X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Lebam pada Bayi

Bacaan 4 menit

Apakah wajar bila bayi mengalami lebam di tempat jarum suntik, seminggu setelah diimunisasi cacar air atau DTaP? Perlukah dicemaskan atau tidak ada masalah?

Lebam pada Bayi

Lebam atau bekas merah di tempat bekas suntikan vaksin cacar air jarang terjadi (injeksi biasanya dilakukan di bawah kulit)

Vaksin DTaP terkadang dapat mengakibatkan bengkak setempat dan kemerahan di tempat injeksi terutama bila injeksinya tidak cukup dalam (karena mestinya diberikan ke dalam otot).

Reaksi setempat itu, biasanya hanya terjadi sekitar 5% dari vaksin dan mungkin memerlukan waktu beberapa minggu sebelum hilang. Selama waktu itu mungkin terjadi perubahan warna pada tempat bekas suntikan tersebut.

Hal ini tidak perlu dicemaskan karena biasanya akan hilang tanpa perawatan khusus.

Pertanyaan tentang Lebam pada Bayi dijawab oleh

Dr Krishnamoorthy Niduvaje

Associate Consultant

Bagian Neonatology

Children’s Medical Institute

National University Hospital, Singapura

Memar atau lebam pada umumnya sering terjadi karena adanya benturan sesuatu secara kuat. Namun ada beberapa orang yang memiliki lebam atau memar bukan karena benturan ringan atau keras sekalipun. Terjadinya memar ini terjadi karena pembuluh darah kecil pecah sehingga sel sel darah di dalam tubuh merembes keluar dan mengendap di bawah permukaan kulit. Nah mari simak beberapa penyebab terjadinya lebam atau memar pada bayi berikut.

Penyebab Lebam Pada Bayi

1 Kekurangan Trombosit

Kondisi memar pada bayi bisa disebabkan karena penurunan produksi trombosit yang mengakibatkan virus, efek samping obat, atau kanker darah. Selain itu kekurangan trombosit juga dapat mengakibatkan platelet yang menyerang sistem kekebalan tubuh sendiri. Penyakit idiopathic thrombocytopenic pupura (ITP) adalah penyakit yang timbul karena kurangnya trombosit dalam tubuh.

ini Makanan_Penambah_Trombosit_Ini_Belum_Banyak_Diketahui

2. Efek Samping Obat Obatan dan Suplemen

Obat anti koagulan atau anti platelet yang juga dikenal sebagai obat pengencer darah memiliki fungsi untuk mencegah penggumpalan darah. Obat obatan ini sering dikonsumsi untuk mengobati stroke dan penyakit jantung. Namun efek samping penggunaan obat obatan ini adalah mudah terjadi memar pada bagian tubuh tertentu.

Golongan obat kortikosteroid banyak digunakan untuk meredakan peradangan pada penyakit asma, alergi, atau eksim juga dapat menimbulkan kulit. Sehingga membuat bayi atau seseorang mudah mengalami memar. Obat pereda nyeri seperti ibuprofen serta suplemen minyak ikan juga sangat memungkinkan menimbulkan memar lebih mudah terjadi.

3. Penyakit Hati

Liver atau hati merupakan organ yang berfungsi untuk menghasilkan protein dan merupakan pembentuk pembekuan darah. Kerusakan hati akibat mengkonsumsi alhokol yang berlebih, infeksi atau sirosis dapat mengganggu produksi protein dan menyebabkan memar yang lebih mungkin terjadi.

Lebam pada Bayi ini dia

4. Kekurangan Faktor Pembekuan Darah

Salah satu penyebab terjadinya memar adalah kurangnya protein di dalam darah yang memiliki fungsi untuk mengehntikan pendaharan. Ketika tubuh kekurangan faktor pembekuan darah, memar dan pendaharaan secara spontan akan mudah terjadi seperti gusi berdarah, mimisan atau memar di sendi akan sangat mudah terjadi.

