Memperingati hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April 2020 pada umumnya dilakukan selebrasi seperti pawai atau perayaan dengan menggunakan baju adat atau baju tradisional. Namun, pada tahun ini sehubungan dengan adanya wabah Virus Corona, pawai tentunya tidak bisa diadakan. Namun seorang warga Bandung, Jawa Barat melakukan hal unik di Hari Kartini, ia keliling Bandung naik vespa untuk membagikan 1000 masker gratis.
Adalah Rucke Mabu, seorang guru berusia 58 tahun asal Bandung yang memperingati Hari Kartini dengan cara yang lain dari biasanya.
Perempuan tersebut mengenakan kebaya sambil mengendarai motor vespa miliknya sambil membagi-bagikan 1.000 masker sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang terdampak wabah Virus Corona.
Memperingati Hari Kartini dengan membagikan masker sambil keliling Bandung
Guru ini bagikan masker gratis sambil mengenakan kebaya keliling Bandung menggunakan vespa.
Seperti yang kita ketahui, pemerintah mewajibkan penggunaan masker untuk seluruh masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit. Peraturan penggunaan masker ini juga diperketat seiring dengan diberlakukannya PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar di kota-kota besar di Indonesia.
Orang sakit memang wajib menggunakan masker agar penyakitnya tidak menyebar kemana-mana. Sementara orang sehat bisa saja menjadi carrier untuk virus tanpa menunjukkan gejala, sehingga diwajjibkan juga memakai masker.
Untuk memperingati Hari Kartini tahun ini, Rucke melakukan gerakan berbagi 1.000 masker kepada masyarakat. Di tahun-tahun sebelumnya, ia bersama ratusan perempuan pengendara Vespa lainnya rutin mengadakan kegiatan peringatan Hari Kartini “Kartini Ride” dengan berkeliling kota dan membagikan bunga.
Karena tahun ini kondisi tidak memungkinkan untuk melakukan touring keliling kota yang notabene melibatkan banyak orang, Rucke memutuskan untuk membagikan masker bahan kain hasil jahitannya sendiri.
“Kartini Ride sudah tahun ketiga, biasanya kami mensosialisasikan tentang berkendara aman dan membagikan bunga. Tahun ketiga ini karena COVID-19, jadi kami tidak melakukan itu (Kartini Ride). Sebagai gantinya membagikan masker,” ujarnya.
Wanita paruh baya itu mengenakan kebaya berwarna merah sambil mengendarai vespa antik miliknya. Ia menghampiri orang-orang yang berada di pinggir jalan untuk memberikan masker dan melakukan sosialisasi tentang pentingnya keselamatan berkendara.
“Kebetulan saya bisa menjahit, saya ingat di televisi itu heboh soal kekurangan masker. Lalu saya menemukan kain di rumah dan saya jahit,” kata Rucke dikutip dari Radarbandung.id.
Sebagian masker yang ia bagikan juga disalurkan melalui pihak Polrestabes Bandung untuk warga yang membutuhkan. Para anggota kepolisian yang berada di kompleks Polrestabes Bandung juga mendapatkan masker kain buatannya.
Ingin membantu masyarakat dengan sosialisasi penggunaan masker untuk memperingati Hari Kartini
Rucke keliling Bandung membagikan masker dengan Vespa kesayangannya. Sumber: Instagram
Rucke merasa perlu membantu masyarakat dengan mensosialisasikan peraturan wajib memakai masker. Ia ingat berita heboh di televisi mengenai susahnya mendapatkan masker dan penimbunan masker yang mengakibatkan harga masker melambung tinggi.
Ia pun tergerak membuat masker sendiri dan mendata respon positif yang ia dapatkan dari masyarakat.
Dilansir dari sindonews.com, dalam proses produksi masker-masker buatannya itu ia berpikir untuk mengandalkan tenaga kerja dari warga setempat yang terdampak wabah Virus Corona. Ia mengajak warga yang bekerja di konveksi namun dirumahkan oleh perusahaannya.
“Ada 10 karyawan konveksi yang dirumahkan karena wabah Covid-19. Saya ajak mereka untuk bikin masker,untuk menyambung hidup mereka juga. Mereka senang sekali karena lagi dirumahkan,” ucapnya.
Rucke dikenal sebagai sosok pecinta vespa
Rucke Rukmawati, nama lengkap wanita itu, adalah seorang guru seni budaya yang bertugas di SMAN 15 Bandung. Rupanya ia terkenal sebagai pecinta Vespa. Bahkan ia pernah mengendarai vespa antiknya itu berkeliling wilayah ujung Barat dan Timur Indonesia.
“Semua jenis motor sudah saya coba. Kami sekeluarga memang suka naik motor dari dulu,” kata ibu dua anak tersebut seperti dikutip dari Indopos.co.id.
Ia sudah menjelajah berbagai kota di Jawa dan Sumatera hanya dengan motornya. Meskipun sehari-harinya jadwalnya padat dengan kegiatan belajar mengajar, Rucke tetap setia dengan hobinya tersebut.
Rucke mengaku bahwa hanya melakukan touring ke tempat-tempat yang jauh dari Bandung pada waktu liburan panjang saja. “Kalau pas nggak libur panjang, paling hanya keliling atau tempat yang dekat-dekat saja,” ujarnya.
Tidak hanya sekedar touring, Rucke juga mengumpulkan donasi uang atau barang yang bermanfaat dan memberikannya untuk yang membutuhkan di tempat yang ia kunjungi.
Bagi Rucke, alasan ia menyukai touring karena berupa kesempatan untuk berbagi dan menebar kebaikan. Kemana pun ia melakukan touring, baik sendiri maupun dengan suami atau anak dan komunitas Vespa, sebisanya dia membawa apa saja yang mungkin berguna di daerah tujuan.
Sumber: Radarbandung.id, Indopos.co.id, Sindo News
Baca Juga:
Masker kain bisa jadi alternatif cegah virus corona, ini syaratnya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.