Kutu rambut di daerah kemaluan bisa jadi masih asing untuk kita. Namun pada kenyataannya kasus ini telah ada sejak ribuan tahun lalu.
Kutu rambut pada kemaluan atau disebut juga kutu kelamin (Phthirus pubic) memang jarang dibicarakan karena jumlahnya yang sedikit, dan pengaruhnya yang tidak terlalu serius pada kesehatan.
Perubahan tren perawatan pada daerah kemaluan juga mempengaruhi sedikitnya kasus kutu kelamin yang dilaporkan. Penyebab lainnya, dengan mudahnya informasi diperoleh dari internet, umumnya orang jarang mengkonsultasikan rasa gatal yang mereka rasakan pada dokter.
Bentuk kutu ini sangatlah kecil, hanya sepanjang 1.5mm dengan kaki capit yang sangat sesuai hidup untuk bergelantungan di rambut.
Mereka bisa ditemukan di mana saja di bagian tubuh manusia yang berambut. Umur mereka tidaklah lama, bahkan kurang dari satu bulan. Tapi satu betina dari kutu ini bisa meninggalkan 30 telur semasa hidup mereka.
Kutu ini tidak berpindah dengan cara melompat atau terbang. Perpindahan mereka terjadi karena adanya kontak langsung melalui hubungan seksual.
Dokter Common Webb, ilmuwan dan dosen klinis di University of Sydney menyebutkan bahwa 1-2% orang dewasa terjangkit kutu ini. Itu artinya 750.000 pengguna “Tinder” (aplikasi kencan) terjangkit dengan kutu rambut ini (dikutip dari The Conversation Australia, 19/4/2016)
Gangguan kesehatan akibat kutu rambut pada kemaluan dan cara mengatasinya
Parasit ini memakan darah manusia. Saat mereka mengambil darah, sebagian air liurnya masuk ke aliran darah. Air liur inilah yang menyebabkan iritasi, benjolan merah, dan gatal yang hebat.
Kutu rambut memang tidak menularkan penyakit patogenik, tapi bisa menjadi indikasi keberadaan penyakit infeksi seksual menular lainnya, seperti Chlamydia.
Tidak seperti penyakit infeksi seksual menular lainnya, pemakaian kondom tidak akan mencegah menularnya kutu rambut ini.
Pengobatan untuk menghilangkan kutu rambut ini sangat mudah. Anda bisa menggunakan krim atau insektisida lotion.
Menghilangkan bulu rambut di kemaluan juga bisa menjadi solusi. Meski menurut dokter Webb data pasti dan hipotesis pendukung akan hal tersebut belumlah ada.
Referensi: theconversation.com
Baca juga:
6 Penyebab Vagina Gatal Saat Hamil dan Tips Pencegahannya
Apakah Anda pernah merasakan gatal hingga iritasi di daerah sekitar kemaluan? Hal ini masih terasa asing bagi sebagian orang, meskipun fenomena serupa telah ada sejak ribuan tahun lalu. Rasa gatal di sekitar kemaluan tidak pernah dikonsultasikan kepada dokter, sehingga tidak tahu penyebab dan cara mengatasinya. Bahkan banyak yang menganggap remeh gatal ini. Penyebab gatal ini tidak hanya jamur, dapat berupa kutu rambut, Phthirus pubic. Ingin tahu lebih lanjut? Yuk simak di sini!
Jarang Membicarakan Gatal yang Dirasakan
Banyak orang yang merasakan gatal di daerah sekitar kemaluan, tetapi tidak pernah membahas hal tersebut. Terkadang, rasa gatal ini diremehkan karena memang tidak memberikan pengaruh serius terhadap kesehatan. Akan tetapi, apakah tidak sebaiknya mengetahui penyebab dan cara mengatasi rasa gatal tersebut? Kelamin merupakan alat reproduksi dengan organ sensitif yang harus diperhatikan kebersihannya.
Rasa gatal yang di sekitar kemaluan pada umumnya disebabkan oleh jamur. Akan tetapi, ada beberapa kasus yang disebabkan oleh kutu kemaluan atau disebut Phthirus pubic. Kutu ini berukuran sangat kecil, yaitu 15 mm dengan memiliki kaki capit untuk bergelantungan di rambut. Tidak hanya ukuran tubuhnya yang kecil, usianya pun juga demikian. Hanya sekitar 1 bulan, tetapi induk kutu ini mampu meninggalkan 30 telur pada saat masih hidup.
Tidak hanya di rambut kemaluas, ternyata kutu ini dapat ditemukan di beberapa bagian tubuh yang ditumbuhi rambut. Dan tidak perlu khawatir mengenai perpindahannya. Kutu ini tidak berpindah dengan cara terbang ataupun melaompat. Melainkan dengan cara kontak langsung atau dengan cara hubungan seksual. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan kelamin anda.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Bagaimana cara hewan kecil ini bertahan hidup di rambut kemaluan? Parasit satu ini makan darah manusia dengan cara menghisapnya. Para saat proses mengambul makanan, air liurnya masuk ke aliran darah manusia. Dengan begitu, akan menyebabkan iritasi, benjolan merah, dan gatal yang luar biasa di daerah sekitar kelamn. Apakah Anda pernah mengalami hal serupa?
Kutu rambut ini memang tidak menyebabkan penyakit patogenis, tetapi dengan adanya hewan ini di rambut kemaluan dapat menjadi indkasi penyakit seksual menular, seperti Klamidia. Untuk mencegah penularannya, anda dapat menggunakan kondom agar kutu ini tidah berpindah. Ingin menghilangkannya dari rambut kemaluan? Gunakan krim atau insektisida lotion di sekitar kemaluan atau menghilangkan rambut kemaluan. Inilah cara yang dianjurkan.
Rasa gatal yang dirasakan oleh sebagian orang di daerah sekitar kemaluan memang tidak pernah dibahas secara detail. Hal tersebut dianggap remeh oleh sebagian orang karena memang kutu kemaluan tidak menyebabkan penyakit menular. Akan tetapi, hewan satu ini dapat memberikan indikasi adanya potensi penyakit seksual menular lainnya. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan kelamin atau segera membasmi kutu tersebut. Sudahkah Anda melakukannya?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.