Bunda mungkin telah menunggu momen ini selama 9 bulan… atau bahkan lebih! Momen pertama saat Bunda melakukan kontak mata dengan bayi merupakan saat yang amat berharga, seolah-olah dunia berhenti berputar.
Pada saat itu, Bunda melihat mata bayi melebar sedikit ketika ia berusaha fokus memperhatikan wajah Anda. Ia tampak tenang, sedikit tersenyum.
Bunda tak bisa berpaling dari wajah kecilnya yang menggemaskan saat Anda memperhatikan setiap detail wajahnya yang sempurna. Kontak mata dengan bayi tidak diragukan lagi benar-benar spesial, karena pada saat itulah keajaiban terjadi – seolah-olah Bunda dan bayi telah saling mengenal sejak lama.
Berikutnya akan ada banyak momen-momen seperti ini. Bunda akan melihat ke dalam mata bayi dan seperti bisa memahami apa yang dibutuhkan bayi Anda, walau ia tidak berbicara apa-apa.
Anda seolah-olah bisa membaca pikiran bayi. Bunda, tahukah bahwa hal tersebut benar terjadi?
Saat Bunda melakukan kontak mata dengan bayi, secara mengagumkan gelombang otak Bunda dengan bayi akan terhubung!
Artikel terkait: 11 Cara menguatkan ikatan ibu dan bayi, Bunda sudah coba?
Percobaan untuk mengetahui manfaat kontak mata dengan bayi
Berdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan oleh Proceedings of National Academy of Sciences (PNAS), apabila Bunda melakukan kontak mata dengan bayi, gelombang otak Bunda dan bayi akan terhubung dengan sempurna. Terlebih saat bayi menatap mata Bunda, ia berusaha berkomunikasi dengan Anda.
Inilah yang terjadi:
Peneliti melakukan dua percobaan terpisah di mana mereka mempelajari gelombang otak dari 36 bayi (17 bayi di percobaan pertama dan 19 bayi di percobaan kedua). Para bayi ini mengenakan helm di tengkoraknya untuk mengukur aktivitas dan sinyal elektrik di otak – proses ini dinamakan electroencephalography.
Pada percobaan pertama, para bayi menonton video rekaman seorang dewasa yang menyanyikan lagu anak-anak. Orang dewasa tersebut melakukan kontak mata dengan bayi sebelum akhirnya mengalihkan pandangan.
Menjelang akhir video, orang dewasa melakukan kontak mata lagi, namun kepala tetap menoleh. Gelombang otak orang dewasa telah direkam.
Percobaan langsung kedua dilakukan untuk melihat bagaimana dan berapa lama sinkronisasi gelombang bayi dan dewasa satu sama lain.
Hasil percobaan
Selama fase kontak mata dalam percobaan, gelombang otak bayi dan orang dewasa lebih sinkron satu sama lain. Saat orang dewasa tersebut mengalihkan perhatiannya namun tetap melakukan kontak mata, bayi mencoba ‘berkomunikasi’ dan menyesuaikan gelombang otak mereka dengan orang dewasa!
Usaha bayi untuk berkomunikasi diukur dari jumlah suara yang dihasilkan selama percobaan. Dr. Victoria Leong, ilmuwan utama dalam penelitian tersebut mengaatakan, “Ketika orang dewasa dan bayi saling bertatapan, mereka memberi isyarat dan niat satu sama lain untuk berkomunikasi.
Kami menemukan bahwa otak orang dewasa dan bayi merespons sinyal tatapan dari satu sama lain. Mekanisme ini mempersiapkan orangtua dan bayi kapan harus berbicara atau kapan harus mendengarkan yang juga membuat pembelajaran jadi semakin efektif. ”
Apa manfaat penelitian ini untuk Bunda dan bayi?
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bayi sangat jeli dan pandai menangkap isyarat non-verbal terkecil yang penting untuk perkembangannya. Bunda bisa memanfaatkan hal-hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari, seperti menatap bayi Anda, untuk meningkatkan proses belajarnya.
Bonding antara Bunda dan bayi selalu istimewa dan penelitian terbaru ini menunjukkan betapa hebatnya hal tersebut.
Jadi, lanjutkan untuk bertatapan dengan bayi Anda, Bun! Bunda pasti tahu bahwa hati dan pikiran Anda dengan bayi pasti terhubung satu sama lain.
Baca juga:
Umur Berapa Bayi Bisa Melihat dengan Jelas? Berikut Penjelasannya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.