Sebagai seorang Muslim, menjalankan ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala adalah sebuah kewajiban dan keharusan. Namun, ada banyak sekali ibadah sunnah yang bisa mendatangkan pahala dan mendekatkan diri pada Allah. Salah satunya adalah dengan menjalankan salat sunah. Sudahkah Parents mengetahui apa saja macam-macam shalat sunnah ini?
Untuk mengetahui lebih jelas tentang shalat sunnah dan macam-macamnya, simak ulasan selengkapnya di sini ya, Parents!
Apa itu Salat Sunah?
Salat sunah adalah termasuk salah satu amalan yang mesti dijaga dan dirutinkan. Bukan tanpa alasan, sebab shalat sunnah memiliki keutamaan yang luar biasa untuk kita sebagai umat muslim.
Salat sunah dapat menutupi kekurangan pada shalat fardhu atau shalat wajib. Kita tahu bahwa tidak ada yang yakin bahwa salat lima waktu yang kita jalankan benar-benar sempurna. Karena itu, untuk melengkapi ketidaksempurnaan saat shalat fardhu, shalat sunnah sebaiknya kita lakukan.
Keutamaan lain dari shalat sunnah adalah sebagai berikut:
- Merupakan amalan terbaik
- Menghapuskan dosa dan ditinggikannya derajat di hadapan Allah
- Dekat dengan Nabi saw di surga
- Menyempurnakan shalat wajib dan melengkapi kekurangannya
- Mendapatkan kebaikan dari Allah
- Menenangkan jiwa dan pikiran
- Mendapat kasih sayang malaikat
- Menghadirkan kecintaan kepada Allah
- Meningkatkan perasaan bersyukur
- Menjauhkan diri dari godaan dan bisikan syaitan
Banyak orang yang ingin mendapatkan keutamaan di atas, sehingga ia mau menjalankan ibadah salat sunah. Selain itu, salat sunah juga termasuk ibadah badaniyah yang dapat memberikan manfaat untuk kesehatan fisik secara keseluruhan.
Macam-Macam Shalat Sunnah yang Wajib Diketahui
Ada macam-macam shalat sunnah yang dianjurkan dan bisa Parents amalkan. Berikut di antaranya:
1. Salat Sunah Wudhu
Setiap kali seseorang selesai berwudhu, disunnahkan mengerjakan shalat sunnah wudhu 2 rakaat. Cara mengerjakannya yaitu sehabis membaca doa wudhu:
أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللهَ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِيْ مِنْ الْمُتَطَهِّرِينَ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ
Artinya: “Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku sebagian dari orang-orang yang bertaubat, dan jadikanlah aku sebagian dari orang yang suci. Maha suci engkau Ya Allah, dan dengan memuji-Mu. Aku bersaksi tiada Tuhan selain Engkau, aku meminta ampunan pada-Mu, dan bertaubat pada-Mu. Semoga berkah rahmat Allah senantiasa terlimpahkan kepada nabi Muhammad dan keluarganya.
Kemudian setelah itu melaksanakan shalat sunnah dua rakaat dengan membaca niat:
أُصَلِّي سُنَّةَ الْوُضُوءِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatal uudhu‘i rak’ataini lillahi ta’ala.
Artinya, “Saya niat shalat sunnah Wudhu dua rakaat karena Allah ta’ala”.
2. Sholat Tahajud
Shalat ini dikerjakan di sepertiga malam atau sekitar pukul 1 hingga 3 pagi. Sedikitnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas. Shalat tahajud biasanya dikerjakan ketika seseorang memiliki hajat dan permohonan tertentu. Sebab pada waktu ini adalah waktu yang sangat mustajabah untuk berdoa (doanya akan terkabul). Pada waktu ini pula para malaikat akan turun ke bumi untuk menyaksikan siapa saja yang bermunajat pada Allah ta’ala.
Selain itu, salat tahajud memiliki banyak keutamaan, bahkan bermanfaat untuk kesehatan fisik, yaitu:
- Sebagai penghapus dosa dan mencegah berbuat dosa
- Sebagai jaminan masuk surga
- Mendapatkan keringanan ketika dihisab di akhirat
- Tanda ketakwaan yang terpancar dari wajah
- Hati menjadi lebih tenang
- Membersihkan rongga paru-paru. Sebab gerakan shalat di pagi hari dapat memperlancar aliran udara menuju paru-paru, sehingga paru-paru menjadi bersih.
- Melancarkan aliran darah di tubuh. Saat udara bersih di pagi hari masuk, peredaran darah menjadi lancar. Gerakan-gerakan shalat juga mampu melancarkan aliran darah.
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Telah dilakukan riset bahwa secara bio-teknologi shalat tahajud mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh seseorang.
Berikut ini niat shalat tahajud:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatat tahajudi rok’ataini lillahi ta’aalaa
Artinya: “Aku niat sholat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Setelah melaksanakan shalat tahajud, dianjurkan untuk melafalkan doa berikut ini:
اَللّٰهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَالِكُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ
اَللّٰهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ، اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ
Artinya: Ya Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya, bagi-Mu segala segala puji. Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya, bagi-Mu segala puji. Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya, bagi-Mu segala puji Bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya.
Bagi-Mu segala puji Engkau (Allah) benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, surga adalah benar, neraka adalah benar, para nabi adalah benar, Muhammad adalah benar, hari kiamat adalah benar.
Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, Kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali (bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu), aku menjatuhkan hukum.
Ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang disembah kecuali Engkau.”
3. Sholat Hajat
Sholat hajat ialah shalat yang dikerjakan ketika seseorang memiliki hajat tertentu. Dilakukan agar Allah Azza wa Jalla memperkenankan hajatnya. Biasanya dikerjakan paling sedikit dua rakaat dan paling banyak 12 rakaat di sepertiga malam. Kemudian berdoa memohon sesuatu yang menjadi hajatnya.
Lafal niat sholat hajat:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatal haajati rak’ataini lillaahi ta’ala
Artinya: “Aku niat sholat hajat dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
Setelah selesai melaksanakan salat hajat, disunnahkan untuk membaca istigfar 100 kali terlebih dahulu. Setelah itu membaca shalawat atas Nabi saw sebanyak 100 kali. Kemudian membaca doa berikut ini:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الحَلِيمُ الكَرِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَلِيُّ العَظِيْمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْمِ والحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ أَسْئَلُكَ مُوجِباتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمِ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلامَةَ مِنْ كُلِّ إثْمٍ الَّلهُمَّ لا تَدَعْ لي ذَنْبَاً إلّا غَفَرْتَهُ وَلا هَمَّاً إلّا فَرّجْتَهُ ولا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضاًإلّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمينَ
“Laa ilaha illallahul halimul karimu subhanallahi Rabbil arsyil azhim. Alhamdulillahi Rabbil alamin. As aluka mujibati rahmatika wa azaaima maghfiratika wal ishmata min kulli dzanbin wal ghanimata min kulli birrin wassalamata min kulli itsmin laa tada’liy dzanban illa ghafartahu wa laa hamman illa farrajtahu wa laa haajatan hiya laka ridhan illa qadhaitaha yaa arhama ar-rahimin.”
Artinya: “Tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Penyantun dan Pemurah. Mahasuci Allah, Tuhan Pemelihara arsy Yang Agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Kepada-Mu lah aku memohon sesuatu yang menyebabkan rahmat-Mu, dan memantapkan hati untuk memperoleh ampunan-Mu, serta memperoleh penjagaan dari segala dosa.
4. Sholat Mutlak
Shalat sunnah ini boleh dikerjakan pada waktu kapan saja, kecuali pada waktu yang terlarang untuk mengerjakan shalat sunnah. Jumlah rakaatnya tidak terbatas.
Waktu-waktu yang diharamkan adalah saat matahari sedang terbit, hingga naik setombak, ketika matahari sedang tepat di puncak ketinggiannya hingga tergelincir kecuali pada hari Jumat saat seseorang mengerjakan shalat tahiyatul masjid. Setelah shalat ashar sampai terbenam matahari, sesudah shalat subuh hingga terbit matahari agak tinggi, dan ketika matahari sedang terbenam sepenuhnya.
