Bahaya kurang energi kronik (KEK) bagi ibu hamil, jangan terabaikan!

Berbagai risiko buruk mengintai bagi ibu hamil yang mengalami kondisi kurang energi kronik (KEK).

Kurang energi kronik (KEK) merupakan suatu kondisi yang harus diwaspadai oleh setiap ibu hamil. Kondisi ini bisa terjadi oleh wanita saat usia subur, yaitu perempuan di rentang usia 15 hingga 45 tahun.

Cara mengidentifikasi apakah ibu hamil mengalami kurang energi kronik atau tidak yaitu menggunakan ukuran lingkaran lengan atas (LILA). Menurut Departemen Kesehatan, ibu hamil yang dinyatakan KEK yaitu jika ukuran LILA kurang dari 23,5 cm.

Dikutip dari jurnal Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), LILA adalah alat ukur sederhana yang telah banyak digunakan untuk mengetahui risiko KEK. Berbagai penelitian yang dilakukan di Indonesia maupun di luar negeri, menunjukkan jika LILA adalah salah satu alat identifikasi KEK yang cukup baik.

Artikel terkait : Bahaya berat badan kurang saat hamil bagi janin, Bumil wajib tahu!

Bahaya kurang energi kronik (KEK) bagi ibu hamil, jangan terabaikan!

Tak hanya mengidentifikasi kurang energi kronik, LILA juga dapat digunakan untuk memprediksi kelahiran bayi berat badan lahir rendah (BBLR). Serta, prediksi kematian neonatal dini, hingga status gizi anak sampai usia 9 tahun.

Selain LILA, untuk mengidentifikasi apakah ibu hamil mengalami kondisi KEK atau tidak, bisa juga menggunakan indeks massa tubuh (IMT). Mengetahui kurang energi kronik menggunakan IMT yaitu dengan membandingkan antara berat dan tinggi badan.

Apabila Bunda memiliki IMT yang kurang dari 18,5, bisa dikategorikan mengalami KEK. Namun, pengukuran IMT ini memerlukan alat pengukur tinggi dan berat badan.

Artikel terkait: Mau cegah risiko penyakit kronis? Parents wajib tahu Indeks Massa Tubuh

Penyebab kondisi kurang energi kronik (KEK) pada ibu hamil

kurang energi kronik

Ada beberapa penyebab kondisi KEK, seperti asupan gizi yang tidak cukup, usia kehamilan yang terlalu muda dan terlalu tua (di bawah 17 dan di atas 35 tahun), infeksi, dan sebagainya. Untuk lebih lengkapnya, berikut ini adalah penjelasan lengkap tentang faktor KEK pada ibu hamil.

1. Asupan makanan yang kurang

Berbeda dengan wanita tidak hamil seusianya, asupan makanan yang dibutuhkan oleh ibu hamil lebih banyak. Asupan makanan tersebut menentukan status gizi ibu hamil.

Apabila ibu hamil kurang memenuhi kebutuhan asupan, maka akan berdampak pada janin yang akan mengalami kekurangan gizi. Dampaknya, tumbuh kembang janin pun akan terhambat.

Artikel terkait : Aturan kenaikan berat badan ibu hamil yang disarankan, Bumil harus tahu!

2. Usia kehamilan yang terlalu muda dan tua

Nyatanya, usia dapat berpengaruh pada status gizi ibu hamil. Misalnya ibu hamil yang masih di bawah usia 17 tahun, ia masih dalam masa tumbuh kembang, jika ia hamil maka antara ibu dan janin akan bersaing untuk mendapatkan zat gizi.

Hal itu dikarenakan ibu dan janin masih sama-sama mengalami masa tumbuh kembang. Akibat dari persaingan itu, berdampak pada ibu yang mengalami kondisi kekurangan energi kronik.

Sedangkan untuk ibu hamil yang terlalu tua atau di atas usia 35 tahun, antara ibu dan janin akan bersaing untuk mendapatkan energi. Pasalnya, ibu hamil di atas usia 35 tahun membutuhkan energi yang banyak untuk menunjang fungsi organ yang semakin melemah.

Artikel terkait: Risiko Hamil dan Melahirkan di Usia Paruh Baya

Bahaya kurang energi kronik (KEK) bagi ibu hamil, jangan terabaikan!

3. Ibu bekerja terlalu berat

Aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh ibu hamil memengaruhi status gizinya. Setiap aktivitas membutuhkan energi, jika ibu hamil melakukan aktivitas yang terlalu berat setiap hari, lalu asupan hariannya juga kurang, maka ibu hamil tersebut rentan mengalami kondisi KEK.

4. Infeksi saat hamil

Ibu hamil yang mengalami infeksi atau gangguan kesehatan lainnya sangat mudah kehilangan berbagai zat gizi yang diperlukan. Infeksi saat hamil bisa membuat ibu hamil mengalami KEK, akibat dari kemampuan tubuh untuk menyerap zat gizi menurun dan hilang nafsu makan.

Artikel terkait: Waspadai Infeksi Jamur Saat Hamil yang dapat memengaruhi kesehatan janin

Bahaya jika ibu hamil mengalami kondisi kurang energi kronik (KEK)

Umumnya, ibu hamil yang mengalami KEK akan mengalami kekurangan gizi, tubuh mudah lelah, pucat, lemas, dan mengalami kesulitan dalam proses persalinan. Akan tetapi, KEK juga bisa berpengaruh pada janin.

Menurut penjelasan dari dr. Nadia Nurotul Fuadah pada laman Alodokter, ibu hamil dengan KEK berisiko tinggi mengalami keguguran, hambatan perkembangan janin, cacat janin. Lalu, kelahiran prematur, BBLR, hingga kematian bayi.

“Oleh karenanya, ibu hamil sebaiknya memeriksakan diri langsung ke dokter spesialis kandungan agar dinilai apakah benar mengalami KEK. Jika benar, maka cara tahu penyebabnya dan penanganan seperti apa yang tepat untuk mengatasinya,” jelas Nadia.

Artikel terkait: 3 Macam pemeriksaan kehamilan yang penting Ibu Hamil lakukan

Bahaya kurang energi kronik (KEK) bagi ibu hamil, jangan terabaikan!

Meskipun memiliki risiko yang bahaya, tapi Nadia mengimbau untuk tidak terlalu panik. Untuk mencegah KEK, cara yang Bunda lakukan yaitu dengan makan makanan sehat dan bergizi secara teratur dengan porsi sedang tapi sering.

“Variasikan jenis makanan, perbanyak makan daging, telur, ikan, ayam, sayur, buah, dan bila perlu tambahkan juga susu ibu hamil. Jika ada suplemen kehamilan yang dokter berikan, minumlah dengan teratur. Minum air putih yang cukup dan tetap aktif bergerak,” saran Nadia untuk Bunda.

Itulah cara untuk mengetahui apakah mengalami kondisi KEK saat hamil atau tidak, serta beragam penyebab yang dapat memicu ibu hamil mengalami KEK. Tak luput, berbagai risiko jika mengalami KEK saat hamil.

Maka dari itu, agar Bunda yang saat ini sedang hamil dan tak mau mengalami kurang energi kronik, maka perhatikanlah asupan harian agar sesuai dengan kebutuhan sehari-hari. Selalu jaga kondisi kehamilan Bunda, ya.

Referensi : Journal of the Indonesian Nutrition Association, hellosehat, dan alodokter

Baca juga :

4 Bahaya yang Mengancam Bayi Jika Ibu Hamil Tidak Makan Dengan Baik

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.