TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

"Tidak panik adalah kunci kesembuhanku," kata pasien corona yang berhasil sembuh

Bacaan 4 menit
"Tidak panik adalah kunci kesembuhanku," kata pasien corona yang berhasil sembuh

Optimisme menjadi kunci perempuan ini akhirnya sembuh dari Covid-19, ini kisahnya.

Seiring perkembangannya yang kian masif, Organisasi Kesehatan Dunia resmi menyatakan Covid-19 atau virus corona menjadi pandemi global. Hingga Senin (16/03) jumlah kasus terinfeksi corona menginjak angka 169.610 orang yang tersebar di 157 negara. Di tengah jumlah kasus yang kian bertambah, sebanyak 77.776 orang dinyatakan sembuh. Bahkan, sudah banyak kisah pasien corona sembuh yang membagikan kisahnya pada dunia.

Kisah pasien corona sembuh: “Aku berhasil sembuh, karena kuusir semua kekhawatiran yang ada”

rapid test untuk corona

Seorang perempuan asal Seattle, Amerika Serikat, belum lama menceritakan kisahnya yang berhasil sembuh setelah berjuang melawan virus asal Wuhan tersebut. Perlu diketahui, Seattle yang berada di negara bagian Washington adalah kota dengan kematian terbanyak akibat virus yang menyerang sistem pernapasan ini.

Adalah Elizabeth Schneider, perempuan yang menyelesaikan gelar PhD di bidang bio-engineering yang membagikan kisahnya untuk memberikan secercah harapan pada orang yang kini tengah berjuang melawan penyakit tersebut.

“Aku berbagi karena aku peduli, karena pastinya ada banyak orang berusia lanjut atau memiliki kondisi kesehatan serius hingga diliputi kecemasan apakah bisa sembuh dari ini (Covid-19),” tuturnya.

Kisah bermula ketika pada 25 Februari, Schneider menghadiri sebuah pesta untuk melepas penatnya. Sepulangnya dari pesta tersebut, kala itulah ia merasakan sesuatu pada tubuhnya yang berbeda dari biasanya.

“Saya bangun dan merasa lelah, tetapi itu tidak lebih dari apa yang biasanya Anda rasakan ketika Anda harus bangun dan pergi bekerja, dan saya sangat sibuk akhir pekan sebelumnya,” ungkapnya.

Kisah pasien corona sembuh

Artikel terkait: Dari menteri hingga ibu negara, ini 7 pejabat dunia yang positif corona

Perempuan berusia 37 tahun ini menganggap itu hanya lelah biasa. Namun, menjelang tengah hari ia merasakan sakit kepala yang disertai demam dan sakit di sekujur tubuhnya. Ia akhirnya memutuskan meninggalkan kantor dan pulang ke rumah untuk beristirahat.

Setelah bangun dari tidur siang, Schneider mendapati suhu tubuhnya tinggi mencapai 103 derajat Fahrenheit malam itu (39,4 Celcius).

“Saat itulah aku mulai menggigil tidak terkendali. Aku kedinginan dan kesemutan pada level yang sangat ekstrim. Aku sedikit khawatir, ada apa dengan tubuhku,” lanjutnya.

Ia mulai meraih obat pencegah flu yang dijual bebas di pasaran agar gejalanya mereda. Schneider bahkan memanggil seorang teman untuk antisipasi jika ia perlu dibawa ke Unit Gawat Darurat dan tak ada orang di rumah. Namun, beberapa hari kemudian demam pun reda.

Saat itu, Schneider mengakui dirinya sudah banyak membaca berita terkait isu corona yang sudah merebak di tempat tinggalnya. Namun, ia merasa tenang karena tidak ada gejala lain corona umum seperti batuk atau sesak napas.

“Kupikir, tidak mungkin aku menderita corona karena tidak muncul gejala lain,” ujarnya.

Namun, opininya berubah saat ia sudah mendapat suntikan untuk mengobati flu dan tak juga kunjung membuat kondisi tubuhnya membaik.

Pesta yang menjadi sumber infeksi corona

Kisah pasien corona sembuh

Beberapa hari kemudian, Schneider menemukan unggahan di Facebook yang menyebutkan ternyata beberapa orang yang menghadiri pesta itu ternyata mengalami gejala yang sama seperti dirinya.

Sama seperti dirinya, orang tersebut pergi ke dokter dan dinyatakan negatif flu. Mereka juga tidak ditawari tes corona karena tidak menunjukkan gejala lain seperti batuk atau kesulitan bernapas.

