Sebuah kisah guru mendadak viral di berbagai media sosial. Dia diketahui tinggal di WC sekolah, karena tak punya biaya untuk membangun kembali rumahnya yang rubuh. Guru tersebut diketahui bernama Nining Suryani.
Kisah guru yang honorer yang terpaksa tinggal di WC sekolah
Dilansir dari Kompas.com, Nining Suryani merupakan seorang guru honorer di SDN Karyabuana 3, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten. Ia terpaksa tinggal di WC sekolah karena tidak punya rumah.
Nining sudah dua tahun menempati menjadikan WC tersebut sebagai dapur dan MCK, hal ini karena rumah tempatnya tinggal sudah rubuh, dan ia tak punya biaya untuk membangunnya kembali. Sedangkan gajinya sebagai guru honorer hanya sebesar 350 ribu rupiah, yang dibayarkan setiap 3 bulan. Sebelum tinggal di sana, Nining meminta ijin kepada Kepala Sekolah.
Di sebelah ruang bekas WC, dibangun satu ruangan lagi, dengan bantuan Kepala Sekolah. Nining memanfaatkan ruang tersebut untuk kamar tidur dan tempat berjualan cemilan anak sekilah.
“Bekas WC jadi tempat masak, kalau tidur di samping WC, ada ruangan dibangun dari bantuan dari kepala sekolah,” ujar Nining.
Tidak punya uang untuk menyewa rumah
Dilansir dari laman Detik, Nining bersama suaminya Ebi yang berusia 46 tahun sudah 2 tahun tinggal di sebelah WC sekolah. Ia mengaku tidak punya dana untuk membangun ataupun meneywa rumah. Karena semua uang yang dia hasilkan digunakan untuk biaya sekolah anaknya yang masih MTs.
Nining mengaku tidak bisa menyewa rumah dengan gaji guru honorer yang minim, yakni sebesar Rp350.000. Dengan gaji itu, Nining juga mengaku tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Terlebih mengingat gajinya yang dibayar tiga bulan sekali.
“Gaji saya sebagai guru hanya Rp350.000, cair tiga bulan sekali,” ungkap Nining.
Nining sudah 15 tahun mengajar di sekolah tersebut, dan ia memiliki memiliki dua orang anak. Anak pertamanya bekerja di Jakarta dan anak keduanya bersekolah di MTs yang berjarak sekitar 40 km dari Cigeulis.
Nining mengaku putus asa, dia sudah menjadi guru honorer sejak tahun 2004, dan ia tak pernah diangkat jadi PNS. Sedangkan usianya semakin tua dan sudah melewati batas usia untuk mendaftar jadi PNS.
Nining berharap mimpinya untuk menjadi PNS bisa terwujud, dan pemerintah bisa memberikan kebijakan yang memudahkan dirinya mewujudkan mimpi tersebut. Kalaupun ia tidak bisa jadi PNS, Nining tetap berharap bahwa pemerintah bisa menaruh perhatian lebih pada nasib para guru honorer seperti dirinya.
Baca juga
Sekolah-sekolah Unik Ini Mengajarkan Anak Menghargai Alam
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.