigen dan nutrisi.
Kelainan pada fungsi atau struktur jantung ini membuat asupan oksigen dan nutrisi yang dibawa darah ke seluruh tubuh menjadi terganggu. Biasanya, orang tua akan berpikir jika operasi atau tindakan medis adalah satu-satunya jalan untuk kesembuhan.
Nutrisi Makanan Juga Penting untuk Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan
Padahal jika dipahami, ada proses menyeluruh yang harus dilakukan orang tua dan tidak hanya dari tindakan medis seperti operasi saja. Dalam hal ini, salah satu aspek pendukung kesembuhan buah hati adalah asupan nutrisi makanan untuk penyakit jantung bawaan (PJB) yang diberikan oleh orang tua.
Menyadari pentingnya hal tersebut, Danone Specialized Nutrition Indonesia menyelenggarakan webinar yang berjudul “Pentingnya Dukungan Nutrisi Optimal pada Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan”. Webinar ini diselenggarakan bertepatan pada peringatan Hari Jantung Sedunia yang jatuh pada Rabu (29/9) untuk mengedukasi dan juga memberi semangat para orangtua yang memiliki anak dengan PJB.
Artikel terkait: Wajib tahu! Ini bisa Parents lakukan untuk mengurangi risiko penyakit jantung kongenital pada anak
Gejala Penyakit Jantung Bawaan (PJB) pada Anak
Penyakit jantung bawaan (PJB) pada anak biasanya tidak terlihat dan perlu pemeriksaan menyeluruh. Namun, ada gejala yang dapat diamati seperti bayi terlihat biru, mudah lelah, napas pendek, dan proses menyusu yang sering putus.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Kardiologi dr. Rahmat Budi Kuswiyanto, Sp.A(K), M.Kes memaparkan, tidak semua bayi yang lahir menunjukkan gejala. Meski sudah mendapatkan intervensi medis, nantinya anak dengan KJB akan tetap menghadapi tantangan kesehatan di masa pertumbuhannya.
“Orang tua memiliki peran penting dalam deteksi dini adanya KJB. Mereka juga berperan mengoptimalkan perawatan dan intervensi bila terindikasi untuk meningkatkan usia harapan hidup dan kualitas hidup anak dengan KJB,” jelas dr. Rahmat yang menghadiri webinar.
Artikel terkait: 8 Makanan Sehat untuk Melindungi Jantung
Tips Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Makanan untuk Penyakit Jantung Bawaan
Terkait peran nutrisi pada makanan, dr. Rahmat juga menyebut bahwa tentunya merawat anak dengan PJB akan berbeda dengan anak lainnya. Anak dengan PJB perlu penanganan khusus untuk bisa mencapai empat goals yaitu: Medical Goals, Health Service Goals, Psychological Goals, dan Social Goals agar bisa mendukung anak tumbuh optimal dan hidup berkualitas.
Sejalan dengan hal tersebut, Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik Dr. dr. I Gusti Lanang Sidhiarta Sp.A(K) juga menyebut bahwa kebutuhan gizi terutama energi dan protein pada pasien KJB akan lebih besar dari yang direkomendasikan untuk anak yang tidak memiliki penyakit ini. Hal tersebut tentunya dihitung berdasarkan kebutuhan fisiologis, usia, dan berat badan anak.
“Terapi nutrisi pada anak dengan KJB adalah dengan memastikan kalori dan protein yang cukup untuk memfasilitasi kenaikan berat badan. Bentuk paling umum terapi nutrisi pada anak di atas 1 tahun yang mengalami KJB adalah, penggunaan formula tinggi kalori sehingga mengurangi volume cairan yang diberikan,” jelas dr.Lanang.
Artikel terkait: Ibu Ini Dengar Kembali Detak Jantung Anaknya yang Meninggal Di Tubuh Anak Lain
Perjalanan Panjang untuk Investasi Kesehatan Anak di Masa Depan
Memperhatikan gizi makanan untuk penyakit jantung bawaan anak telah terbukti menjadi salah satu faktor yang bisa mendukung tumbuh kembang yang optimal. Selain itu dari segi medis, nutrisi yang baik bisa mencegah atau menurunkan angka kesakitan dan kematian dan memberikan angka keberhasilan ketika anak harus menghadapi operasi koreksi jantung.
Pentingnya asupan nutrisi ini juga didukung kisah dari perwakilan Komunitas Keluarga Kelainan Jantung Bawaan (KKJB) Yuli Lestari. Menghadapi kondisi anak yang didiagnosa mengidap PBJ sejak lahir mempertemukannya dengan dokter gizi. Salah satu yang ditekankan dokter adalah memastikan kebutuhan nutrisi anak tercukupi.
“Saya giat mengejar status gizi baik anak saya sejak awal mengetahui bahwa anak saya mengalami penyakit jantung bawaan,” ungkapannya.
Hal yang sama diungkap perwakilan dari Komunitas Little Heart Agustina Kurniari Kusuma. Memiliki anak dengan PJB diakui memakan banyak tenaga dan biaya terutama untuk mengoptimalkan tumbuh kembang sang buah hati. Namun, hal itu diakuinya menjadi sebuah investasi yang nantinya akan dinikmati sang anak ketika sudah dewasa.
Sementara itu, setiap anak dalam kondisi kesehatan apa pun termasuk yang memiliki PJB, sebenarnya harus tetap mendapatkan asupan nutrisi yang tepat. Pasalnya, nutrisi sangat berperan penting untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak di masa yang akan datang.
Lebih lanjut, melalui acara ini, para pakar dan panelis juga berharap orang tua bisa memahami pentingnya pemberian minuman dan makanan untuk penyakit jantung bawaan. Sekali lagi, hal ini perlu diperhatikan agar anak memiliki tumbuh kembang optimal dan kualitas hidup yang lebih baik.
****
Baca juga:
Kabar Baik! Pemberian ASI Terbukti Perkuat Jantung Bayi Prematur
Ketahui Penyebab Penyakit Jantung Bawaan, Gejala, dan Cara Mengatasi