Sadar akan kemungkinan yang sama, Schneider memutuskan mendaftar dalam program penelitian bertajuk Seattle Flu Study untuk menemukan jawaban. Tim tersebut mengiriminya alat yang bisa ia gunakan secara mandiri lalu ia kirim kembali pada tim terkait untuk mendapatkan hasilnya beberapa hari mendatang.

“Saya akhirnya mendapat telepon dari salah satu koordinator penelitian pada hari Sabtu (7 Maret) yang memberi tahu saya bahwa ‘Anda telah dinyatakan positif COVID-19,'” katanya. “Aku sedikit terkejut, kupikir itu agak keren,” sambung Schneider sembari tertawa.

Kendati merasa khawatir bahkan membuat ibunya menangis, Schneider tetap merasa tenang dan menganggap segala hal yang berbau pengetahuan imliah merupakan sesuatu hal yang menarik. Dengan begitu, ia tahu apa yang harus dilakukan.

Kisah pasien corona sembuh

Artikel terkait: 5 Kebijakan Pemprov DKI Jakarta demi putus rantai penyebaran virus corona

Saat ini Schneider menyebutkan gejalanya sudah mereda, ia pun menuruti anjuran otoritas kesehatan setempat untuk senantiasa berada di rumah selama setidaknya tujuh hari setelah timbulnya gejala atau 72 jam setelah mereda. Seminggu setelahnya, Schneider sudah mulai keluar rumah untuk melakukan sejumlah tugas. Namun, dirinya masih menghindari kegiatan yang mengharuskannya bertemu dengan banyak orang.

“Pesan yang ingin aku sampaikan adalah: jangan panik. Kalau Anda terlalu khawatir akan membuat Anda tidak bisa berpikir dengan tenang. Jika gejalanya tidak terlalu mengancam jiwa lakukanlah segala aktivitas di rumah, minum banyak air putih, istirahat cukup, dan berpikirlah dengan santai. Bebaskan pikiran Anda dari segala kepanikan,” pungkasnya.

Semoga kisah pasien sembuh corona ini bisa menjadi angin segar bagi seluruh warga negara dunia yang tengah berjuang untuk sembuh, dan virus ini segera pergi ya, Parents!

Sumber: Live Mint

Baca juga : 

Bagaimana rasanya jadi pasien positif corona? 6 Orang ini bagikan kisahnya!

Cerita mitra kami
Makuku Skin Health: Popok Super Nyaman Biar Si Kecil Tidur Lebih Lama
Makuku Skin Health: Popok Super Nyaman Biar Si Kecil Tidur Lebih Lama
Begini Serunya theAsianparent ON the GO Bandung 2025, Cek, Parents!
Begini Serunya theAsianparent ON the GO Bandung 2025, Cek, Parents!
Parenty Pants Ekstra Serap, Popok Dewasa, Hadir Mendukung Senior Tetap Aktif dalam Keseharian
Parenty Pants Ekstra Serap, Popok Dewasa, Hadir Mendukung Senior Tetap Aktif dalam Keseharian
Tap On the Go Hadir di Bandung untuk Pertama Kali, Ini Cara Ikutan!
Tap On the Go Hadir di Bandung untuk Pertama Kali, Ini Cara Ikutan!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Erinintyani Shabrina Ramadhini

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • "Tidak panik adalah kunci kesembuhanku," kata pasien corona yang berhasil sembuh
Bagikan:
  • 7 Bacaan Istighfar Penghapus Dosa Beserta Keutamaannya

    7 Bacaan Istighfar Penghapus Dosa Beserta Keutamaannya

  • Unik! Ini 5 Tradisi Perayaan Satu Suro Masyarakat Pulau Jawa

    Unik! Ini 5 Tradisi Perayaan Satu Suro Masyarakat Pulau Jawa

  • Makuku Skin Health: Popok Super Nyaman Biar Si Kecil Tidur Lebih Lama
    Cerita mitra kami

    Makuku Skin Health: Popok Super Nyaman Biar Si Kecil Tidur Lebih Lama

  • 7 Bacaan Istighfar Penghapus Dosa Beserta Keutamaannya

    7 Bacaan Istighfar Penghapus Dosa Beserta Keutamaannya

  • Unik! Ini 5 Tradisi Perayaan Satu Suro Masyarakat Pulau Jawa

    Unik! Ini 5 Tradisi Perayaan Satu Suro Masyarakat Pulau Jawa

  • Makuku Skin Health: Popok Super Nyaman Biar Si Kecil Tidur Lebih Lama
    Cerita mitra kami

    Makuku Skin Health: Popok Super Nyaman Biar Si Kecil Tidur Lebih Lama

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti