Parents, bila Anda sudah memasuki usia keemasan masa lansia atau memiliki keluarga yang sudah berada di atas umur 60 tahun, kadang terbesit pikiran untuk menikah lagi. Apalagi ketika pasangan sudah tiada dan mulai muncul perasaan kesendirian yang tak terhindari.
Hal ini terjadi di Jawa Tengah, pasangan asal Klaten mencatat rekor pernikahan tertua di kabupaten di usia lanjut yakni 93 dan 70 tahun. Pasangan lansia ini adalah Rumpyuh Tarno Sukarto (93) dan Sulami (70).
Keduanya memutuskan untuk menikah sepeninggal pasangan masing-masing karena membutuhkan teman berkomunikasi. Nyatanya, kehadiran pasangan dapat mengubah perasaan kesendirian, Parents.
10 Alasan Bagi Lansia untuk Menikah Lagi
Tidak mudah untuk mengkomunikasikan keinginan menikah lagi, apalagi ketika keluarga sudah mendedikasikan waktu di masa lansia Parents. Namun bukan berarti keinginan ini harus kandas.
Bila Anda termasuk lansia yang masih ragu memutuskan menikah lagi, khususnya karena mempertimbangkan hubungan dengan putra-putri dan para cucu, berikut 10 keputusan dan alasan yang Parents dan keluarga bisa jadikan bahan diskusi.
1. Memiliki Harapan Masa Depan yang Masih Panjang
Sumber: Unsplash
Banyak yang beranggapan bahwa usia lansia seringkali hanya untuk menikmati ‘sisa hidup’. Ini adalah istilah yang salah kaprah!
Lansia tetap harus memiliki harapan masa depan, salah satunya dengan memiliki optimisme hari esok yang lebih baik. Menikah lagi di usia lansia bukanlah hal yang aneh karena berarti Anda tetap memiliki optimisme menyambut hari ke depannya!
Saat Anda percaya siap menikah lagi, maka berarti Anda pun percaya memiliki kesempatan hidup yang lebih baik.
Artikel Terkait: Lansia Juga Perlu Self-Healing, Ini Tipsnya
2. Percaya Bahwa Pasangan Akan Membantu Menikmati Hidup
Meskipun demikian, istilah bahwa lansia wajib menikmati hidup juga tidak salah, kok.
Pasangan akan membantu Anda untuk lebih bisa menikmati setiap hidup. Salah satu contohnya adalah menikmati setiap akhir pekan berjalan di taman, melihat perkotaan, atau sekadar memilih furnitur di ruang keluarga.
Hal ini tentu akan sangat berbeda bila sendirian, mungkin justru muncul perasaan kesepian. Kehadiran anak dan cucu memang bisa mengusir perasaan tersebut, namun pasangan yang hidup segenerasi akan lebih mudah memahami Anda.
3. Memiliki Banyak Kesamaan yang Ingin Dilakukan Bersama
Umumnya, usia yang tidak berbeda jauh cenderung mengalami peristiwa generasional yang serupa. Seperti hobi, pengalaman, atau pun juga kesukaan.
Nah inilah yang membuat para lansia menikah lagi. Karena hal-hal yang hanya dipahami sesama lansia bisa terpenuhi dengan baik.
Salah satu alasan mengapa tampilan panti wreda cenderung ‘kuno’ adalah untuk memberikan sensasi kembali ke zaman para lansia. Jadi jika Anda atau orang tua Anda ingin mendapatkan pengalaman serupa, mencari pasangan seumuran adalah jawaban terbaik.
Tidak heran bila banyak pasangan lansia yang menghabiskan waktu bermain catur atau hobi yang umum dilakukan di zaman dahulu bersama-sama!
4. Anda Ingin Menghabiskan Waktu dengan Tawa yang Sefrekuensi
Sumber: Unsplash
Mungkin anak-anak atau cucu Anda tidak akan mengerti humor yang heboh pada zaman Anda. Namun pasangan Anda pasti akan memahami dan mudah tertawa.
Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada tawa tulus dan apresiasi dari orang yang Anda cintai. Inilah pertimbangan mengapa para lansia memutsukan menikah lagi, yakni agar bisa menghabiskan waktu untuk tertawa bersama.
Artikel Terkait: Couple Goals! Yuk, Intip Potret Romantis Pasangan Lansia Opa dan Oma Bagio
5. Memiliki Sahabat di Masa Tua yang Mau Mendengarkan Cerita Anda
Siapa yang tak ingin didengarkan oleh orang yang mencintai Anda? Mungkin para keturunan Anda sudah mendengar berkali-kali kisah di masa muda, namun pasangan Anda pasti akan antusias mendengarnya berkali-kali.
Anda adalah cinta pasangan Anda! Memiliki pasangan di masa tua berarti memiliki sahabat yang akan menemani Anda naik dan turun, baik di masa lalu, kini, dan nanti.
6. Mendapat Perasaan Aman Saat Hidup Berdua
Meskipun Anda tidak hidup sendiri, namun kesibukan anak dan cucu tentunya membuat Anda terkadang merasa tidak aman.
