Ada banyak makanan untuk otak anak pintar di sekitar kita. Salah satu jenis makanan yang cukup banyak disarankan ialah mengonsumsi ikan.
Dalam acara yang diadakan Forum Ngobras beberapa waktu lalu, Prof. Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, Guru Besar Bidang Keamanan Pangan dan Gizi Departemen Gizi Masyarakat IPB dan Spesialis anak dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K) mengungkapkan pentingnya konsumsi ikan saat masa tumbuh kembang anak, khususnya saat 1000 Hari Pertama Kehidupan.
“Selama masa ini, ada komposisi gizi yang sangat esensial untuk proses tumbuh kembang, misalnya asam lemak esensial,” ungkap Prof. Ahmad. Asam lemak ini tidak bisa dibuat sendiri di dalam tubuh sehingga memerlukan asupan dari pangan, salah satunya ikan dengan kandungan asam lemak yang tinggi.
Asam lemak tak jenuh dibagi menjadi dua, yakni asam lemak tak jenuh ganda atau PUFA (polyunsaturated fatty acid), dan asam lemak tak jenuh tunggal atau MUFA (monosaturated fatty acid). PUFA terdiri atas omega-3 dan omega-6, dan MUFA berupa omega-9.
Ikan, makanan untuk otak anak pintar
Kandungan omega 3 dan 6 inilah yang memiliki peran penting dalam kecerdasan si kecil, Bun. Di dalam tubuh, omega 3 (asam linolenat/ALA) diubah menjadi EPA dan DHA. “Keduanya sangat penting dalam pembentukan otak janin,” ujar Prof. Ahmad. Adapun omega 6 (asam linoleat/LA) diubah menjadi ARA (arachidonat).
Namun sayangnya, anak-anak Indonesia masih kekurangan asupan asam lemak ini. Hal ini dijelaskan berdasarkan temuan dari penelitian Prof. Ahmad dan kolega, kekurangan asupan omega 3 banyak terjadi pada anak Indonesia.
Prof. Ahmad menjelaskan, komponen otak terdiri atas 50-60 persen lemak. “DHA merepresentasikan 33 persen dari asam lemak dalam fosfolipid spesifik dari brain gray matter,” terangnya. DHA dan ARA banyak terdapat pada membran sel otak dan mata.
Menurut dr. Bernie, agar sinaps-sinaps otak bisa saling tersambung, dibutuhkan asam lemak esensial. Makin banyak sambungan sinaps, makin tinggi tingkat intelegensi anak.
Baik Prof.Ahmad maupun dr. Bernie sepakat bahwa asupan ikan sangat mutlak diperlukan oleh anak. Sumber makanan Indonesia yang kaya akan EPA dan DHA antara lain ikan lemuru, ikan sardin, ikan lele, dan susu yang difortifikasi. Selain itu, seafood juga merupakan sumber omega 3 yang sangat baik. Sedangkan, tempe dan tahu kaya akan LA dan ALA, tapi tidak mengandung EPA dan DHA.
Agar perkembangan otak anak bisa maksimal, setiap orangtua pun wajib mengetahui tanda-tanda si kecil kekurangan asam lemak esensial ini.
Tanda anak kekurangan asam asam lemak esensial
Spesialis anak dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K) menjelaskan lebih detail terkait asam lemak yang terdapat dalam ikan. Berbagai manfaat tersebut antara lain:
- Untuk perkembangan sel
- Perkembangan fungsi otak dan saraf
- Produksi hormone-like substances
- Respon imun
Beberapa gejala defisiensi asam lemak pada anak, antara lain:
- Kulit kering
- Rambut kering
- Kulit kasar hingga berketombe karena kulit begitu kering
- Mata kering
- Gangguan perhatian
- Konsentrasi terganggu
- gangguan kognitif
- Rewel, moody, dan mudah emosi
Adapun konsumsi ikan sebaiknya diberikan 2-3 porsi setiap minggunya. Parents bisa memberikan menu ini dengan cara digoreng, dipanggang, maupun dibakar agar si kecil tidak bosan.
Artikel terkait: Bumil perlu tahu! Ini 4 jenis ikan mengandung merkuri yang harus dihindari
Nah Parents, itulah pentingnya konsumsi pangan satu ini untuk kecerdasan dan kesehatan anak. Yuk, berikan makanan untuk otak anak pintar agar ia bisa cerdas serta tumbuh kembangnya normal.
Baca Juga :
Kaya manfaat, kapan waktu yang tepat memberikan jambu biji pada bayi?