Dalam agama Islam, dikenal 25 nama-nama nabi dan rasul yang tertulis dalam kitab suci Al-Qur’an. Salah satunya adalah Nabi Idris as yang ditempatkan di urutan kedua setelah Nabi Adam as. Dalam Al-Qur’an, kisah Nabi Idris as. tidak dijabarkan secara rinci. Namun, namanya disebut dua kali, yakni di surat Maryam ayat 56 dan Al-Anbiya’ ayat 85.
Artikel Terkait: Kisah Nabi Sulaiman yang Cerdas dan Adil Terhadap Semua Mahluk Hidup
Kisah Nabi Idris
Meskipun tidak dijelaskan ke dalam Al-Qur’an secara rinci, kisah Nabi Idris biasanya termaktub dalam berbagai literatur Islam selain Al-Qur’an.
Misalnya, seperti hadis, riwayat sahabat nabi, dan tafsir ulama. Kisah Nabi Idris as. juga tertulis di Alkitab. Di dalam Alkitab, kisah Nabi Idris as. disamakan dengan kisah Henokh, kakek buyut Nuh.
Dalam Islam diceritakan bahwa Nabi Idris as. diutus Allah Swt. untuk menyebarkan agama Islam di Babilonia, Irak Kuno.
Namun, ajaran Islam yang disampaikan tidak diterima oleh masyarakat Babilonia. Nabi Idris as. pun akhirnya memilih untuk hijrah ke Mesir.
Sebuah tafsir pun menjelaskan bahwa Nabi Idris as. sering kali bertasbih kepada Allah Swt.
Selain itu, Nabi Idris as. juga gemar menulis dan belajar menjahit. Ia pun memiliki gelar ‘Asadul Usud’ yang diberikan Allas Swt.
Gelar ini diberikan karena ia tidak putus asa dalam melaksanakan perintah Allah Swt. untuk mensyiarkan agama Islam.
Dia juga dikenal sebagai nabi yang tidak takut dengan orang kafir. Meski demikian, ia sosok yang pemaaf.
Selain itu, ada pula kisah Nabi Idris as. yang berhubungan dengan kematian. suatu hari, malaikat Izrail turun ke Bumi dan bertemu dengan Nabi Idris as.
Saat bertemu, malaikat Izrail berwujud seorang laki-laki yang membawa banyak buah-buahan untuk Nabi Idris as. Keduanya pun akhirnya berbincang tentang banyak hal, termasuk soal kematian.
Dalam pertemuan tersebut, malaikat Izrail menjelaskan kepada Nabi Idris as. bahwa ia tidak bisa mencabut nyawa manusia tanpa seizin Allah Swt.
Dia pun meminta untuk dicabut nyawanya dan Allah Swt. pun mengizinkan meskipun akhirnya dihidupkan kembali oleh Allah Swt.
Setelah dihidupkan kembali, ia menangis tersedu-sedu. Ia tidak bisa membayangkan umatnya mengalami sakaratul maut yang begitu dahsyatnya.
Sejak saat itu, Nabi Idris as. pun semakin semangat mengajak para umatnya untuk beribadah dan melakukan kebaikan.
Ada pula sebuah kisah yang menceritakan Nabi Idris as. yang melihat surga dan neraka. Suatu ketika, ia meminta kepada Allah Swt. melalui malaikat Izrail untuk melihat surga dan neraka.
Permintaannya pun dikabulkan dan ia pun langsung pingsan ketika melihat bagaimana wujud neraka. Ketika di surga pun, Nabi Idris as. hampir pingsan karena terpesona oleh keindahan surga.
Artikel terkait: 6 Sifat Nabi Muhammad yang Patut Diteladani dan Diajarkan pada Anak
Mukjizat Nabi Idris
Seperti nabi dan rasul lainnya, Nabi Idris as. pun dianugerahi beberapa mukjizat dari Allah Swt.
Berikut ini beberapa mukjizat yang diberikan kepada Nabi Idris as.
- Manusia pertama yang menguasai baca dan tulis. Tak heran jika Nabi Idris as. merupakan manusia pertama yang mengajarkan manusia-manusia lainnya dalam membaca dan menulis.
- Manusia pertama yang diberi ilmu pengetahuan dan kepandaian. Selain membaca dan menulis, Nabi Idris as. juga diberikan kepandaian berupa cara merawat kuda, matematika, dan ilmu falak atau ilmu perbintangan.
- Manusia pertama yang dapat membuat pakaian. Selain diajarkan berbagai ilmu pengetahuan oleh Allah Swt., Nabi Idris as. juga diajarkan untuk membuat pakaian untuk pertama kalinya. Pakaian saat itu terbuat dari kulit binatang yang digunakan untuk menutup aurat manusia.
Artikel terkait: Ajak Anak Belajar Kesabaran dan Perjuangan Hidup Lewat Kisah Nabi Muhammad SAW
Sifat Terpuji Nabi Idris
Secara silsilah, Nabi Idris as. merupakan keturunan generasi keenam dari Nabi Adam as. Seperti utusan Allah Swt. lainnya, Nabi Idris as. pun memiliki beberapa sifat terpuji yang patut untuk diteladani dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini beberapa sifat terpuji yang dimiliki oleh Nabi Idris as., seperti dihimpun dari berbagai sumber.