Contoh salah satu penyakit yang menyebabkan memar akibat kekurangan darah adalah hemofilia dan penyakit von Willebrand. Keduanya merupakan penyakit genetik atau keturunan yang menyebakan penderitanya kekurangan faktor pembekuan darah. Sehingg Anda harus mengkonsumsi makanan yang merupakan faktor untuk mendukung penambah darah.

5. Kekurangan atau Defesiensi Vitamin

Selain mudah mengalami memar, kekurangan vitamin K, vitamin 12, Vitamin C atau folat juga akan menyebabkan memar lebih lama sembuh. Karena itu, Anda bisa dengan mudah mengatasi memar dengan mengkonsumsi makanan yang menganfung vitamin K, Vitamin C dan folat lebih banyak. Kekurangan vitamin K inilah yang cenderung menyebabkan resiko yang tinggi saat bayi akan lahir. Oleh karena itu, suntikan vitamin K yang biasanya diberikan pada bayi baru lahir.

Lebam pada ini Bayi kenapa

6. Olahraga Berat

Cerita mitra kami
Bintik Putih Pada Wajah Bayi, Apa Penyebab & Cara Mengatasinya?
Bintik Putih Pada Wajah Bayi, Apa Penyebab & Cara Mengatasinya?
Ciri-Ciri Bayi Alergi Susu Sapi yang Harus Bunda Ketahui
Ciri-Ciri Bayi Alergi Susu Sapi yang Harus Bunda Ketahui
Cara Melakukan Bonding Berkualitas dengan si Kecil di 1000 Hari Pertama Kehidupannya
Cara Melakukan Bonding Berkualitas dengan si Kecil di 1000 Hari Pertama Kehidupannya
Tak Boleh Sembarangan, Ini Panduan untuk Melindungi Kulit Bayi dengan Tepat
Tak Boleh Sembarangan, Ini Panduan untuk Melindungi Kulit Bayi dengan Tepat

Tidak hanya bayi saja yang akan mengalami lebam atau memar pada tubuh, seseorang yang sudah tua pun akan sering mengalami hal ini. Terjadinya pembekuan ini diakibatkan karena aktivitas berat yang dilakukan setiap harinya. Memar yang timbul ini juga sering terjadi disertai dengan penurunan berat badan dan tubuh bengkak, serta nyeri di lokasi memar.

Itulah beberapa penyebab terjadinya memar atau lebam secra tiba tiba pada tubuh seseorang. Ketikan mengalami gejala memar tiba tiba, Anda bisa langsung berkonsultasi dengan dokter spesialis untuk menentukan penanganan selanjutnya. Penting bagi Anda untuk selalu memperhatikan pola makan agar bisa memenuhi kebutuhan tubuh dan terhindar dari memar atau lebam yang terjadi secara tiba tiba tersebut.

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Justin Ricklefs

  • Halaman Depan
  • /
  • Bayi
  • /
  • Lebam pada Bayi
Bagikan:
  • Demi kesehatan bayi, lakukan 10 hal ini, Parents!

    Demi kesehatan bayi, lakukan 10 hal ini, Parents!

  • Parents, Waspadai Keputihan Pada Bayi dan Balita Anda!

    Parents, Waspadai Keputihan Pada Bayi dan Balita Anda!

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

  • 8 Pompa ASI Elektrik Terbaik 2023, Berkualitas dan Praktis untuk Bunda Sibuk

    8 Pompa ASI Elektrik Terbaik 2023, Berkualitas dan Praktis untuk Bunda Sibuk

  • Demi kesehatan bayi, lakukan 10 hal ini, Parents!

    Demi kesehatan bayi, lakukan 10 hal ini, Parents!

  • Parents, Waspadai Keputihan Pada Bayi dan Balita Anda!

    Parents, Waspadai Keputihan Pada Bayi dan Balita Anda!

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

  • 8 Pompa ASI Elektrik Terbaik 2023, Berkualitas dan Praktis untuk Bunda Sibuk

    8 Pompa ASI Elektrik Terbaik 2023, Berkualitas dan Praktis untuk Bunda Sibuk

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.