Sudah banyak orang tahu jika merokok akan memiliki dampak yang buruk untuk kesehatan. Imbauan untuk tidak merokok sudah banyak dipasang di jalan, di bungkus rokok, atau bahkan di ruang umum. Namun melawan rokok rasanya selalu perlu dilakukan oleh banyak kalangan karena dampak yang ditimbulkan. Salah satunya adalah aksi Kick Tobacco Day yang diwujudkan oleh siswa siswa SMAN 16 Bekasi.
Sebagai orangtua, Parents tentunya setuju bahwa generasi bangsa ini perlu dilindungi dari yang namanya bahaya rokok. Dalam hal ini, sekolah juga perlu melindungi para siswanya dari target sasaran rokok.
Demi menekan tingginya angka perokok anak di Indonesia, SMAN 16 Bekasi menggelar aksi Kick Tobacco Day.
Inilah yang kemudian dilakukan oleh 1.060 siswa SMAN 16 Bekasi. Belum lama, SMAN 16 Bekasi menjadikan kawasan sekolahnya sebagai Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
Komitmen ini dijalankan sesuai dengan Permendikbud Nomor 64 tahun 2015 tentang Sekolah sebagai Kawasan Tanpa Rokok. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat menekan tingginya angka perokok anak di Indonesia.
Menurut Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan tahun 2013, bahwa sebanyak 75,7% perokok di Indonesia merokok sebelum usia 18 tahun dengan total perokok aktif sebanyak 62 juta jiwa. Hal ini tentu bukan jumlah yang kecil mengingat Indonesia merupakan negara dengan banyak jumlah penduduk di dalamnya.
Aksi Kick Tobacco Day dari SMAN 16 Bekasi Patut Ditiru Sekolah Lain
Bentuk kegiatan Kick Tobacco Day yang diselenggarakan oleh SMAN 16 Bekasi.
Untuk menyebarkan pesan anti rokok tersebut, OSIS SMAN 16 Bekasi menyelenggarakan acara bertajuk “Kick Tobacco Day”. Seluruh siswa dari setiap kelas, baik putra maupun putri akan diadu dalam sebuah lomba futsal yang diadakan di Lapangan Futsal Pasar Kecapi, Bekasi.
“Saya bangga sekolah saya jadi kawasan tanpa rokok. Jarang-jarang ada kegiatan seperti ini, makanya harus disosialisasikan ke semua teman-teman,” ungkap Muslimin selaku Ketua OSIS.
Kick Tobacco Day, Aksi Melindungi Diri dari Asap Rokok
Arif Rahman sebagai salah satu guru yang mendukung sangat antusias dengan ide ini. Ia berharap agar rokok beserta iklan-iklannya yang berada di sekitar sekolah harus dihilangkan.
“Salah satu faktor yang mendorong anak merokok ya karena melihat spanduk-spanduk di jalan menuju sekolah. Terus juga banyak yang berjualan rokok di sekitar sekolah. Harganya murah pula,” tukasnya.
Kegiatan yang dilakukan agar siswanya tidak menjadi target sasaran rokok ini merupakan kerjasama dari Yayasan Lentera Anak, Dinas Pendidikan Kota Bekasi, serta 10 sekolah lainnya di Kota Bekasi, baik SMP maupun SMA.
Tak hanya di Kota Bekasi, kegiatan serupa juga dilakukan di 4 kota lainnya, yakni Kabupaten Bogor, Kota Tangerang Selatan, Kota Padang. dan Kota Mataram. Dengan total 90 sekolah, seluruh institusi ini juga bekerja sama dengan dinas pendidikan dari masing masing kota.
Menurut sebuah riset yang dilakukan oleh Kesehatan dasar Kementrian kesehatan tahun 2013, menyatakan bahwa sebanyak 75,7% perokok di Indonesia telah menjadi perokok sebelum usia 18 tahun.
Melawan Rokok untuk Menyelamatkan Kesehatan
Seperti diketahui jika merokok dapat menyebabkan dampak kesehatan yang berbahaya. Beragam jenis penyakit yang ditimbulkan karena rokok seperti penyakit jantung, paru-paru atau bahkan stroke yang membuat lumpuh seluruh badan. Dengan banyaknya dampak yang disebabkan karena rokok, aksi SMAN 16 Bekasi tentu saja patut untuk diapresiasi.
Dengan adanya aksi melawan rokok ini, tentu merupakan langkah awal untuk bisa membuat masyarakat Indonesia menjadi warga yang sehat dan cerdas.
Tentunya harus ada aksi serupa di beberapa tempat untuk melawan rokok yang berbahaya di sekitar. Baik untuk perokok aktif atau bahkan perokok pasif yang juga terkena dampak.
Hal ini karena kesehatan sangat mahal harganya, jadi lindungi diri Anda dan keluarga dari asap rokok, ya! Semoga aksi Kick Tobacco Day yang diadakan oleh SMAN 16 Bekasi pun bisa ditiru oleh berbagai sekolah lainnya yang ada Indonesia.
Baca juga:
Minta Perlindungan dari Industri Rokok, Belasan Ribu Anak Indonesia Kirim Surat Untuk Jokowi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.