- Giat berdakwah
- Cerdas
- Kreatif
- Jujur
- Sabar
- Selalu berdoa dengam tulus
- Tidak pernah putus asa
- Tidak pernah bersumpah dalam dusta
- Tidak iri dengan keberuntungan orang lain
- Rajin belajar
- Tidak boros
- Bijaksana
- Gagah berani
Kisah Teladan Nabi Idris: Berani Melawan Kemungkaran
Setiap nabi utusan Allah SWT memiliki kisah teladan untuk dijadikan pelajaran bagi umat Muslim agar meniru dan mengamalkan setiap kebajikan yang diajarkan, seperti memperjuangkan agama Allah SWT.
Kisah teladan Nabi Idris datang dari sikap tak gentar kepada siapapun, tak takut mati, dan terus berjuang menghentikan kesesatan yang kala itu terus-menerus dilakukan oleh keturunan Qabil-Iqlima.
Sehingga bisa dipahami mengapa Nabi Idris mendapat gelar kehormatan Asadul Usud alias “Singa di atas segala singa” dari Allah SWT atas kegigihannya dalam menghentikan kemungkaran.
Pada saat itu, Idris memerintahkan kaumnya untuk memberantas kebiasaan melakukan kenistaan. Ia ditugaskan untuk membenahi budi pekerti rendah, zalim terhadap sesama, permusuhan antar kaum, dan berbuat kerusakan.
Umat ini telah bersikap durhaka kepada Allah hingga menimbulkan berbagai bencana dan kerusakan di muka bumi. Oleh Nabi Idris orang-orang ini diajak salat, puasa dan bersedekah. Tapi, keturunan Qabil enggan mendengar ajakan kebaikan itu. Mereka justru menghina dan mengejek Nabi Idris.
“Hidup kami sudah enak, serba cukup, dan senang. Mengapa engkau mengganggu kami?” tanya beberapa orang penting dari kaum itu.
“Ajaranmu aneh, kami tak membutuhkannya!” sahut yang lain, “Lebih baik engkau hidup sendiri bersama Tuhanmu.”
Idris menegaskan kepada keturunan Qabil bahwa beriman kepada Allah SWT bisa membuka pintu keberuntungan.
“Untuk itu wahai kaumku, peganglah tali agama Allah, beribadahlah hanya kepada Allah. Bebaskan diri dari azab akhirat dengan cara amal saleh dan kebaikan. Zuhudlah di dunia dan berlaku adil, mengerjakan shalat sesuai dengan ajaran Tuhan. Berpuasa pada hari tertentu setiap bulan, jihad melawan musuh agama ciptaan setan, serta keluarkan zakat dan sedekah membantu kaum dhuafa dan kaum yang ditimpa kemalangan,” kata Idris.
Jalan yang dilalui Nabi Idris untuk menyadarkan keturunan Qabil-Iqlima pastinya tidak mudah, namun ia pantang menyerah.
Hanya segelintir orang yang mau mengikutinya. Sebagian besar lainnya memilih tetap mengikuti hawa nafsunya sendiri, hingga Allah akhirnya memerintahkan Idris untuk meninggalkan mereka dan diturunkanlah azab kepada umat durhaka itu.
Begitu Nabi Idris dan pengikutnya meninggalkan mereka, datanglah azab mulai dari merajalelanya paceklik, ternak mati, pertanian gagal. Akhirnya umat yang sesat itupun mati bergelimpangan karena kelaparan.
Pesan Kebajikan dari Nabi Idris
Selain perintah beriman kepada Allah, Nabi Idris juga menyuarakan beberapa pesan kebajikan yaitu:
- Salat mayat lebih sebagai penghormatan, karena pemberi syafaat hanya Tuhan sesuai ukuran amal kebajikan.
- Besarnya rasa syukur yang diucapkan, tetap tidak akan mampu mengalahkan besarnya nikmat Tuhan yang diberikan.
- Sambutlah seruan Tuhan secara ikhlas, untuk shalat, puasa, maupun menaati semua perintah-Nya.
- Hindari hasad alias dengki kepada sesama yang mendapat rezeki, karena hakikat jumlahnya tidak seberapa.
- Menumpuk-numpuk harta tidak ada manfaat bagi dirinya.
- Kehidupan hendaknya diisi hikmah kebajikan (Ma’al anbiya’ fil Quranil Karim:78)
Demikian kisah Nabi Idris as. Beberapa sifat terpuji yang dimilikinya dapat menjadi bahan yang bisa kita ajarkan kepada buah hati, ya, Parents!
Baca juga:
Kisah Nabi Muhammad SAW, Ajak Anak Belajar Kesabaran dan Perjuangan Hidup
Pentingnya ajarkan si kecil keberanian dan bela kebenaran seperti kisah Nabi Musa AS
7 Nama Putra dan Putri Rasulullah untuk Inspirasi Nama Buah Hati Anda
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.