Legenda Danau Tondano, Ketika Melanggar Sumpah Membawa Petaka

Janji harus ditepati!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Di balik keindahannya, danau terluas di Sulawesi Utara kebanggaan masyarakat Minahasa ini ternyata memiliki sebuah cerita legenda Danau Tondano. Konon asal mula terbentuknya danau yang memiliki luas 4.278 hektar ini melibatkan kisah cinta dan sumpah yang dilanggar.

Bagaimana selengkapnya cerita rakyat Danau Tondano yang diceritakan turun temurun ini? Berikut ceritanya! 

Legenda Danau Tondano Merupakan Cerita Rakyat Sulawesi Utara

Danau yang terletak di daerah Tondano ini diapit oleh Pegunungan Lembean, Gunung Kaweng, Bukit Tampusu, dan Gunung Masarang. Saat ini danau yang masih asri dan indah ini digunakan sebagai objek wisata masyarakat Minahasa dan sekitarnya untuk bersantai mulai bersepeda, memancing bahkan rekreasi pinggir danau.

Di sini terdapat banyak warung makan agar Parents bisa mencicipi kuliner danau Tondano. 

Artikel Terkait : Elegan dan Memukau, Inilah 8 Jenis Pakaian Adat Sulawesi Utara

Danau Tondano ini secara ilmiah sebenarnya terbentuk alami karena bencana alam, sehingga menjadikannya sebagai danau vulkanik yang sangat indah.

Namun ada cerita yang melegenda tentang asal mula terbentuknya danau ini yaitu karena kisah sepasang manusia yang melanggar orang tua untuk menikah (Dalam bahasa Minahasa disebut kaweng). Karena alam murka, maka terbentuklah danau Tondano yang sangat cantik ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Legenda Danau Tondano Dimulai Dari Perselisihan Dua Kubu Tonaas

Dahulu kala terdapat dua pemimpin Tonaas yaitu Tonaas Kubu Selatan dan Tonaas Kubu Selatan. Keduanya sama-sama memiliki kekuasaan di wilayah masing-masing dan secara kebetulan memiliki satu anak.

Tonaas Utara memiliki anak perempuan yang sangat cantik bernama Marimbouw. Sedangkan Tonaas Selatan memiliki anak laki-laki gagah dan tampan yang diberi nama Maharimbouw. Kedua anak tersebut tidak pernah bertemu karena berbeda wilayah.

Sebenarnya kedua kubu Tonaas ini tidak saling menyerang, namun karena wilayah yang masih berdekatan seringkali terjadi perselisihan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tonaas Utara Kebingungan Siapa yang Menjadi Penerus Tahta

Karena Tonaas Utara memiliki anak satu-satunya yang berjenis kelamin perempuan, dia pun kebingungan bagaimana menentukan penerus tahtanya nanti. Karena bila orang tahu kalau anaknya adalah seorang perempuan, maka tahta dan kekuasaannya tidak bisa diberikan pada sang Marimbouw.

Marimbouw Menjadi Seorang Pria

Tonaas Utara pun meminta Marimbouw agar berperilaku seperti laki-laki, mulai dari cara berpakaian hingga berbicara harus layaknya pria. Marimbouw yang sayang sama ayahnya pun menyanggupinya walau dalam hati terasa berat. Dia pun bersedia melakukan sumpah kepada sang ayah untuk tidak menikah hingga tahta diberikan kepadanya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Janji Marimbouw ini pun membuat Tonaas Utara lega dan demi membentuk karakter laki-laki pada anaknya dia memberikan pelajaran termasuk ilmu bela diri. Saat itu, bela diri adalah kemampuan yang dimiliki banyak pria untuk bertahan hidup. Tonaas Utara membekali Marimbouw agar tetap bisa mempertahankan wilayah kekuasaannya nanti.

Marimbouw dan Maharimbouw Pun Akhirnya Berjumpa 

Ketika Marimbouw dewasa, dia menjadi sosok perempuan yang cantik jelita. Namun karena dia menjadi seorang laki-laki, kecantikannya tertutup dengan pakaian pria yang dikenakannya.

Rambutnya yang panjang dia gulung ke atas hingga menyerupai laki-laki. Begitupun Maharimbouw yang menjadi seorang pria tampan nan perkasa. Bahkan ketampanannya tersiar di berbagai wilayah dan menjadi pujaan hati banyak wanita.

Pada suatu hari Marimbouw sedang berburu dan tersesat di hutan. Dia melihat ada seorang pemuda sedang tidur. Tanpa tahu siapa, Marimbouw mengusir sang pemuda yang tidak lain adalah Maharimbouw.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sang pria yang merasa terganggu karena tidurnya sedang diusik pun tidak terima dengan perlakuan pengusiran itu. Maharimbouw mengajak Marimbouw bertanding karena tidak terima diusir. 

Identitas Marimbouw Terbuka

Saat pertarungan sengit antara Maharimbouw dan Marimbouw, ternyata penyamaran Marimbouw terbuka. Gulungan sanggulnya terlepas dan rambut panjang indahnya pun terurai di depan Maharimbouw.

Seketika itu Maharimbouw langsung terpana dengan kecantikan Marimbouw yang ternyata seorang perempuan. Siapa yang menyangka ternyata yang dari tadi bertarung ilmu bela diri dengan dirinya adalah seorang gadis cantik. Begitupun Marimbow, dia juga kaget ternyata pria yang bertanding tadi pemuda yang sangat tampan.

Keduanya Langsung Jatuh Cinta 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Maharimbow yang langsung jatuh cinta pada Marimbouw langsung memperkenalkan dirinya. Setelah berkenalan mereka pun memadu kasih dan sering bertemu secara diam-diam. Tidak ada satupun dari masing-masing wilayah mereka berdua yang tahu tentang hubungan cinta ini.

Setelah beberapa lama, Maharimbouw pun ingin meminang agar menjadi istrinya. Marimbouw sungguh sangat senang, namun perempuan anak Tonaas Utara ini bingung bagaimana untuk menjelaskan kepada sang ayah perihal hubungan mereka. Maharimbouw pun berusaha meyakinkan kekasihnya agar percaya padanya dan memberikan kesempatan untuk menemui sang Tonaas Utara. 

Hubungan Mereka Tidak Disetujui

Maharimbouw bertekad untuk mendatangi ayah Marimbouw, Tonaas Utara, agar diberikan ijin untuk meminang dan menikahi anaknya. Tapi ternyata tanggapan Tonaas Utara berbeda, dia tidak sudi merestui hubungan Maharimbouw dan Marimbouw.

Pinangan Maharimbouw pun dia tolak mentah-mentah, apalagi Tonaas Utara berkata kalau Marimbouw berjanji untuk menjadi seorang laki-laki dan tidak boleh menikah selama orang tuanya masih hidup. Ini demi mempertahankan kekuasaan dan tahta Tonaas Utara agar tidak wilayah yang dipimpinnya tidak jatuh ke pihak yang salah. .

Maharimbouw pun pulang dengan lunglai, niat untuk menikahi Marimbouw pun pupus. Begitupun Tonaas Selatan yang tidak merestui hubungan anaknya dengan anak Tonaas Utara.

Maharimbouw dan Marimbouw Berikrar Menikah Adalah Awal Legenda Danau Tondano

Walau tidak direstui kedua orang tuanya, baik Tonaas Utara dan Tonaas Selatan, kedua pasangan yang saling dimabuk cinta ini pun terus berhubungan diam-diam. Mereka pun memantapkan diri untuk menikah tanpa ada orang yang tahu. Marimbouw pun sudah lupa dengan janjinya dulu untuk tidak menikah saat orang tuanya masih hidup.

Maharimbouw dan Marimbouw pun akhirnya menikah dan saling berikrar janji setia sehidup semati.

Alam Langsung Murka dan Terbentuklah Danau Tondano

Ketika keduanya saling mengikrarkan cinta mereka di pernikahan, ternyata alam pun murka karena Marimbouw melanggar sumpahnya sendiri terhadap ayahnya. Malapetaka pun langsung terjadi.

Tiba-tiba terjadi gempa bumi dan letusan gunung yang dahsyat hingga menewaskan banyak orang. Karena letusan dan gempa bumi tersebut akhirnya terbentuk danau vulkanik yang sekarang dikenal dengan Danau Tondano.

Pesan Moral Legenda Danau Tondano Untuk Anak

Legenda Danau Tondano ini memiliki makna mendalam, bercerita tentang pengabdian seorang anak yang menuruti permintaan orangtuanya. Hingga sang anak bersumpah dan berjanji untuk tidak menikah selama orangtuanya masih hidup.

Namun janji kepada orangtua yang dilanggar, malah membawa petaka bagi banyak orang. Parents bisa memberikan pemahaman pada anak agar selalu menepati janji kepada siapapun. Karena orang yang sudah berjanji, wajib untuk menepati bagaimanapun kondisinya agar jangan dilanggar. 

Ternyata di balik keindahan Danau Tondano menyimpan cerita yang bisa kita ambil hikmahnya ya Parents. Legenda danau Tondano ini memang sudah ada sejak dulu dan secara turun temurun terus diceritakan khususnya di masyarakat Minahasa.

Bagaimana Parents? Punya janji sesuatu, jangan coba-coba melanggarnya ya!

Baca Juga : 

Dongeng Cindelaras Tentang Anak dan Ayam Jantannya yang Unik

Legenda Dongeng Ciung Wanara, Orang Sunda Wajib Tahu

6 Fakta Mengejutkan Dibalik Legenda Batu Gantung dari Sumatera

Penulis

Suria Echa