Kerap Luput, Ajarkan 10 Hal Ini Sejak Dini untuk Jadikan Anak Pria Sejati

Sering terlupa, ajarkan tips mendidik anak jadi pria sejati mulai dari sekarang!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Anak adalah peniru yang ulung, pun tidak ada sekolah menjadi orangtua. Tak terkecuali mendidik anak menjadi laki-laki sejati!

Merujuk laman Fatherly, Ryan Link memaparkan deretan kiat yang bisa Ayah lakukan agar kelak anak tumbuh menjadi pria sejati. Walaupun ia tak menampik, apa yang ditulisnya menjadi sebuah artikel tidak semudah kelihatannya untuk dipraktikkan.

10 Cara Mendidik Anak Jadi Laki-laki Sejati

Menyandang status ayah 10 tahun lamanya, Ryan menuliskan catatan sepanjang ia mendampingi anaknya.

1. Ajarkan Kekuatan Cinta

Tanpa disadari, Ayah lebih menunjukkan limpahan kasih sayang kepada anak perempuan! Padahal, anak lelaki juga ingin, lho, mendapatkan hal serupa. Mereka juga ingin dipeluk, juga ungkapan sayang langsung dari mulut orangtuanya.

Untuk itu, janganlah segan mengucapkan 'Ayah sayang kamu' bilamana ada kesempatan. Ayah juga bisa menunjukkan perhatian kecil semacam 'Hati-hati ya di jalan' ketika anak pamit bepergian. Biasakan ini sejak dini, kelak anak akan mengingatnya hingga dewasa dan melakukan hal serupa ketika ia sudah menjadi Ayah.

Artikel terkait: Terlihat Sederhana, Ini Manfaat Anak Berani Tunjuk Tangan Sejak Dini

2. Jadilah Teladan yang Baik

Ayah adalah contoh langsung bagaimana anak bersikap kepada orangtua dan orang lain. Karenanya, tunjukkan teladan positif kepada sesama. Jagalah sikap kita maka anak juga akan bertindak serupa.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jadilah orang yang bisa menghormati, seperti Ayah ingin anak menghormati Anda sebagai orangtua dan berlaku terhadap sesama. 

3. Jangan Canggung Menjadi Teman

Hal yang sering terlupa adalah bagaimana seorang Ayah mampu menjadi teman, dibandingkan hanya berfokus menjadi Ayah. Anak laki-laki nyatanya butuh partner untuk berlaku konyol, lho.

Contoh: daripada anak diam-diam mengakses film porno, luangkan waktu remajanya untuk Ayah menontonnya bersama. Jadikan ajang ini sebagai forum diskusi, agar anak tetap bisa berlaku sebagai remaja yang tahu batasan.

Namun, bila tindakan anak dirasa sudah keterlaluan seperti menjurus kriminal atau membahayakan dirinya dan orang lain, itulah momentum Anda menjadi ayah yang tegas untuk kebaikan anak. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Perlakukan Ibunya dengan Baik

Tahukah Anda, bagaimana seorang ayah memperlakukan istri menjadi patokan bagaimana sikap anak kelak terhadap perempuan kala nanti ia memiliki pasangan. 

“Salah satu hal terbaik yang bisa kita berikan untuk anak-anak kita adalah dengan mencintai ibu mereka,” ujar Ryan. Anak yang melihat ibunya disayang dan dicintai akan belajar melakukan hal itu kepada pasangannya kelak.

Artikel terkait: Satu dari Tiga Anak Indonesia Tidak Maju Akibat Kekurangan Zat Besi, Kenali Gejalanya

5. Tidak Ragu Memperlihatkan Emosi

Dengan budaya ketimuran yang kental, rasanya menjadi hal yang tabu kala anak laki-laki menangis. Laki-laki menangis dianggap lemah dan tidak tahan banting menghadapi kerasnya kehidupan. Padahal, mengungkapkan emosi lebih sehat daripada hanya memendamnya dan menjadi penyakit psikis yang tidak baik.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bila anak lelaki Anda menangis karena sebuah alasan yang kuat, biarkan dia menangis. Menangis bukan pertanda dia lemah, melainkan menunjukkan bahwa kita juga manusia dan kita peduli.

