Empedu menjadi organ yang penting untuk sistem pencernaan, ekskresi, dan membantu kinerja hati dalam tubuh seseorang. Gangguan pada organ satu ini pun sebaiknya diwaspadai Parents karena dampaknya yang bisa fatal. Salah satu penyakit yang patut diperhatikan ialah kolangitis atau radang pada sistem saluran empedu.
Bila tak ditangani dengan cepat dan tepat, penyakit satu ini bisa menjalar dan berujung komplikasi. Kolangitis yang sudah akut dan parah bisa berdampak pada gagal ginjal, abses pada organ hati, hingga kematian.
Organ empedu sendiri merupakan sebuah kantong berukuran kecil yang letaknya ada di pertengahan perut. Sementara saluran empedu sendiri menjadi bagian dari organ yang bisa membawa empedu ke bagian pertama usus halus yang berasal dari hati dan kantong empedu.
Gejala-gejala Kolangitis
Parents ketahui berbagai gejala kolangitis yang patut diwasapadai
Saat seseorang mengalami peradangan pada saluran empedu ini, ada beberapa gejala yang bisa dirasakan. Namun, gejala ini bisa bervariasi pada setiap orang, bergantung dari keparahannya. Gejala-gejala yang patut diwaspadai adalah :
- Mengalami demam tinggi
- Nyeri di bagian kanan atas perut
- Mual dan muntah
- Kulit dan mata mulai menguning atau jaundice
- Urin berubah warna menjadi lebih gelap
- Menjadi sangat lesu dibandingkan biasanya
- Tekanan darah dalam tubuh jadi lebih rendah
Artikel terkait : Viral video kantong empedu berisi boba, ini klarifikasi dan penjelasan dokter
Apa penyebabnya?
Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab dari radang saluran empedu, termasuk beberapa orang yang memiliki faktor risiko.
Kondisi kolangitis ini disebabkan karena saluran empedu tersumbar oleh beberapa hal, misalnya saja empedu atau cairan lainnya. Kebanyakan kasus, kolangitis bisa disebabkan karena adanya infeksi bakteri.
Peradangan yang terjadi pun biasanya secara tiba-tiba sehingga Parents sebaiknya selalu waspada akan gejalanya. Nah, ada beberapa hal lain yang bisa memicu terjadinya penyakit ini, di antaranya :
- Adanya gumpalan darah di saluran atau area sekitar empedu.
- Tumbuhnya tumor.
- Infeksi parasit.
- Ukuran pankreas berubah menjadi bengkak.
- Penyempitan saluran empedu sebagai bagian dari efek pasca operasi.
- Seseorang yang mengalami bakteremia atau infeksi pada darah.
- Adanya bakteri dari usus kecil.
Faktor risiko radang saluran empedu
Selain beberapa penyebab di atas, ada beberapa kondisi seseorang bisa menjadi lebih rentan mengalami penyakit ini. Faktor risiko akan meningkat pada kondisi berikut:
- Seseorang yang memiliki penyakit autoimun yang menyerang pencernaan seperti penyakit radang usus atau penyakit Crohn.
- Bepergian ke banyak tempat dan terpapar parasit berbahaya.
- Terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV).
- Seseorang yang pernah menjalani prosedur medis di area saluran empedu.
- Terdiagnosis memiliki batu empedu.
Artikel terkait : Sakit perut pada anak bisa jadi tanda adanya batu empedu, begini ciri-cirinya!
Diagnosis
Selain memerhatikan gejala-gejalanya, untuk memastikan penyakit ini biasanya dokter akan melakukan beberapa jenis tes. Beberapa tes tersebut antara lain:
- Tes fungsi hati dilakukan untuk mengetahui kinerja organ hati berjalan dengan baik.
- Complete Blood Count (CBC) atau hitung darah lengkap merupakan tes yang dilakukan untuk mengetahui jumlah sel darah putih atau leukosit. Infeksi ini biasanya akan ditandai dengan jumlah leukosit yang lebih tinggi.
- Blood cultures atau kultur darah untuk melihat kemungkinan adanya infeksi pada darah.
- USG pun biasanya akan dilakukan untuk melihat kondisi organ internal secara langsung seperti hati, limpa, maupun kantong empedu dari luar.
- CT Scan dilakukan dengan memasukkan pewarna melalui infus. Metode ini digunakan untuk menunjukkan kondisi abnormal perut maupun panggul atau alasan adanya penyumbatan.
Selain metode di atas, ada juga metode Magnetic resonance cholangiopancreatography (MRCP) untuk mendeteksi masalah di area perut. Ada juga metode Endoscophy Retrograde Colangiopancreatography (ERCP) menggunakan sinar X pada tabung endoskop yang dimasukkan ke bagian tubuh.
Penanganan kolangitis
Parents, penanganan pada penyakit ini pun bergantung pada penyebabnya. Bila disebabkan bakteri, dokter akan meresepkan jenis-jenis antibiotik tertentu.
Bila penyumbatan dan radang terjadi karena batu empedu, dokter akan melihat keparahan kondisinya. Dokter bisa saja memberikan obat peluruh atau melakukan prosedur bedah untuk pengangkatan.
Nah, Parents sebaiknya perhatikan berbagai gejala yang bisa terjadi, ya. Bila mengalaminya segera periksakan ke dokter.
Baca Juga :
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.