Lafal niat shalat mutlak:
أُصَلِّيْ سُنَّةً رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatan rak’ataini lillâhi ta’âla
Artinya: “Saya niat shalat sunnah dua rakaat karena Allah ta’ala.”
5. Sholat Awwabin
Sholat sunnah awwabin dilakukan sesudah shalat sunnah ba’da maghrib (badiyah). Jumlah rakaatnya dua hingga enam rakaat.
Lafal niat shalat awwabin:
أُصَلِّي سُنَّةَ اْلأَوَّابِيْنَ ِللهِ تَعَالَى
Ushollii sunnatal awwabin lillahi ta’alaa
Artinya: “Aku niat shalat sunnah awwabin karena Allah Ta’alaa”
Tata cara shalat awwabin:
- Setelah membaca Al-fatihah, dianjurkan membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 6 kali, Al-Falaq sebanyak 1 kali, dan An-Nas sebanyak 1 kali. Pada rakaat kedua pun sama.
- Untuk 2 rakaat selanjutnya, setelah membaca Al-Fatihah, boleh membaca surat apa saja sesuai dengan yang dikehendaki.
- Untuk 2 rakaat selanjutnya, setelah berniat dan membaca Al-Fatihah , dianjurkan membaca Surat Al-Kafirun dan pada rakaat kedua setelah membaca Al-Fatihah, dianjurkan membaca surat Al-Ikhlas.
6. Sholat Tasbih
Shalat sunnah ini merupakan shalat yang di dalamnya dibacakan kalimat tasbih. Biasanya dikerjakan dalam 4 rakaat, di mana setiap rakaatnya dibacakan kalimat tasbih sebanyak 75 kali. Dengan demikian, total kalimat tasbih yang dibaca setiap kali shalat adalah 300 kali.
Lafal kalimat tasbih, yaitu:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَر
Adapun niat shalat sunnah tasbih ialah:
أُصَلِّي سُنَّةَ اْلتَّسْبِيْحِ رَكْعَتَيْن/ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatat tasbihi rak’ataini / rakaatin lillahi ta’alaa
Artinya: “Aku niat shalat tasbih dua / empat rakaat karena Allah ta’alaa”
7. Salat Tarawih
Salat tarawih ialah shalat yang dikerjakan pada bulan Ramadan dan hukumnya sunnah muakkad, boleh dikerjakan sendiri atau berjemaah. Umumnya dikerjakan setelah shalat isya sampai waktu fajar. Bilangan rakaatnya yang pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW. Ada delapan rakaat atau 20 rakaat. Di mana tiap-tiap dua rakaat diakhiri dengan salam.
Lafal niat shalat tarawih:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ تروي رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatat tarawiihi rak’ataini lillahi ta’alaa
Artinya: “Aku niat shalat sunnah tarawih dua rakaat karena Allah Ta’alaa.”
Artikel terkait: 5 Keutamaan Sedekah Subuh dan Cara Mengamalkannya, Jangan Lupa Ajarkan kepada Anak
8. Shalat Witir
Salah satu dari macam-macam shalat sunnah lainnya adalah salat witir. Ini adalah salat sunnah yang dikerjakan setelah melaksanakan salat isya’ hingga terbitnya fajar. Biasanya sholat witir merupakan rangkaian dari shalat sunnah tarawih. Bilangan raka’at shalat sunnah ini adalah 1, 3, 5, 7, 9, dan 11 rakaat.
Lafal niat shalat witir untuk dua rakaat ialah:
أصَلّى سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Ushollii sunnatal witri rok’ataini lillahi ta’alaa
Artinya: “Aku niat shalat sunnah witir dua rakaat karena Allah ta’ala.”
9. Salat Hari Raya Idulfitri dan Iduladha
Shalat hari raya ada dua, pertama hari raya Idulfitri pada 1 Syawal, dan hari raya Iduladha pada 10 Dzulhijjah. Waktu salat ied sendiri dimulai dari terbitnya matahari sampai tergelincirnya.
