Saat Bunda sedang minum frappuccino favorit, tiba-tiba anak Anda yang berusia balita ingin mencicipinya. Anda mungkin langsung bertanya dalam hati, bolehkah anak minum kopi? Adakah manfaat kopi untuk anak, atau justru bisa berdampak buruk bagi kesehatannya?
Kopi merupakan minuman yang berkhasiat untuk mengusir kantuk, karena mengandung kafein tinggi. Namun terlalu banyak kafein dalam tubuh akibat asupan kopi berlebihan dapat menyebabkan insomnia, gelisah, sakit perut, sakit kepala, sulit berkonsentrasi, dan peningkatan denyut jantung. Demikian seperti dilansir dari Healthline,
Pada anak-anak, insomnia, gelisah, sakit perut, sakit kepala, sulit berkonsentrasi, dan peningkatan denyut jantung bisa muncul setelah mengonsumsi kafein dalam jumlah kecil saja.
Selain itu, kopi juga bersifat asam. Minuman yang mengandung asam dapat menyebabkan kerusakan pada mulut dengan penurunan enamel gigi.
Anak-anak lebih rentan terhadap gigi berlubang dibandingkan orang dewasa, karena membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk enamel baru mengeras setelah gigi susu hilang. Anak-anak yang minum kopi lebih cenderung memiliki masalah kesehatan mulut.
Kopi untuk anak dapat menghambat pertumbuhan
Kopi untuk anak membuat pertumbuhan terhambat
Masa kanak-kanak dan remaja adalah masa paling penting untuk penguatan tulang. Terlalu banyak kafein dapat mengganggu penyerapan kalsium, akibatnya pertumbuhan tulang pun akan terganggu.
Tak hanya itu, anak-anak usia 5 hingga 12 membutuhkan setidaknya 11 jam tidur per hari, dan remaja membutuhkan sembilan hingga 10 jam per hari, untuk mendukung pertumbuhan mereka.
Kopi adalah minuman yang mengandung kafein dan dapat bertahan dalam tubuh hingga 8 jam, akibatnya anak akan kesulitan tidur jika mengonsumsi kopi.
Kopi untuk anak, berapa banyak yang masih aman?
Konsumsi kopi sebaiknya dibatasi. Namun, di negara seperti Amerika saja, belum ada standar untuk asupan kafein pada anak-anak, tetapi batas maksimumnya kurang lebih 45 mg per hari (setara dengan kafein dalam satu kaleng soda).
Usia berapa anak mulai boleh minum kopi
“Kopi itu membuat ketagihan, jadi semakin lambat anak mulai minum kopi, semakin baik. Saya merekomendasikan agar seseorang baru mengonsumsi kopi secara rutin menjelang akhir masa remaja, ketika pertumbuhan dan perkembangan melambat,” ungkap Toby Amidor, MS., RD.
Soda sama halnya dengan kopi untuk anak
Soda sama buruknya dengan kopi untuk anak
Seperti kita ketahui, kopi mengandung kafein, yaitu stimulan yang dapat mempengaruhi orang dewasa dan anak-anak. Minuman soda dan minuman energi mengandung jumlah kafein yang serupa.
Pada tingkat rendah, kafein dapat membantu meningkatkan kewaspadaan dan fokus. Namun, terlalu banyak dapat menyebabkan gelisah, gugup, sakit kepala, dan tekanan darah meningkat, terlebih pada anak anak.
Yang perlu diingat, minuman berkafein seperti soda, frappuccino, dan minuman energi mengandung banyak kalori kosong, dengan jumlah gula yang sama seperti permen. Itu sebabnya tidak boleh dikonsumsi berlebihan dan tiap hari.
Selain itu, kafein bersifat diuretik, jadi sangat beriko untuk membuat anak kehilangan banyak cairan dari tubuhnya.
3 minuman yang lebih sehat untuk anak
Ketika anak memberi tahu Bunda bahwa mereka haus, Bunda harus selalu menawarkan air putih terlebih dahulu. Ini karena air sangat penting bagi kesehatan dan diperlukan untuk proses vital di dalam tubuh anak, termasuk pengaturan suhu dan fungsi organ.
Terlebih lagi, minum air yang cukup dapat menjaga berat badan anak, mengurangi risiko gigi berlubang, dan meningkatkan fungsi otak pada anak-anak.
Meskipun air kelapa memang mengandung kalori dan gula, namun air kelapa lebih sehat daripada minuman lain seperti soda dan kopi.
Air kelapa menyediakan sejumlah nutrisi, termasuk vitamin C, magnesium, dan kalium, yang baik bagi anak-anak. Minuman ini juga mengandung elektrolit, seperti kalium, magnesium, kalsium, dan natrium.
Air kelapa juga bermanfaat jika anak perlu rehidrasi setelah terkena diare atau muntah. Air kelapa muda polos dan tanpa pemanis tambahan adalah pilihan terbaik untuk anak-anak.
Susu sangat bergizi, menyediakan banyak nutrisi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Misalnya, susu mengandung protein, kalsium, fosfor, dan magnesium, yaitu nutrisi penting untuk kesehatan tulang anak-anak yang sedang tumbuh.
Dibanding memberi anak-anak susu bebas lemak, susu dengan kandungan lemak yang lebih tinggi mungkin lebih sehat untuk anak-anak, karena lemak dibutuhkan untuk perkembangan otak anak. Anak-anak memiliki kebutuhan lemak yang lebih tinggi daripada orang dewasa. Karena alasan ini, pilihan susu berlemak tinggi dan tampa tambahan pemanis untuk anak-anak.
Semoga informasi di atas bermanfaat.
Baca juga:
Bolehkah Ibu Menyusui Minum Kopi? Ini Penjelasannya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.