Makanan saat sahur sangat penting selama bulan ramadan, apalagi untuk anak-anak. Asupan makanan saat sahur dengan nutrisi yang cukup dan seimbang bisa membantu si kecil tetap kuat menjalani puasa sepanjang hari.
Makanan saat sahur yang tidak boleh diberikan pada anak
Kewajiban berpuasa memang penting diajarkan pada anak-anak sejak dini. Namun perlu diingat bahwa anak-anak masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan sehingga tetap membutuhkan asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang. Untuk itu pilihan makanan dan minuman yang kita berikan selama sahur dan berbuka pun menjadi sangat penting.
Agar anak tetap kuat dan berenergi sepanjang hari, sebaiknya jangan berikan beberapa jenis makanan dan minuman ini saat dia sahur.
1. Makanan yang terlalu banyak garam/penyedap
Hindari memberikan makanan yang terlalu asin untuk anak saat sahur. Sebab makanan asin dapat menstimulasi rasa haus.
Salah satu makanan asin yang harus dihindari ialah makanan kaleng. Jenis makanan itu memiliki kadar garam yang tinggi. Selain itu, kurangi pula penggunaan garam dan penyedap rasa dalam masakan saat sahur.
2. Karbohidrat sederhana
Selama berpuasa, tubuh tidak akan menerima asupan apapun selama kurang lebih 12 jam. Bila saat sahur tubuh anak tidak mendapatkan bahan bakar yang cukup, maka dia bisa cepat merasa lelah dan lesu sepanjang hari.
Untuk itu, hindari memberikan karbohidrat sederhana untuk anak saat sahur. Sebab karbohidrat sederhana dapat membuat anak cepat kenyang tetapi juga cepat lapar. Umumnya karbohidrat sederhana akan habis dan terserap tubuh dalam jangka waktu 08.00-09.00.
Adapun contoh karbohidrat sederhana ialah mie instan, tepung, kue, gula pasir, produk susu, soft drink, dan lain sebagainya.
Bila ingin mengonsumsi karbohidrat sederhana, jangan lupa untuk selalu diimbangi dengan karbohidrat kompleks.
Karbohidrat akan dilepaskan secara perlahan oleh tubuh sehingga anak dapat merasa kenyang lebih lama. Contoh karbohidrat kompleks ialah nasi merah, barley, gandum, oat, dan ubi.
3. Makanan pedas
Seperti halnya makanan asin, makanan pedas juga bisa cepat memicu rasa haus. Jadi hindari memberikan makanan yang terlalu pedas untuk anak.
Selain dapat memicu rasa haus, makanan pedas juga bisa meningkatkan asam lambung yang berpotensi menyebabkan nyeri di perut bagian atas bagi penderita maag. Beberapa anak kecil juga tidak kuat dengan rasa pedas sehingga dapat mengalami sakit perut.
Oleh karena itu, sebaiknya hindari makanan ini saat sahur.
4. Makanan tinggi lemak
Dilansir dari Hello Sehat, makanan tinggi lemak bekerja dengan dua cara.
Cara pertama, makanan tinggi lemak dapat menghambat proses pengosongan perut sehingga memperburuk gejala sembelit. Cara kedua, makanan tinggi lemak bisa mempercepat sistem pencernaan sehingga menyebabkan diare.
Kedua cara ini tergantung dari tipe lemak apa yang Anda makan dan kecenderungan tubuh Anda bereaksi terhadap makanan tinggi lemak.
Pada saat sahur sebaiknya hindari makanan tinggi lemak agar dapat terhindar dari sembelit dan diare. Bila anak menyukai ayam goreng, cobalah sajikan dalam bentuk ayam bakar atau ayam rebus selama sahur.
Baca juga
Pentingnya melatih anak berpuasa sejak dini, ini cara yang bisa Parents lakukan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.