Belum lama ini, ramai dibahas di sosial media kejadian naas yang menimpa sebuah keluarga yang kehilangan uang miliaran rupiah dalam sekejap. Kejadian itu diketahui publik setelah video keluarga tersebut viral di sosial media. Didua, keluarga ini jadi korban phising whatsapp.
Tayangan video tersebut memperlihatkan sosok laki-laki dan wanita menangis histeris setelah kehilangan uangnya di bank. Diketahui jika kedua orang tersebut merupakan keluarga yang kehilangan uang sebesar Rp1 miliar lebih setelah mendapat pesan berupa link dari pesan WhatsApp.
Merasa terpukul dan tidak terima dengan nasib malangnya, mereka pun menangis tanpa henti lantaran uang mereka yang hilang dan hanya tersisa sebanyak 14 juta saja.
Keluarga tersebut juga melaporkan kejadian ini ke kepolisian untuk mengusut tuntas dan melaporkan kerugian yang mereka terima. Diketahui, peristiwa tersebut terjadi di kawasan Parupuk Tabing, Kec. Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat.
Tidak dapat dipungkiri bahwa sekarang teknologi sudah kian berkembang dan membawa kemudahan. Namun, seringkali terdapat celah kejahatan yang dimanfaatkan oknum tidak bertanggungjawab. Maka sangat penting untuk selalu berwaspada sebab aksi kejahatan tidak mengenal tempat dan kondisi apapun.
Artikel terkait: Penting! 4 Modus Pembobolan Rekening Bank dan Cara Mencegahnya
Kronologi Keluarga Jadi Korban Phising Whatsapp
Kejadian itu bermula pada saat laki-laki tersebut menerima pesan dari WhatsApp. Salah satu dari keduanya mengaku, link asing secara tiba-tiba masuk melalui pesan di aplikasi WhatsApp. Berdasarkan keterangan, link tersebut berisi pesan mengenai adanya perubahan transaksi.
Saat link tersebut diklik oleh korban, tidak berselang lama, uang tabungan di dalamnya pun semakin terpotong Rp150 ribu meski sang pemilik tak melakukan transaksi setiap bulannya sampai akhirnya, keluarga ini pun kehilangan uang sejumlah Rp1 miliar lebih.
“Uang 1M 114 juta lenyap setelah mendapat pesan berupa link dan mengikuti petunjuk dari link tersebut. Uang yang berhasil diselamatkan atau tersisa hanya 14 juta,” demikian sautnya yang dikutip dari keterangan video.
Sosok di balik video tersebut juga menduga bahwa keluarga yang kehilangan uang itu terkena kasus phising. Diketahui bahwa phising merupakan bentuk penipuan yang dicirikan dengan percobaan untuk mendapatkan informasi sensitif, seperti kata sandi dan kartu kredit, melalui komunikasi elektronik.
Publik pun turut merasa iba atas kejadian yang menimpa keluarga tersebut melihat peristiwa naas yang menimpa keluarga tersebut. Mereka pun lantas memberikan nasihat kepada siapa saja untuk senantiasa waspada terhadap kejahatan melalui serangan siber.
Artikel terkait: Mengenal Metode Penipuan Cyber Phising dan Cara Menghindarinya
Tips Menghindari Jadi Korban Phishing
Phishing kerap masih menjadi ancaman nyata yang memanfaatkan teknik yang semakin canggih. Terlebih, bentuk penipuan yang dicirikan dengan percobaan untuk mendapatkan informasi sensitif juga semakin nyata.
Sejumlah bentuk phishing yang biasa digunakan adalah pesan teks, email, profil media sosial, unggahan, termasuk situs web palsu. Biasanya, pelaku akan mengirimkan pesan yang seolah-olah berasal dari perusahaan ternama atau seseorang yang dikenal.
Lalu bagaimana cara menghindari menjadi korban? Ikuti tahap-tahap yang dilansir dari sumber berikut.
1. Selalu Update Informasi Terkait Phising
Selalu ikuti berita perkembangan phising dengan baik. Salah satunya dengan memiliki rasa ingin tahu apabila ada insiden keamanan yang terjadi seperti kebocoran data pengguna Tokopedia atau Bukalapak baru-baru ini.
Apakah kejadian tersebut dimulai dari aksi phising? Bagaimana kejahatan online tersebut dilakukan? Atau, berbagai pertanyaan lainnya.
Artikel terkait: Marak Beredar, Ini Ciri dan Modus Investasi Bodong yang Wajib Diketahui Pemula
2. Selalu Cek Siapa Pengirim Email
Anda sebaiknya tidak hanya melihat nama pengirim, tapi juga alamat email yang mengirimkannya pada bagian From field karena email tersebut bisa saja palsu.
Anda bahkan harus lebih waspada apalagi kalau email yang anda terima terkait dengan perubahan informasi akun, pembayaran dan hal penting lainnya.
3. Jangan Asal Klik Link yang Diterima
Meskipun anda menjadi sasaran phising, anda belum tentu menjadi korban. Kuncinya adalah apakah anda mengklik pada link yang disiapkan oleh pelaku phising atau tidak.
Seperti anda tahu, email dan website untuk phising dibuat mirip dengan aslinya. Namun, selalu ada hal yang membedakan sumber resmi dengan palsu. Bisa dari form pengisian data yang mencurigakan, bahasa konten yang bukan seperti biasa anda terima, dan lain sebagainya.
Jadi, sebelum mengklik link apapun, pastikan link tersebut aman.
4. Waspada Ketika Diminta Data Pribadi
Pada dasarnya, jangan pernah memberikan data pribadi anda dalam bentuk apapun ketika mengakses sebuah website. Kecuali, website tersebut memang terbukti resmi dan data anda dibutuhkan untuk menjalankan proses transaksi.
5. Gunakan Two-Factor Authentication
Jika tersedia platform yang anda gunakan, selalu aktifkan Two-Factor Authentication (2FA). Sistem ini menggunakan verifikasi 2 langkah, yaitu password dan ponsel anda.
Pada saat pelaku phising sudah menemukan username dan password anda tapi tidak dapat memasukan kode verifikasi 2FA, platform tidak akan melanjutkan proses yang membuat akun anda akan terlindungi dengan lebih baik.
Parents, sebelum musibah yang tidak diinginkan menimpa anda dan orang-orang tersayang anda, tetaplah berwaspada terhadap kejahatan dalam bentuk apapun!
Baca juga:
Waspada Maraknya Modus Skimming ATM, Begini Cara Menghindarinya
Modus Jadi Satgas COVID-19, Ayah dan Anak Komplotan Begal Berhasil Diamankan
Waspada! Pencurian Motor Modus Hipnotis Marak Jelang Lebaran