Kisah Riri dan Yassir Berjuang Lawan Gagal Ginjal, Bukti Cinta Sejati

Kekuatan cinta Riri dibuktikan dengan tetap setia mendampingi suami melawan gagal ginjal yang dideritanya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Saat sepasang insan memutuskan menikah, sudah selayaknya mereka saling ada dalam suka dan duka. Belum lama ini, kisah Riri Yassir dan suami menggugah hati netizen. Belum lama menikah, ujian menerpa bahtera rumah tangga mereka.

Kisah Riri dan Yassir, Berjuang Dampingi Suami Jalani Cuci Darah

Kisah inspiratif sekaligus mengharukan terpampang jelas di kanal YouTube Arie Untung dan Fenita Arie. Kala itu, Riri dan Yassir mengisahkan awal pertemuannya hingga cobaan yang mulai mendera.

Kisah Riri dan Yassir berawal dari Facebook, keduanya memilih menikah muda dengan usia yang tidak terpaut jauh. Lahir di keluarga yang terbilang konservatif, Riri menyebutkan dirinya sempat ragu menikah dengan Yassir karena dinilai belum serius. Namun, Yassir membuktikan sebaliknya.

Menjalani kehidupan layaknya pengantin baru, kehidupan bahagia mereka jalani. Kerikil mulai terlihat pada 2015 ketika Riri melihat gelagat aneh pada sang suami. Tak disangka, Yassir suka mengompol di malam hari.

"Gak biasa karena waktu itu Mas Yassir suka ngompol, kalau orang yang biasa seharusnya kan bisa bangun malam ke kamar mandi, ini nggak," ujar Riri memulai ceritanya. Gejala lain yang tidak biasa adalah saat Yassir menyadari kakinya bengkak.

"Pertama nih ya, aku pas bulan puasa itu setiap sholat tiap rukuk, setiap sujud atau setiap duduk tahiyat itu kayak keras gitu kaki itu. Jadi ternyata itu sudah mulai bengkak, bukan kesemutan. Gerak udah mulai bengkak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setiap bangun pagi juga mulai kedinginan, dan malam mendadak kayak rep repan gitu sesak napas jadi harus duduk" sambung Yassir. Merasa ada yang tidak beres, mereka melaporkan kondisi Yassir pada orangtuanya.

Lama kelamaan, Riri juga melihat berat badan suaminya bertambah. Awalnya senang, Riri mulai cemas karena penambahan berat badan mencapai 6 kilogram. Tidak disangka, itu adalah gejala lanjutan.

"Awalnya aku cuma 49 kilogram, terus naiknya sampai 5 atau 6 kilogram. Padahal itu penumpukan cairan, kaki yang bengkak itu juga bukan daging tapi isinya cairan," sambung Yassir.

Merasa belum ada rasa sakit yang kentara, mereka belum memeriksakan diri ke dokter. Namun, kecurigaan semakin bertambah karena aneka gejala di tubuh Yassir yang aneh menurut Riri.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Terus kalau Mas Yassir kejedot tuh ya, pernah waktu itu kepentok. Kalau orang biasanya kan membal (kalau emang gendut). Ini kayak penyok gitu kakinya," sambung Riri.

Artikel terkait: Kisah Liu Xuezhou, Dijual Sejak Bayi Hingga Ditemukan Tewas Bunuh Diri

Gejala Bertambah Parah, Vonis Dokter Mengejutkan

Merasa yakin ada yang tidak beres, mereka memutuskan langsung menemui spesialis paru mengingat sesak menjadi gejala yang kerap dirasakan. Disini, didapati bahwa jantung Yassir mengalami kebocoran.

"Sempat dirujuk dari dokter paru ke spesialis jantung, terus katanya jantung Mas Yassir itu bocor. Akhirnya sempat pengobatan 2 bulan, minum obat. Tapi kok masih sesak juga, udah gitu kaki Mas Yassir ibarat kayak balon mau pecah gitu," kilah Riri lagi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tidak mau gambling menentukan kondisi yang sebenarnya, dokter akhirnya menganjurkan medical check up secara menyeluruh. Hasilnya, diketahui bahwa Yassir mengalami kerusakan ginjal. Kala itu, kadar ureum kreatinin Yassir sangat tinggi.

Baik Riri dan Yassir menyebutkan bingung karena tidak ada riwayat keluarga yang pernah mengalami penyakit ginjal. Namun, Yassir tidak menampik bahwa begadang menjadi kebiasaan buruknya terdahulu.

"Aku suka begadang dulu itu, makanan gak aneh-aneh sih. Cuma ternyata waktu diperiksa dokter, ada hipertensi menahun itu tensinya udah 170," ujarnya lagi. Semua terasa pahit mengingat usia Yassir saat itu masih sangat muda, yakni 22 tahun.

