Anda tentu masih ingat dan familiar dengan lagu Dua Mata Saya? Satu dari sekian banyak lagu ciptaan Pak Kasur, lagu anak ini merupakan salah satu yang paling lekat dalam ingatan semua orang. Terhitung, semasa hidupnya beliau sudah menciptakan lebih dari 140 lagu anak. Berikut ini lirik dan chord lagu Dua Mata Saya ciptaan Pak Kasur.
Lirik dan Chord Lagu Anak Dua Mata Saya Ciptaan Pak Kasur
Lirik dan Chord Lagu Dua Mata Saya
C
Dua mata saya
G
Hidung saya satu
G F
Dua kaki saya
G C
Pakai sepatu baru
C
Dua telinga saya
G
Yang kiri dan kanan
G F
Satu mulut saya
C C
Tidak berhenti makan
Makna Lagu Dua Mata Saya
Pak Kasur membuat lagu ini untuk mengajarkan anak-anak mengenal berbagai bagian anggota tubuh dan kegunaannya. Lagu ini dibuat dengan lirik yang sangat sederhana. Irama dan melodinya pun mudah diingat, sehingga membuat anak-anak, terutama anak prasekolah, mudah untuk menyanyikan dan mengikuti cerita dari isi lagu tersebut.
Selain mengenali nama-nama anggota tubuh, lagu Dua Mata Saya juga mengajak anak mengeksplorasi bagian tubuhnya. Ini sangat mendukung perkembangan motorik, juga sensorik anak, loh.
Tentang Pak Kasur
Pak Kasur terlahir dengan nama Soerdjono. Ia lahir pada tanggal 26 Juli 1912 di Purbalingga, Jawa Tengah. Nama ayahnya adalah Reksomenggolo, dan ia merupakan anak bungsu dari 8 bersaudara.
Keluarga Pak Kasur bukan berasal dari golongan mampu. Saat remaja ia hanya mampu merampungkan studi hingga tingkat MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs, setara SMP), AMS-nya (Algemeene Middelbare School, setara SMA) mandek. Itu lantaran kakak-kakaknya, yang saat itu bertanggung jawab atas biaya pendidikan Pak Kasur, tak memiliki banyak uang untuk membiayai sekolahnya.
Awal Mula Menjadi Seorang Pendidik
Soer –demikian ia disapa saat itu- mengawali kariernya sebagai pendidik dengan menjadi guru bantu di HIS Arjoena School, Bantul, Yogyakarta. Di sana rekan-rekannya melihat ia memiliki bakat besar yang besar dalam mengajar. Akhirnya dengan alasan tak ingin menyia-nyiakan kemampuan yang Soer miliki, pihak sekolah menyekolahkannya di Hollandsche Indische Kweekschool (HIK), Bandung, sebuah pekolah pendidikan guru.
Saat Jepang pertama kali tiba di Indonesia, sekitar tahun 1945-1949, Soer berhenti menjadi guru dan ikut bergerilya bersama pemuda lain dalam Revolusi Fisik. Peristiwa itu jugalah yang mempertemukannya dengan sang pujaan hati, Sandiah, perempuan yang bekerja untuk Palang Merah dan mantan pegawai Kantor Karesidenan Priangan.
Kebetulan mereka berdua juga merupakan anggota organisasi pramuka di zaman Belanda, Kepandoean Bangsa Indonesia (KBI). Keduanya lalu menikah di Yogyakarta, dan setelah perang berakhir mereka pindah ke Jakarta.
Dari Program Radio Hingga Mendirikan Sekolah
Di Jakarta, pada tahun 1950, Pak Kasur mendapat pekerjaan di sebuah lembaga pendidikan dan menjadi anggota Lembaga Sensor Film (LSF). Tahun 1952 ia bekerja di Radio Republik Indonesia (RRI) mengasuh siaran anak-anak. Programnya sangat disukai masyarakat Indonesia, dan juga digemari di Singapura.
Tak disangka, Pak Kasur menjadi sangat tersohor. Ini yang membuat ia kemudian diundang siaran tamu di radio Singapura hingga diundang ke Belanda.
Sejak bekerja di radio, Pak Kasur sudah mulai menciptakan lagu anak. Ia semakin dikenal banyak orang, dan kemampuan mendidik serta mendongengnya juga diakui masyarakat serta negara. Setelah beberapa tahun di radio, Pak Kasur melebarkan sayapnya di layar kaca. Ia dipercaya untuk mengasuh sebuah program anak di TVRI, Taman Indria.
Setelah 19 tahun menikah dan menjalankan beberapa program anak bersama di TVRI, Pak Kasur dan istri –yang saat itu sudah disapa Bu Kasur- menggagas pendirian TK Mini. Ibu Kasur sendiri yang mengelola sekolah itu dan menentukan seperti apa sistem pendidikannya. Sampai sekarang, TK Mini masih ada, bahkan sudah memiliki lima cabang di area Jakarta dan sekitarnya.
Awal Mula Dipanggil Pak Kasur
Di masa anak-anak hingga remajanya, oleh teman-temannya ia selalu dipanggil “Sur”. Sedangkan teman-teman di KBI, memanggil menyapa dia dengan sebutan “Kak Soer”. Maka seiring perjalanan waktu, nama “Kak Sur” melebur menjadi “Kasur”. Dan setelah ia sudah menikah, orang menambahkan kata “Pak” Ketika memanggilnya, menjadi “Pak Kasur”.
Menciptakan Ratusan Lagu Anak
Sudah tak terhitung berapa jumlah lagu anak yang diciptakan oleh Pak Kasur. Ada yang mengatakan, jumlah lagu yang diciptakannya lebih dari 200 lagu. Selain Dua Mata Saya, berikut ini beberapa lagu Pak Kasur yang lain yang mungkin sering Anda dengar atau nyanyikan untuk si kecil: Naik Sepeda, Kebunku, Balonku, Dakocan, Hadiah dari Ayah, Selamat Pagi, Topi Saya Bundar, 1234 (siapa rajin ke sekolah), Sang Kodok, Bangun Tidur, Bintang Kecil, wah masih banyak lagi, deh, pokoknya.
Jadi Parents, yuk, terus dengarkan lagu-lagu ini untuk anak-anak di rumah. Dibandingkan lagu-lagu dewasa, lagu-lagu ini sudah pasti lebih ramah anak dan mampu menambah khasanah musik karya anak bangsa.
Pak Kasur memang telah tiada. Tapi melalui karyanya ia masih terus mendidik anak-anak Indonesia. Terima kasih, Pak Kasur!
Baca juga:
Parents, Yuk Kenalkan Si Kecil pada Lagu-Lagu Anak Terbaru Indonesia Berikut Ini
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.