Shalat ini termasuk ke dalam sunnah muakkad, di mana pelaksanaannya dianjurkan bagi setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan. Meskipun bisa dilakukan sendiri, lebih baik dilakukan dengan berjemaah.
Jumlah rakaat sholat sunnah ini adalah 2 rakaat. Tata caranya sama seperti shalat lain, hanya saja pada rakaat pertama dibacakan takbir sebanyak 7 kali, dan di rakaat kedua takbir dilakukan sebanyak 5 kali. Kemudian setelah pembacaan takbir, dilanjutkan dengan membaca tasbih.
Lafal niat shalat Idulfitri:
أُصَلِّي سُنَّةَ لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnata iidil fitri rak’ataini ma’muman lillahi ta’alaa
Artinya: “Aku niat shalat sunnah idulfitri dua rakaat karena Allah Ta’alaa.”
Lafal niat shalat Idul adha:
اصَلِّي سُنَّة عيد الأضحي رَكعَتَينِ للهِ تَعَالَي
Usholli sunnata iidil adh’ha rak’ataini ma’muman lillahi ta’alaa
Artinya: “Aku niat shalat sunnah iduladha dua rakaat karena Allah Ta’alaa.”
10. Shalat Istisqa
Sholat Istisqa atau salat memohon hujan biasanya diperuntukkan bagi orang-orang yang muqim atau musafir, di kala sangat menghajatkan air. Atau sholat ini juga dilaksanakan ketika kemarau panjang di mana para petani tidak bisa menyuburkan tanahnya. Biasanya shalat istisqa dilaksanakan sebanyak dua rakaat secara berjamaah.
Lafal niat shalat istisqa:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ اْلإِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatal istiqaa-i rak’ataini lillahi ta’alaa
Artinya: “Aku niat shalat sunnah istisqa dua rakaat karena Allah ta’alaa.”
11. Salat Sunah Qabliyah dan Ba’diyah
Macam-macam shalat sunnah berikutnya adalah qabliyah dan ba’diyah. Shalat ini termasuk ke dalam sholat sunnah rawatib atau shalat yang dikerjakan sebelum (qobliyah) dan sesudah (ba’diyah) shalat fardhu.
Seluruh shalat rawatib ini ada 22 rakaat, yaitu, 2 rakaat sebelum subuh, 2 atau 4 rakaat sebelum dan sesudah dzuhur, 2 atau 4 rakaat sebelum ashar, 2 rakaat sebelum dan sesudah magrib, dan 2 rakaat sebelum dan sesudah isya
Shalat sunnah qobliyah dan ba’diyah ini dilakukan sama seperti salat sunnah biasanya, namun dikerjakan tidak berjemaah atau sendirian.
Lafal niat shalat qobliyah:
اُصَلِّى سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Usholli sunnatash subhi rok’ataini qobliyatan lillahi ta’ala.
Artinya “Aku niat mengerjakan sholat sunnah sebelum Subuh dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
Lafal niat shalat ba’diyah:
اُصَلِّى سُنَّةً الظُّهْرِرَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatadh dhuhri rok’ataini ba’diyah lillahi ta’ala
Artinya: “Aku niat mengerjakan sholat sunnah sesudah dzuhur 2 rakaat karena Allah Ta’ala”.
Artikel terkait: Yuk Ajak Anak Lakukan 10 Aktivitas Ramadan Seru dan Menyenangkan!
12. Sholat Taubat
Sholat taubat adalah sholat yang dilaksanakan setelah seseorang melakukan dosa atau merasa telah berbuat dosa. Bertaubat dari suatu dosa artinya menyesal atas perbuatan yang telah dilakukannya, dan berniat tidak akan lagi melakukannya, disertai dengan memohon ampunan kepada Allah.
Salat taubat dilakukan sebanyak 2, 4, atau 6 rakaat, dan waktu terbaik untuk melakukannya adalah di sepertiga malam.
Lafal niat shalat taubat:
أُصَلِّي سُنَّةَ التَّوْبَةِركعتين مستقبل القبلة لله تعالى
Usholli sunnatat taubati rok’ataini mustaqbilal qiblati lillaahitaala
Artinya: “Saya berniat salat sunah tobat dua raka’at dengan menghadap kiblat karena Allah SWT.”
Doa shalat taubat:
Allahumma anta robbi laa ilaaha illaa anta, kholaqtanii wa ana ‘abduka wa ana’ala’ahdika wa wa’dika mastatho’[tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu. Abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abu-u bi dzanbii, faghfirlii fainnahuua laa yaghfirudz dzunuuba illa anta.
Artinya: “Ya Allah Engkau adalah Tuhanku. Tidak ada sesembahan yang berhak sebagai Engkau. Engkau yang menciptakanku, sedang aku adalam hamba-Mu dan aku di atas ikatan janji-Mu dan akan dipindahkannya dengan semampuku.
Aku berlindung dari segala sesuatu yang ingin aku perbuat, aku inginmu nikmat terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau.”
13. Shalat Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari
Macam-macam shalat sunnah lainnya adalah salat Gerhana. Salat sunah ini dikerjakan ketika sedang terjadi gerhana, baik saat gerhana bulan (khusuf) atau gerhana matahari (kusuf). Pelaksanaannya sesaat gerhana mulai timbul hingga posisi matahari maupun bulan kembali seperti biasanya.
Bisa dilaksanakan sendiri-sendiri atau secara berjamaah. Hukum shalat sunnah ini adalah sunnah muakkad, di mana sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.
Lafal niat shalat gerhana bulan:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatal khusuufi rak’ataini lillahi ta’alaa.
Artinya: “Aku niat shalat sunnah gerhana bulan dua rakaat karena Allah ta’ala”
Lafal niat shalat gerhana matahari:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِكُسُوْفِ الشَّمسِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatal kusuufi rak’ataini lillahi ta’alaa.
Artinya: “Aku niat shalat sunnah gerhana matahari dua rakaat karena Allah ta’ala”
14. Salat Dhuha
Shalat dhuha dikerjakan pada waktu matahari sedang naik. Jumlah rakaat shalat ini paling sedikit dua rakaat, dan paling banyak 12 rakaat. Waktu salat dhuha dimulai pada pukul 7 atau saat matahari sedang naik setinggi 7 hasta, sampai memasuki waktu dzuhur.
Niat shalat dhuha:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatad-dhuha rak’ataini lillahi ta’alaa
Artinya: “Aku niat shalat sunnah dhuha dua rakaat karena Allah ta’alaa”
15. Shalat Istikharah
Macam-macam shalat sunnah berikutnya adalah salat istikharah. Shalat sunnah ini dikerjakan sebanyak dua rakaat. Biasanya shalat ini dilakukan di sepertiga malam, di waktu paling mustajab untuk berdoa. Tujuan shalat istikharah adalah untuk memohon kepada Allah SWT agar diberikan petunjuk tentang pilihan yang lebih baik di antara dua hal.
Misalnya saat seseorang memilih dua pekerjaan, atau ketika seseorang sedang memilih calon istri/suami. Dalam kondisi seseorang ragu untuk memilih mana yang terbaik, shalat istikharah dapat dilaksanakan dengan memohon kepada Allah pilihan yang terbaik.
Lafal niat shalat istikharah:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ إيستيخاراتي رَكْعَتَيْنِ لِلّهِ تَعَالىَ
Usholli sunnatal istikharati rak’ataini lillahi ta’alaa
Artinya: “Aku niat shalat sunnah istikharah dua rakaat karena Allah ta’ala”
Itulah macam-macam shalat sunnah yang wajib Parents ketahui. Semoga kita bisa istiqomah menjalankan ibadah sunah ini, ya.
***
Baca juga
Manfaat dan Risiko Puasa Saat Hamil di Tiap Trimester, Bumil Wajib Simak!
4 Syarat Sah Puasa, Apa Saja Perbedaannya dengan Syarat Wajib Puasa?