Saat sudah gelap mata, manusia bisa melakukan apa saja termasuk melukai tetangganya sendiri. Hal ini pula yang dilakukan oleh seorang pria asal Kebumen, Jawa Tengah. Ia tega membacok istri dan anak tetangganya setelah terlibat cekcok soal bangkai ayam. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Berikut kronologi pria bacok istri dan anak tetangganya.
Kronologi Pria Bacok Istri dan Anak Tetangganya, Kesal Dituduh Buang Bangkai Ayam
Sumber: Shutterstock
Pernahkah Anda terlibat cekcok dengan tetangga hingga menyebabkan peristiwa buruk? Hal inilah yang kini sedang dialami oleh DW, seorang perempuan berusia 32 tahun asal Kebumen, Jawa Tengah. Ia dan anaknya yang masih balita dibacok oleh tetangganya, WA, pria berusia 34 tahun yang gelap mata setelah berselisih dengan suaminya.
Perselisihan itu bermula ketika sang suami menuduh WA membuang bangkai ayam ke atap rumahnya. WA yang merupakan warga Desa Karangsari, Kecamatan Kutowinangun, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah merasa kesal dengan tuduhan tersebut. Ia pun mendatangi rumah korban dan mencari suami korban sembari membawa sebuah pedang.
Namun, saat itu suami korban sedang tidak berada di rumah. Sebagai gantinya, pelaku kemudian mengayunkan pedangnya ke arah korban dan anak-anaknya. Salah seorang anak korban yang berusia 10 tahun berhasil melarikan diri namun anaknya yang masih balita terluka parah akibat serangan tersebut.
“Tersangka masuk ke rumah korban dengan membawa pedang. Awalnya yang dicari suami korban, karena tidak ada, istri dan anak menjadi sasaran,” kata Kasubbag Humas Polres Kebumen Iptu Sugiyanto, Senin (11/1/2021) seperti dikutip dari Kompas.
Kronologi Pria Bacok Istri dan Anak Tetangganya Hingga Luka Parah dan Jari Terputus
Sumber: Shutterstock
Akibat dari peristiwa tersebut, korban terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Kutowinangun karena menderita luka parah di bagian dahi dan kepala bagian belakang.
Sementara itu, anaknya yang masih balita dirujuk ke RSUD Margono Soekarjo Purwokerto karena jarinya terputus. Bocah malang itu harus kehilangan jari kelingkingnya di tangan sebelah kiri akibat sayatan pedang yang diayunkan oleh pelaku.
Berdasarkan informasi dari Sugiyanto, saat kejadian, korban sempat berteriak minta tolong. Tetangga yang mendengar teriakan korban tiba ke lokasi tak berapa lama kemudian. Namun, DW dan anaknya yang masih balita sudah terluka.
Warga yang menyaksikan kejadian tersebut dibuat geram oleh ulah pelaku. WA pun sempat dihakimi oleh warga yang marah. Untungnya, ia masih selamat setelah polisi datang mengamankan.
Atas perbuatannya itu, WA dijerat dengan pasal berlapis, yaitu Pasal 80 Undang-Undang Perlindungan Anak dan Pasal 353 KUHP tentang Penganiayaan yang Direncanakan dengan ancaman penjara paling lama tujuh tahun.
Tips Menyelesaikan Perselisihan dengan Tetangga
Sumber: Shutterstock
Manusia adalah makhluk sosial yang selamanya membutuhkan orang lain termasuk tetangga. Namun, terkadang ada saja persoalan sehari-hari yang membuat kita bertengkar atau berselisih dengan tetangga.
Jika sudah demikian, apa yang harus kita lakukan? Untuk mencegah hal-hal buruk seperti di atas, ada 3 langkah yang bisa Anda lakukan, yaitu:
1. Cari Waktu yang Tepat untuk Berbicara
Konflik adalah hal mutlak yang harus kita hadapi sebagai manusia. Meskipun sudah mati-matian mengindari konflik, namun apa daya jika masalah tiba-tiba datang dan membuat kita berselisih dengan tetangga. Nah, untuk mencegah konflik semakin melebar, Anda perlu membicarakannya dengan tetangga. Namun, carilah waktu yang tepat. Pastikan Anda dan tetangga sudah dalam keadaan cooling down untuk menghindari cekcok.
2. Cari Tempat yang Netral untuk Mengobrol
Carilah tempat yang paling netral untuk membicarakan masalah Anda bersama tetangga. Ini hal yang sangat penting untuk diperhatikan sebab jika tidak, bukan tidak mungkin masalah justru tidak terselesaikan dan malah menimbulkan masalah lain. Coba bicarakan di warung kopi yang agak sepi atau di rumah namun dengan didampingi oleh beberapa orang. Jangan pernah pergi sendiri untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
3. Sampaikan dengan Bahasa yang Baik dan Sopan
Semarah atau sejengkel apapun Anda, jangan sampai emosi tersebut menguasai Anda. Sebab, amarah hanya akan memperburuk keadaan. Jika Anda merasa sangat kesal, tunggu sampai emosi tersebut mereda lalu baru atur waktu untuk bertemu dan membicarakan masalah bersama tetangga. Gunakan bahasa yang sopan agar tetangga tidak merasa tersinggung.
Parents, semoga berita di atas bisa menjadi peringatan bagi kita untuk terus mawas diri ya. Tetap jaga silaturahmi dengan tetangga agar hal-hal seperti di atas tidak sampai menimpa kita.
Baca juga:
Keji! Ayah Tega Gantung Anak Usai Cekcok dengan Istri
Ibu Ini Dianiaya Tetangganya Bahkan Diancam dengan Celurit
Anak Polisikan Ibu Kandung karena Baju, Ini Cara Atasi Konflik Ibu dan Anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.