Belakangan ramai istilah lavender marriage.
Hal ini dikaitkan dengan maraknya kasus istri yang diceraikan karena ternyata pasangannya homoseksual, hingga kabar pernikahan artis yang diduga hanya pura-pura untuk menutupi orientasi seksual masing-masing.
Artikel Terkait: Marriage is Scary, Ternyata Jenis Fobia Ini Bisa Jadi Penyebabnya!
Apa Itu Lavender Marriage?
Melansir laman India Today, lavender marriage atau pernikahan lavender merupakan istilah yang digunakan untuk pernikahan yang bukan berdasarkan cinta, melainkan hanya sebuah ‘topeng’ untuk menutupi orientasi seksual non-heteroseksual.
Sebenarnya, pernikahan lavender ini muncul pada abad ke-20 di Amerika Serikat. Saat itu, beberapa orang menikah dengan cara ini untuk menutupi identitas mereka sebagai bagian dari LGBTQ+.
Tujuannya adalah melindungi mereka dari tekanan sosial, politik, serta berbagai ancaman lainnya mengingat di era itu masih sangat tabu. Tidak seperti sekarang yang dinilai lebih bebas.
Beberapa bintang besar Hollywood cukup banyak yang melakukan pernikahan lavender ini.
Kebanyakan dari mereka adalah bintang-bintang besar yang ingin menutup jati diri yang sebenarnya agar reputasinya tidak hancur.
Contoh nyata, aktor Rock Hudson pernah melakukan pernikahan lavender ini.
Artikel Terkait: 5 Godaan Menjelang Pernikahan serta Tips Menghadapinya Menurut Islam
Bagaimana Pernikahan Lavender Berjalan?
Pernikahan lavender sebenarnya sama saja dengan pernikahan pada umumnya. Bedanya, di pernikahan ini tidak memakai cinta karena tujuannya adalah untuk melindungi diri dari tekanan sosial.
Melansir laman Marriage, berikut ini yang biasanya dilakukan pasangan pernikahan lavender:
- Saling sepakat untuk menikah dengan tujuan sama di awal dan saling menghargai satu sama lain ketika hidup bersama
- Memberikan perlindungan sosial seperti menjaga rahasia satu sama lain
- Melindungi dan menghindari konflik dari tekanan besar yang berasal dari keluarga
- Menjadi teman atau sahabat berbagi
- Terkadang, beberapa pasangan pernikahan lavender juga ada yang sepakat memiliki dan membesarkan anak. Meski tidak unsur cinta di antara mereka.
Konsekuensi dan Risiko Pernikahan Lavender
Tentunya, menjalani pernikahan lavender ada konsekuensi dan risiko yang harus diterima. Masih melansir laman Marriage, beberapa di antaranya adalah:
- Punya persona berbeda antara di depan publik dan yang sebenarnya bisa menjadi beban emosional bagi pelaku pernikahan lavender. Stres, kecemasan, hingga depresi bisa dialami salah satu dari mereka atau bahkan keduanya
- Tetap akan ada konflik yang timbul, terlebih pernikahan dilakukan dengan tidak adanya koneksi emosional
- Anak yang dibesarkan oleh pasangan pernikahan lavender tanpa cinta akan merasa dirinya tidak disayang dan akhirnya berdampak negatif pada tumbuh kembangnya
- Reputasi akan rusak saat pernikahan lavender ini ketahuan oleh publik, dan bisa jadi akan sulit mendapatkan kepercayaan lagi dari orang sekitar
- Masalah hukum, pembagian harta, hak asuh anak, akan lebih rumit saat menjalani pernikahan lavender ini.
Artikel Terkait: 6 Hal Seputar Pernikahan Dini yang Perlu Dipahami Menurut Psikolog
Itulah penjelasan tentang lavender marriage atau pernikahan lavender. Semoga bermanfaat, ya!
***
Baca Juga:
Curiga Pasangan Bohong atau Selingkuh? Cek Lewat 13 Aplikasi Sadap WhatsApp Ini!