Peristiwa Kanjuruhan belum lama ini meninggalkan luka mendalam bagi seluruh warga Indonesia. Namun, rupanya tragedi di Stadion Kanjuruhan bukanlah insiden pertama yang pernah terjadi. Berikut ini adalah 5 kisah tragis dunia sepak bola yang juga menelan banyak korban. Terjadi di mana saja? Melansir berbagai sumber, berikut selengkapnya.
5 Kisah Tragis Dunia Sepak Bola dari Berbagai Negara
1. Tragedi Estadio Nacional di Peru (1964)
Sumber: Instagram @/paltarich
Insiden berdarah paling mengerikan sepanjang sejarah dunia sepak bola pernah terjadi di Stadion Nasional Peru pada 1964 lalu. Peristiwa ini menewaskan sedikitnya 328 orang, sementara 500 lainnya mengalami luka-luka.
Tragedi ini terjadi di menit-menit terakhir pertandingan antara Timnas Peru melawan Argentina. Tepatnya ketika wasit menganulir gol timnas Peru yang saat itu tertinggal 0-1. Merasa tak terima, suporter pun turun dan berusaha menginvasi lapangan.
Aksi ini kemudian direspons pihak kepolisian dengan tembakan gas air mata ke arah tribun demi menghalau suporter agar tak turun ke lapangan. Namun, langkah ini justru menyebabkan kepanikan, suporter pun berhamburan menghindari gas dan membobol pintu keluar yang terkunci. Aksi saling desak dan injak pun terjadi sehingga menewaskan ratusan orang.
2. Tragedi Heysel di Belgia (1985)
Sumber: Instagram @/mohamedtubishat
Tragedi Heysel terjadi satu jam sebelum laga final Piala Champions tahun 1985 antara Liverpool dan Juventus dimulai. Saat itu, penggemar Liverpool mulai melempari suporter Juventus sehingga membuat mereka melarikan diri dan sebagian berlindung di balik dinding stadion.
Malang tak dapat dielak, dinding beton itu rupanya runtuh dan menimpa penggemar klub Juventus yang sedang mencoba melarikan diri dari pendukung Liverpool. Sedikitnya 39 orang dilaporkan tewas dalam kerusuhan yang terjadi pada 29 Mei 1985 lalu.
Artikel Terkait: Kasus Kekerasan Pemain Sepakbola Mason Greenwood, Begini Tanggapan MU
3. Tragedi Hillsborough di Inggris (1989)
Sumber: Instagram @/_futkeeper
Tragedi Hillsborough adalah insiden olahraga terburuk di Inggris. Peristiwa ini terjadi pada pertandingan Semifinal Piala FA yang mempertemukan Liverpool dengan Nottingham Forest.
Insiden itu bermula ketika suporter Liverpool berusaha memanjat tribun Leppings Lane sehingga menyebabkan kerumunan di salah satu ujung lapangan Sheffield Wednesday.
Untuk mengendalikannya, Kepala Inspektur David Duckenfield memerintahkan gerbang keluar C untuk dibuka. Malang, keputusan ini salah langkah sehingga menewaskan setidaknya 97 suporter Liverpool yang berkerumun di sana.
4. Kisah Tragis Dunia Sepak Bola Juga Pernah Terjadi di Ghana pada Tahun 2001
Sumber: Instagram @/esnciclostadium
Pertemuan antara dua klub papan atas asal Ghana, Heart of Oak dan Kotoko, pernah diwarnai insiden berdarah.
Kejadian yang terjadi di Stadion Accra pada tahun 2001 ini dimulai oleh ulah penggemar Kotoko yang melempar berbagai benda ke tengah lapangan. Tindakan ini pun direspons polisi dengan gas air mata.
Penonton yang panik lantas berusaha melarikan diri. Nahas, pintu keluar stadion tidak mau terbuka. Dilaporkan,126 orang tewas akibat insiden tersebut akibat jatuh dan terinjak.
5. Tragedi Kanjuruhan Indonesia (2022)
Sumber: Instagram @/stadionkanjuruhan
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan merupakan tragedi paling mematikan di persepakbolaan Indonesia. Bagaimana tidak, sedikitnya 127 orang dikonfirmasi tewas dalam kejadian ini. Bahkan hingga saat ini, jumlah korban tewas pun terus bertambah.
Meski penyebabnya masih simpang siur, tragedi ini terjadi akibat bentrok suporter Arema dengan petugas polisi. Bukan dengan musuh bebuyutannya, Bonek, yang memang tidak diperkenankan hadir ke stadion saat itu.
Banyak media menyebut aksi ini lantaran pendukung Arema FC tak terima dengan skor akhir sehingga menghambur ke tengah lapangan. Namun, tak sedikit pula kesaksian yang menyatakan bahwa mereka sengaja turun ke lapangan untuk mengapresiasi dan memeluk pemain Arema FC yang sudah berjuang.
Sayang, aksi ini disambut dengan baku hantam dan tembakan gas air mata dari pihak kepolisian yang dinilai telah salah paham. Para suporter pun tersulut emosi dan tak sedikit yang panik hingga berhamburan ke arah pintu keluar. Sayangnya, pintu keluar terkunci sehingga mereka saling berdesakan sehingga banyak yang terjatuh dan terinjak hingga meninggal dunia.
Tak berhenti di situ, kondisi di luar stadion tak kalah mencekam. Banyak suporter yang lemas, berlumur darah, dan bergelimpangan. Teriakan dan tangisan anak-anak dan wanita terdengar dimana-mana. Mobil-mobil dihancurkan, makian dan amarah terus dilontarkan. Bahkan gas air mata juga masih terus ditembakkan.
Parents, inilah peristiwa tragis yang pernah mewarnai dunia sepak bola dunia. Tentu kita berharap kejadian semacam ini tidak pernah terjadi lagi, baik di Indonesia maupun di negara-negara lainnya. Semoga ke depan dunia sepak bola hanya diwarnai dengan prestasi gemilang, bukan sensasi, kontroversi, apalagi bencana.
***
Baca Juga:
6 Fakta Tragedi Kanjuruhan Malang, Jumlah Korban Meninggal 125 Orang
Meghan Markle Kunjungi Uvalde, Setelah Tragedi Penembakan Massal di Texas
Insiden Layar Terjatuh Tuai Spekulasi, Produser Konser Mirror Minta Maaf
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.