Apalagi jika Anda harus melakukan beberapa hal sendirian, perasaan tak berdaya seringkali muncul. Keberadaan pasangan akan membantu mengembalikan rasa aman dan kepercayaan diri Anda sebagai lansia.
Risiko jatuh atau pun masalah fisik lainnya tidak bisa dihindari, namun dapat diatasi dengan kehadiran pasangan yang siap sedia.
7. Tetap Sehat Secara Fisik Maupun Mental
Sumber: Unsplash
Tentunya inilah salah satu alasan penting mengapa lansia memutuskan untuk menikah lagi.
Selain bisa menjaga kesehatan fisik bersama, Anda juga akan lebih bahagia sehingga mengurangi risiko gangguan mental.
Tahukah Anda bahwa gangguan mental seperti depresi akibat kesendirian sangat tinggi di lansia? Gangguan ini bisa mengarah ke masalah fisik lainnya seperti stroke, lho.
Dengan adanya kehadiran pasangan, Anda akan lebih nyaman dan juga sejahtera secara fisik maupun psikis.
8. Mendapat Perspektif Lain dari Hidup agar Lebih Bermakna
Beberapa penelitian psikologi menunjukkan bahwa lansia cenderung sulit menerima pendapat baru, apalagi karena asam garam kehidupan yang sudah ditempuh. Bagaimana menurut Anda?
Kehadiran pasangan dengan latar belakang yang berbeda bisa memberikan bumbu dan perspektif yang lebih beragam. Dengan begini, akan selalu ada hal menarik yang bisa Anda ambil, khususnya dalam memperoleh makna kehidupan yang lebih baik.
Artikel Terkait: 3 Bioskop Ramah Lansia dan Tips Agar Orang Tua Nyaman saat Nonton
9. Memberikan Kehadiran Sosok yang Sudah Lama Hilang
Bila Anda termasuk lansia yang sudah melalui masa sulit kehilangan pasangan, maka kehadiran pasangan baru bisa mengobati luka tersebut. Bukan berarti harus melupakan pasangan sebelumnya, namun sosok ini bisa memberikan rasa baru dalam hidup.
Baik itu menjadi pasangan yang perhatian, galak, atau pun justru menjadi partner Anda, tentunya ada perasaan yang membahagiakan ketika mengetahui peran itu kembali muncul.
10. Jatuh Cinta Selalu Menyenangkan!
Sumber: Unsplash
Untuk alasan para lansia menikah lagi yang satu ini tentu tak usah diragukan lagi, bukan?
Ya, tak ada perasaan yang lebih menyenangkan daripada jatuh cinta dengan orang yang menyayangi Anda! Apalagi di usia ini, tak ada salahnya berbagi kasih dengan orang yang akan menemani Anda seumur hidup.
Pertimbangan Sebelum Memutuskan Menikah
10 alasan di atas bisa menjadi bahan diskusi dengan keluarga dalam menjelaskan alasan lansia untuk menikah lagi. Namun perlu diingat Anda juga wajib mempertimbangkan hal-hal di bawah ini:
1. Keuangan dan Pensiun
Umumnya Anda mungkin sudah berada di usia pensiun atau tidak lagi produktif. Hal ini perlu menjadi pertimbangan bagaimana Anda akan berbagi keuangan dengan pasangan.
Layaknya pernikahan di usia muda, Anda juga perlu mengelola keuangan dan dana pensiun untuk hidup berdua.
2. Pengenalan Keluarga
Sumber: Unsplash
Tidak ada yang lebih sulit daripada mengenalkan keluarga kepada pasangan, begitu pun sebaliknya. Keluarga tentu memiliki gambaran pasangan Anda yang tidak jauh berbeda daripada orang tua mereka, sehingga mungkin menjadi penghambat.
Namun perlu diingat bahwa pasangan Anda pun ingin diterima layaknya keluarga di sini, sehingga mengenalkan keluarga menjadi langkah wajib agar lancar ke depannya, ya.
Artikel Terkait: Berkarya Bisa Mulai Kapan Saja, Ini Kisah YouTuber Lansia ASMR yang Viral!
3. Warisan Keluarga
Topik ini sangat sensitif namun nyatanya mampu melibatkan banyak keluarga, termasuk anak-anak Anda. Pastikan Anda sudah berdiskusi dengan anak-anak dan cucu terkait hak waris mereka.
Anda pun juga harus membicarakan hal ini dengan pasangan, sejauh mana hak dan kewajiban mereka terkait keluarga dan sejauh mana bisa terlibat dalam pembagian warisan keluarga.
Semoga artikel ini bisa membantu Anda untuk memantapkan hati ketika menikah lagi di usia lansia. Selamat berbahagia!
***
Baca Juga:
Mengenal Lonely Death, Fenomena Meninggal Sendirian Tanpa Keluarga yang Kerap Dialami Lansia
10 Rekomendasi Hotel Ramah Lansia di Sekitar Jabodetabek, Mana Pilihanmu?
5 Film Tentang Lansia yang Bikin Kita Paham Perasaan Mereka
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.