6. Tidak Takut Membela Kebenaran

Salah satu hal yang diajarkan Ryan untuk memupuk kepercayaan diri adalah biarkan anak membela kebenaran.

Ada saatnya anak terpaksa menerima apa yang dia anggap tidak benar. Misalnya, mendapatkan hukuman di sekolah untuk sesuatu hal yang tidak ia lakukan. Jika sudah begini, biarkan anak membela haknya. Anak harus membuka mata bahwa ada hal tertentu dalam kehidupan yang harus ditegakkan.

7. Ciptakan Kenangan untuk Diingat 

Adalah menyedihkan bila sebagai Ayah, anak dibiarkan tumbuh dewasa tanpa ada memori indah yang tercipta. Untuk itulah, jadikan momen dengan anak sebagai hal istimewa dan bisa dijadikan cerita saat anak nanti sudah dewasa dan berkeluarga. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dengan menghadirkan momen yang istimewa, anak akan belajar menghargai waktu dan menciptakan quality time bersama orang lain. Hal ini bisa dilakukan dengan cara sederhana, karena sebenarnya anak tidak menuntut banyak.

Misalnya alih-alih bermain handphone sendiri, coba ajaklah anak bertanding main game. Buat momen untuk memasak bersama anak untuk menu makan siang di rumah. Ini akan menjadi hal yang dirindukan saat nanti anak sudah sibuk dengan kehidupannya.

Memang tanggungjawab Ayah untuk mencari nafkah, tapi sempatkanlah bersama anak-anak di waktu yang memungkinkan. Jadikanlah sedikit waktu bersama mereka sebagai waktu yang istimewa dan berkualitas.

8. Hadir pada Momen Berharga

Ketika anak masih bersekolah, usahakan untuk selalu hadir di acara penting. Sesederhana pentas sekolah, atau ketika anak berkesempatan terpilih menjadi pasukan paskibraka. Percayalah, anak akan mengingat ini sebagai hal terhebat.

Ingat, orang pertama yang akan dicari anak lelaki untuk menunjukkan kemampuannya atau hasil karyanya adalah ayah mereka. Anak-anak selalu berharap ayah mereka peduli pada apa yang mereka lakukan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

9. Berteman dengan Siapa Saja

Ayah, apakah Ayah berteman dengan siapa saja sewaktu kecil? Sedari kecil, anak laki-laki terbiasa bermain dengan anak laki-laki. Tak heran, besar kemungkinan ia akan canggung berada di sekitar perempuan jelang dewasa.

Karena itu, ubah pola yang ada. Ajarkan kepada anak lelaki kecil Anda bahwa ia boleh berteman dengan siapa saja tanpa memandang jenis kelamin dan latar belakang. Kelak itu akan menjadi bekalnya agar nyaman berada di manapun.

10. Didik Kata Mutiara

Kata mutiara yang dimaksud yaitu 'maaf', minta tolong, dan 'terima kasih'. Sadarlah Ayah bahwa hal ini tidak diajarkan di sekolah, sehingga penting bagi orangtua mengajarkannya sejak awal kehidupan.

Ajarkan anak untuknya tidak sungkan meminta maaf bila melakukan kesalahan, minta tolong jika membutuhkan bantuan, dan berterima kasih jika sudah mendapatkan pertolongan.

Metode ini akan membuat anak belajar bahwa di dunia ini ia membutuhkan orang lain dan tidak ada orang yang sempurna. Dengan mengucapkan kata mutiara, anak akan tumbuh menjadi pribadi baik dan menghormati sesama.

Parents, sudahkah mengajarkan jagoan Anda menjadi laki-laki sejati?

 

Baca juga:

id.theasianparent.com/gen-orang-tua

id.theasianparent.com/mengajak-anak-melek-finansial

id.theasianparent.com/susah-fokus