X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Keterlaluan, Orangtua di India Sengaja Rancang Perkosaan untuk Sembuhkan Anak Lesbian

Bacaan 3 menit
Keterlaluan, Orangtua di India Sengaja Rancang Perkosaan untuk Sembuhkan Anak Lesbian

LGBT membuat orangtua resah. Namun sangat keterlaluan bila beberapa orangtua di India merencanakan perkosaan untuk 'menyembuhkan' anaknya dari homoseksual.

15 Kasus perkosaan ‘korektif’ terjadi di India

Sebanyak 15 perkosaan korektif terjadi selama 5 tahun terakhir di India, sebagaimana dilaporkan oleh tim penanganan krisis dari LGBT Collective di Telangana, India.

Ironisnya, para pelaku perkosaan adalah anggota keluarga korban yang ditunjuk oleh orangtua korban untuk ‘meluruskan’ orientasi seksual anaknya yang cenderung menyukai sesama jenis (homoseksual).

“Kami yakin jumlahnya lebih banyak, namun tidak dilaporkan (ke pihak berwajib),” jelas Vyjayanti Mogli, anggota tim penanganan. “Kami mengetahui kasus ini bukan karena para korban ingin melaporkannya, tapi karena mereka ingin melarikan diri dari rumah.”

 

Tragis, orangtua menjadikan anak korban perkosaan untuk meluruskan perilaku seksualnya.

Tragis, orangtua menjadikan anak korban perkosaan untuk ‘meluruskan’ perilaku seksualnya.

 

“Pernikahan di antara saudara sepupu adalah sesuatu yang wajar di India Selatan,” lanjut Vyjayanti. “Seorang gadis akan dijodohkan dengan saudara sepupunya sejak masih bayi. Namun ketika si gadis telah dewasa, ia berpacaran dengan sesama perempuan.”

“Para tetua dalam keluarga yakin bahwa berhubungan intim dengan calon suaminya (saudara sepupu yang telah dijodohkan) akan ‘menyembuhkan’ si gadis, meski dilakukan di bawah paksaan.”

“Para korban mengalami trauma akibat perkosaan yang dilakukan saudara sepupunya. Mereka memilih melupakan kejadian itu dari ingatannya dan memutuskan hubungan dengan keluarganya. Inilah sebab mengapa perkosaan korektif jarang dilaporkan,” lanjut Vyjayanti.

Istilah pemerkosaan korektif konon pertama kali muncul di Afrika Selatan, di mana perkosaan korektif merajalela. Perkosaan ini merupakan inisiatif orangtua yang bertujuan meluruskan perilaku seks menyimpang anak agar sesuai dengan norma sosial.

Remaja gay juga rentan menjadi korban perkosaan korektif.

Remaja gay juga rentan menjadi korban perkosaan korektif.

Menjadi inspirasi sebuah film

Deepthi Tandaki, seorang pembuat film, menjadikan perkosaan korektif sebagai inspirasi film terbarunya, Satyavati. Film itu menceritakan tentang sebuah ‘kenyataan hidup yang mengejutkan’ di Bangalore, India.

“Saat saya melakukan riset untuk film saya, saya mendengar bahwa seorang gadis diperkosa oleh saudara sepupunya agar ia tidak lagi menyukai sesama jenis. Sementara seorang remaja gay dipaksa berhubungan intim dengan ibunya supaya ia menjadi normal,” kata Deepthi.

“Saya meminta bantuan pada sejumlah LSM yang menangani korban pemerkosaan untuk mencari tahu statistik kejadian pemerkosaan korektif. Di luar dugaan, tak satu pun LSM yang berhasil mengungkapkannya.”

perkosaan

“Banyak kejadian pemerkosaan di India yang tak dilaporkan. Itulah sebabnya saya membuat film ini. Saya tahu ini topik yang belum pernah dibicarakan dan dianggap tabu. Saya memang tak punya data tentang statistik kejadian, namun saya yakin pemerkosaan korektif benar-benar terjadi.”

Satyavati adalah sebuah film doku-drama yang menceritakan pasangan lesbian dan teman mereka yang normal. Saat seorang anggota keluarga si gadis normal datang berkunjung, ia yakin bahwa gadis itu menjalin hubungan ‘tidak normal’ dengan salah satu dari pasangan lesbian temannya. Kemudian keluarga si gadis merencanakan pemerkosaan korektif terhadap dirinya dan kedua teman lesbiannya.

“Film Satyavati telah digarap 40 persen. Dan kini saya mengalami kesulitan keuangan. Saat ini saya sedang berusaha mengumpulkan uang melalui crowdsourcing untuk menyelesaikan film ini,” pungkas Deepthi.

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

Parents, informasi di atas bukan untuk menakut-nakuti, tetapi agar kita dapat mengetahui apa yang terjadi di sekitar kita, dan waspada agar hal-hal buruk tidak terjadi pada anak-anak kita.

Referensi: The Times of India – Parents use ‘corrective rape’ to ‘straight’en gays, Indiearth – Deepthi Tadanki

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

jpqosinbo

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Keterlaluan, Orangtua di India Sengaja Rancang Perkosaan untuk Sembuhkan Anak Lesbian
Bagikan:
  • 7 Hal yang Sebaiknya Diajarkan Saat Memberikan Edukasi Seksual pada Anak

    7 Hal yang Sebaiknya Diajarkan Saat Memberikan Edukasi Seksual pada Anak

  • Wajib Simpan! Kontak darurat pertolongan KDRT dan kekerasan seksual di seluruh Indonesia

    Wajib Simpan! Kontak darurat pertolongan KDRT dan kekerasan seksual di seluruh Indonesia

  • 7 Hal yang Sebaiknya Diajarkan Saat Memberikan Edukasi Seksual pada Anak

    7 Hal yang Sebaiknya Diajarkan Saat Memberikan Edukasi Seksual pada Anak

  • Wajib Simpan! Kontak darurat pertolongan KDRT dan kekerasan seksual di seluruh Indonesia

    Wajib Simpan! Kontak darurat pertolongan KDRT dan kekerasan seksual di seluruh Indonesia

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.