Demi kesehatan sang anak, ibu menyusui disarankan menghindari sejumlah makanan. Berbicara mengenai makanan ibu menyusui, bolehkah ibu menyusui makan micin atau MSG?
Selama ini MSG dianggap sebagai salah satu bahan makanan yang berbahaya untuk kesehatan, bahkan dipercaya dapat memicu beragam penyakit. Lantas, apakah itu benar? Berikut ini adalah penjelasannya.
Bolehkah ibu menyusui makan micin atau yang mengandung MSG?
Micin atau MSG (monosodium glutamate) adalah zat aditif makanan yang digunakan untuk meningkatkan cita rasa. MSG berasal dari asam amino glutamat yang merupakan salah satu asam amino paling banyak ditemukan di alam.
Asam glutamat adalah asam amino non-esensial, artinya tubuh Parents dapat memproduksinya sendiri.
ASI juga biasanya mengandung glutamat alami. Rata-rata-rata glutamat dalam ASI yaitu 22 mg per 113 ml ASI. Selain itu, tingkat MSG dalam ASI hanya sedikit dipengaruhi oleh konsumsi ibu terhadap makanan yang mengandung MSG.
American Academy of Pediatrics menganggap MSG cukup aman dikonsumsi selama menyusui, asalkan tidak dikonsumsi secara berlebihan. Dengan kata lain, Bunda boleh mengonsumsi MSG dengan takaran yang cukup.
Artikel terkait: Waspadai 40 Bahan Makanan yang Mengandung MSG
Benarkah micin dapat memicu bahaya bagi kesehatan? Simak penjelasan berikut ini
Asam glutamat berfungsi sebagai neurotransmitter di otak Anda. Ini berarti, asam glutamat berfungsi untuk merangsang sel-sel saraf untuk menyampaikan sinyal tertentu.
Beberapa orang mengklaim bahwa MSG dapat menyebabkan kelebihan asam glutamat di otak, sehingga dapat mengakibatkan stimulasi sel-sel saraf yang berlebihan.
Ketakutan akan MSG dimulai pada tahun 1969, ketika sebuah penelitian menemukan bahwa menyuntikkan MSG dosis besar ke dalam tikus yang baru lahir, menyebabkan efek neurologis yang berbahaya. Sejak itu, banyak orang yang menyerukan untuk menghindari konsumsi MSG.
Artikel terkait: Studi: 90 persen garam laut terkontaminasi plastik, peringatan buat Parents!
Memang benar bahwa peningkatan glutamat di otak dapat menyebabkan kerusakan. Namun, konsumsi sejumlah kecil glutamat seharusnya tidak terlalu berpengaruh pada otak Anda, karena MSG tidak dengan mudah melewati aliran darah ke otak.
Secara keseluruhan, tidak ada bukti kuat bahwa MSG dapat membahayakan kesehatan otak, jika tidak dikonsumsi secara berlebihan.
Sayangnya, beberapa orang juga mungkin lebih sensitif terhadap MSG, dan dapat mengalami Chinese restaurant syndrome. Gejala-gejalanya termasuk sakit kepala, otot tegang, mati rasa, kesemutan, dan lemas.
Reaksi tubuh jika Parents terlalu banyak makan micin atau MSG
Menurut Katherine Zeratsky, R.D., L.D., yang dilansir dari situs Mayoclinic, micin atau MSG telah digunakan sebagai bahan aditif makanan selama beberapa dekade. Selama itu pun pihak Food and Drug Administration (FDA) telah menerima banyak laporan tentang reaksi negatif terhadap makanan mengandung MSG.
Berikut ini adalah reaksi yang ditimbulkan berdasarkan laporan yang telah dikumpulkan oleh pihak FDA:
- Sakit kepala
- Terlalu banyak berkeringat
- Wajah terasa mengalami tekanan dan sesak
- Mati rasa, kesemutan atau terbakar di wajah, leher dan area lainnya
- Detak jantung berdebar cepat
- Sakit di bagian dada
- Merasa mual
- Mudah lelah
Walau demikian, para peneliti tidak menemukan bukti secara pasti terkait hubungan MSG dengan beberapa gejala tersebut. Namun, mereka mengakui bahwa sebagian kecil orang mungkin memiliki reaksi jangka pendek terhadap konsumsi MSG.
Reaksi yang ditimbulkan pun biasanya ringan dan tidak memerlukan perawatan khusus. Tapi, bila Parents ingin mencegah timbulnya reaksi seperti itu, satu-satunya cara adalah dengan menghindari makan micin atau yang mengandung MSG.
Daripada mengonsumsi makanan yang mengandung MSG, ibu menyusui justru disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang agar sang bayi mendapat nutrisi adekuat. Konsumsilah makanan yang sehat, termasuk buah dan sayur.
Intinya, hindari konsumsi micin atau MSG dalam jumlah yang berlebihan, untuk mencegah masalah kesehatan tertentu, serta pilihlah makanan yang lebih dan bernutrisi. Semoga informasi di atas bermanfaat, ya, Bun!
***