Sempat denial, Yassir akhirnya memilih terapi cuci darah. Hal ini disebabkan fungsi ginjal Yassir kala itu sudah di bawah 15% alias stadium 5. Sejak 2015, Yassir menjalani terapi 2x seminggu setiap Senin dan Kamis. Yassir sangat beruntung karena Riri sangat setia mendampingi.

Alasan lain karena Yassir sempat drop dan pengobatan alternatif tidak banyak membantu. Dengan demikian, cuci darah harus dilakukan agar berat badan tetap terjaga dan ginjalnya berfungsi dengan baik.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Jadi ketika mau cuci darah, beratnya Yassir bisa sampe 49 kilogram. Berat Yassir kan 45 kilogram. Jadi yang 3 kilogramnya itu mesti dibuang. Pas cuci darah selesai jadi 45 kilogram lagi. Seiring Yassir makan dan minum, bertambah juga (beban) ginjalnya," jelas Riri.

Artikel terkait: Kisah Rohana Abdullah, Gadis Indonesia yang Ditelantarkan Sejak Lahir di Malaysia

Kondisi Membuat Yassir Ingin Melepas Sang Istri

Kondisi yang terus menurun membuat kepercayaan diri Yassir menurun. Keharusan bolak balik ke rumah sakit dan melakukan cuci darah rutin membuat Yassir sempat terpikir melepaskan Riri. Pertimbangannya karena Riri masih muda.

"Aku sempat ngobrol sama Mama, Riri masih muda. Aku tawari Riri kasih pilihan kita pisah aja baik-baik, kamu cari yang lain aja. Aku udah gak ada masa depan buat kamu. Aku bilang kayak gitu," seloroh Yassir.

Senada, tawaran dari keluarga Yassir untuk berpisah terus menghampiri Riri. Keluarga Yassir khawatir Riri tidak kuat lagi merawat Yassir.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Sejak tau ini (sakit), sering banget hampir setiap hari Mas Yassir bilang udah tinggalin aku aja. Bahkan 2-3 tahun kemudian, almarhumah ibu Mas Yassir juga bilang begitu.

Udah pisah aja kalau gak kuat lagi ngerawat Yassir, kita pulang baik-baik. Gak apa-apa kita gak akan benci kok sama Riri," ujar Riri meniru ucapan ibu mertuanya. Kekuatan cinta nyatanya mengalahkan segalanya.

Di usia yang cukup belia, kedewasaan berpikir dibuktikan Riri dengan bertahan. Ia tetap setia mendampingi suaminya menjalani seluruh proses pengobatan yang harus dijalani.

Artikel terkait: Kisah Anak Melki Bajaj Mengalami Pubertas Dini, Menstruasi di Usia 8 Tahun

Melihat kesetiaan sang istri, Yassir sangat bersyukur dan menganggap Riri lah hadiah terindah dari Allah. Dengan semua ujian yang ada, pasangan yang telah dikaruniai 1 anak ini yakin ada hikmah luar biasa dan rencana Tuhan yang lebih indah.

"Ini jalan hidup Riri kan asalnya dari Allah, ya jalanin aja semuanya," singkat Riri jika ditanya kenapa masih tinggal bersama suaminya. Tak dipungkiri, ujian ini membawa perubahan total terhadap hidup keduanya.

"Hikmahnya besar banget, kita jadi gak mudah mengeluh. Kalah mau mengeluh rasanya dipilih dulu, jangan terlalu fokus ke hal remeh yang dikeluhkan terus menerus. Rasa syukur harus terus diisi ulang, karena masih ada kok ujian orang lain yang lebih berat," pungkas Riri.

Kesabaran mereka berbuah manis, Riri dinyatakan hamil pada 2018. Buah cinta mereka lahir ke dunia pada 2019 dan tumbuh dengan baik. Kisah ini sangat menyentuh Arie dan Fenita. Bagi mereka, Riri dan Yassir sudah memasuki level romantisme pasangan muda yang berbeda.

"Romantis itu bukan sebatas candle light dinner dan ngasih bunga ya, tetapi ketika pasangan bisa berjuang bersama. Menerima pasangan apapun kondisinya," tutup Arie.

Sungguh luar biasa ya Parents bagaimana kisah Riri dan Yassir yang kini masih berjuang menjalani terapi pengobatan. Semoga lekas diberi kesembuhan dan bisa beraktivitas seperti sediakala.

***

Baca juga:

id.theasianparent.com/anak-sembuh-dari-kanker-stadium-4

id.theasianparent.com/anak-special-needs

id.theasianparent.com/duta-besar-dari-papua