Salah satu penyakit mematikan yang menghantui kaum hawa adalah kanker payudara. Untuk mencegahnya, tak ada cara lain selain membiasakan diri dengan pola hidup sehat dan melakukan pemeriksaan SADARI atau periksa payudara sendiri.
SADARI atau periksa payudara sendiri adalah langkah sederhana yang bisa dilakukan oleh perempuan kapan saja tanpa memerlukan biaya. Bagaimana caranya? Simak langkah mudah melakukan pemeriksaan SADARI di bawah ini.
6 Langkah Mudah Pemeriksaan SADARI untuk Mencegah Kanker Payudara
Kanker payudara masih menjadi momok bagi sebagian besar perempuan di Indonesia. Berdasarkan situs resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kanker payudara masih menempati posisi pertama sebagai kanker dengan jumlah kasus terbanyak dan penyebab kematian utama akibat kanker.
Hal ini terjadi karena sebagian besar pasien datang berobat ketika kanker payudara telah mencapai stadium lanjut. Padahal, penyakit ini pada dasarnya bisa disembuhkan apabila diketahui lebih awal. Salah satu cara deteksi dini kanker payudara adalah dengan menjalankan langkah SADARI yakni periksa payudara sendiri di rumah secara mandiri tanpa bantuan tenaga medis.
Baca juga: Deteksi kanker payudara lewat mamografi, begini cara pemeriksaannya. Benarkah menyakitkan?
6 Langkah Pemeriksaan SADARI atau Periksa Payudara Sendiri
Lalu, seperti apa langkah-langkahnya? Dikutip dari situs Kemkes.go.id, berikut 6 langkah mudah melakukan pemeriksaan SADARI untuk mencegah kanker payudara:
1. Angkat kedua lengan hingga ke belakang kepala lalu tekan tubuh ke depan
2. Berdiri tegak di depan cermin. Perhatikan apakah ada perubahan bentuk seperti benjolan pada, pembengkakan, atau perubahan pada puting. Jangan khawatir apabila bentuk payudara kanan dan kiri tidak simetris. Itu adalah hal normal.
3. Posisikan kedua tangan pada pinggang, condongkan bahu ke depan sehingga payudara menggantung, dan dorong kedua siku ke depan lalu kencangkan otot dada.
4. Angkat lengan kiri ke atas lalu raba dan tekan area payudara. Cermati seluruh bagian payudara kiri hingga ke area ketiak. Rasakan apakah ada benjolan.
5. Cubit kedua puting dan lihat apakah ada cairan yang keluar dari puting. Segera berkonsultasi ke dokter apabila ada cairan yang keluar.
6. Untuk posisi berbaring, coba letakkan bantal di bawah pundak kanan lalu angkat lengan ke atas. Raba payudara secara melingkar menggunakan ujung jari, tekan-tekan seluruh bagian payudara hingga ke sekitar ketiak, dan rasakan apakah ada benjolan.
Selain Melakukan Pemeriksaan SADARI untuk Deteksi Dini, Bunda Juga Perlu Menghindari Makanan Ini untuk Mencegah Kanker Payudara
SADARI bisa menjadi cara yang ampuh untuk mendeteksi kanker payudara. Namun, metode ini hanya akan sia-sia apabila tidak dibarengi dengan pola hidup yang sehat. Salah satu pola hidup sehat adalah menjaga asupan makanan.
Nah, berikut ini adalah contoh jenis makanan dan minuman yang bisa meningkatkan resiko terkena kanker payudara. Apa saja?
Baca juga: Kabar Gembira! Deteksi Dini Kanker Payudara dan Kanker Serviks Kini Ditanggung BPJS
1. Daging Merah yang Dibakar
Suka makan steak atau sate? Dua makanan ini memang lezat, tapi ternyata berdampak buruk bagi kesehatan payudara. Konsumsi daging merah yang dibakar tak boleh lebih dari 500 gram dalam seminggu.
Pasalnya, daging merah yang dibakar akan membentuk heterocyclic amines (HCAs). Senyawa ini berpotensi menyebabkan kanker payudara, kanker paru-paru, hingga kanker prostat.
2. Alkohol
Alkohol memiliki sejumlah efek negatif bagi kesehatan, salah satunya adalah memicu kanker payudara. Batas aman untuk minum alkohol maksimal adalah satu gelas per hari. Jika lebih dari satu gelas per hari maka resiko terkena kanker payudara akan meningkat sebanyak 11 persen dihitung dari tiap gelas yang dikonsumsi.
3. Konsumsi Gula
Orang Indonesia termasuk golongan yang tinggi konsumsi gula. Bagaimana tidak, nasi yang kita makan setiap hari adalah sumber gula penghasil insulin yang dapat memicu berbagai penyakit termasuk salah satunya kanker payudara. Padahal, jumlah insulin yang terlalu tinggi akan meningkatkan pertumbuhan tumor. Oleh sebab itu, batasi konsumsi gula setiap harinya.
4. Susu Tinggi Lemak dan Produk Olahannya
Bukankah susu termasuk jenis minuman yang menyehatkan? Kenyataannya susu tinggi lemak dan produk olahan sejenis seperti keju justru memicu penyakit kanker.
Hal ini dikarenakan kandungan lemak yang tinggi dalam susu dan produk olahan sejenis berkaitan dengan hormon estrogen. Sementara, kanker payudara memiliki reseptor estrogen dan makanan penyakit ini adalah estrogen.
5. Daging Olahan
Bahan pengawet yang terdapat dalam daging yang sudah diproses seperti ham, sosis, dan bacon bisa berkembang menjadi kanker ketika masuk ke dalam tubuh. Oleh sebab itu, penting untuk membatasi daging olahan semacam ini agar tak memicu penyakit seperti kanker payudara.
***
Nah, Bunda, itu tadi sekilas tentang langkah mudah pemeriksaan SADARI untuk mencegah kanker payudara. Ingat, pola hidup sehat sangat mempengaruhi kesehatan tubuh kita termasuk menjaga kita dari penyakit kanker. Jadi, perhatikan asupan makanan dan jangan lupa olahraga ya!
Artikel telah ditinjau oleh:
dr.Gita PermataSari, MD
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi