7 Efek Samping Mengonsumsi Vitamin D Berlebihan, Parents Perlu Hati-hati!

Meski punya banyak manfaat, kelebihan vitamin D juga tidak baik untuk kesehatan. Berikut penjelasan selengkapnya, Parents.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Vitamin D merupakan salah satu nutrisi penting bagi tubuh. Namun, bukan berarti seseorang bisa mengonsumsi jenis nutrisi ini tanpa batasan. Pasalnya, kelebihan vitamin D juga bisa menimbulkan efek yang sangat berisiko bagi kesehatan. 

Seperti yang kita tahu, di masa pandemi ini, semua orang berlomba mencari cara agar tetap sehat. Salah satu yang dilakukan adalah mendapatkan asupan vitamin D yang cukup. Bisa dari makanan atau berjemur. Beberapa juga mengonsumsi suplemen untuk mendapat asupan vitamin D tambahan.

Artikel terkait: Mengenali Manfaat dan Bahaya Konsumsi Suplemen Vitamin D3 di Masa Pandemi

Meski begitu, asupan vitamin D harian bagi tubuh perlu dibatasi. Terutama jika Parents memilih jenis vitamin ini dalam bentuk suplemen, tidak disarankan mengonsumsinya secara berlebihan atau bahkan sembarangan.

Adapun jumlah kebutuhan harian vitamin D rata-rata pada orang dewasa sehat yakni sekitar 400-600 IU/harinya. Atau, kebutuhan vitamin D setiap orang juga bisa berbeda-beda sesuai dengan kondisi kesehatannya masing-masing.

Lantas, apa risiko yang mengintai jika kita kelebihan vitamin D? Berikut kami rangkum ulasan selengkapnya. 

Efek Samping Kelebihan Vitamin D yang Perlu Diwaspadai

1. Peningkatan Kadar Kalsium Darah

Asupan vitamin D berlebihan bisa meningkatkan kadar kalsium darah atau hiperkalsemia yang bisa menimbulkan gejala tidak nyaman dan berpotensi memunculkan masalah kesehatan. Beberapa gejala kadar kalsium darah yang tinggi tersebut bisa meliputi:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Sakit perut
  • Pusing dan mual-mual
  • Kebingungan
  • Merasa lemas atau lelah berlebihan
  • Merasa haus berlebihan
  • Memunculkan gangguan pencernaan
  • Serta menjadi sering buang air kecil

2. Tulang Keropos

Vitamin D memang berperan penting dalam penyerapan kalsium yang bermanfaat bagi kesehatan tulang dan gigi. Namun, ketika asupannya terlalu banyak, maka hal ini malah akan mengganggu kesehatan tulang Anda, Parents

Dosisi tinggi vitamin D bisa menyebabkan rendahnya kadar vitamin K2 dalam darah. Nah, fungsi terpenting vitamin K2 sendiri adalah menjaga kalsium di dalam tulang dan keluar dari darah. 

3. Mengalami Konstipasi atau Diare

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Masalah kesehatan pencernaan seperti konstipasi atau diare juga bisa disebabkan oleh kelebihan kadar vitamin D di dalam tubuh. 

Melansir laman WebMD, penelitian juga mengungkap bahwa gejala konstipasi dan diare bisa timbul ketika seseorang mengonsumsi suplemen vitamin D secara berlebihan dalam jangka panjang.

Studi tersebut meneliti seorang anak 18 bulan diberi 50.000 IU vitamin D3 selama tiga bulan dan mengalami gangguan pencernaan seperti sakit perut. Namun, ketika konsumsi suplemen vitamin D dihentikan, gejala tersebut tidak muncul lagi. 

4. Detak Jantung Tidak Teratur

Hiperkalsemia yang terjadi akibat kadar vitamin D berlebih dalam tubuh juga bisa mengurangi atau mengubah kemampuan fungsi sel jantung. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Biasanya, orang dengan kondisi hiperkalsemia kronis bisa mengalami irama atau detak jantung yang tidak teratur. Jika kadar kalsium dalam darah tinggi, hal ini juga dapat menyebabkan seseorang mengalami endapan kalsium, atau plak di arteri atau katup jantung. Hal ini pun pada akhirnya bisa berisiko juga pada penyakit serangan jantung

Artikel terkait: 15 Manfaat Jahe untuk Kesehatan, Redakan Stres Hingga Tingkatkan Kesuburan

5. Kelebihan Vitamin D Bisa Menyebabkan Dehidrasi

Kadar kalsium tinggi akibat vitamin D berlebih bisa mengurangi efek hormon antidiuretik. Adapun hormon tersebut berfungsi mendorong ginjal untuk menahan air. Jika hormon ini berkurang, maka kemampuan ginjal dalam menahan air juga akan berkurang. Hal ini pun pada akhirnya bisa menyebabkan seseorang dehidrasi. 

6. Menimbulkan Kerusakan pada Saluran Pernapasan

Kadar kalsium tinggi dalam darah akibat kelebihan vitamin D biasanya mengingat dan membentuk kristal, yang akan disimpan di jaringan lunak seperti paru-paru. Saat banyak kristal berada di paru-paru, maka fungsi organ tersebut bisa rusak. 

Sementara itu, studi yang diterbitkan dalam National Health Service pada 2017 juga menyebut, hiperkalsemia akibat mengonsumsi vitamin D secara berlebihan pun bisa menyebabkan pankreatitis atau peradangan pankreas akut. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

7. Kelebihan Vitamin D Berisiko Mengalami Gagal Ginjal 

Salah satu risiko yang perlu diwaspadai saat kadar vitamin D dalam tubuh berlebihan adalah mengalami gagal ginjal.

Toksisitas vitamin D bisa menyebabkan gagal ginjal yang lebih tinggi. Selain itu, endapan batu kalsium yang terbentuk dalam ginjak sendiri bisa membuat ginjal harus bekerja dua kali lebih keras untuk menyingkirkannya ke dalam urine. 

Artikel terkait: Tak Boleh Sembarangan, Begini Panduan Membuang Sampah Infeksius Pasien COVID-19

Pada dasarnya, vitamin D memang baik untuk kesehatan tubuh kita. Namun, jika kadar vitamin D berlebihan di dalam tubuh juga tidaklah baik bagi kesehatan. 

Untuk mendapatkan asupan vitamin D, Parents bisa mengonsumsi makanan yang mengandung jenis vitamin ini ataupun bisa juga dengan cara berjemur.

Konsumsi tambahan suplemen vitamin D hanya jika tubuh Parents memerlukannya sehingga risiko kelebihan vitamin D tersebut dapat dihindari. Serta, saat hendak mengonsumsi suplemen tambahan vitamin jenis apa pun, ada baiknya untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter agar pemakaiannya tepat dan sesuai dengan kondisi kesehatan. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi

Baca juga: 

Bedanya Hilang Indra Penciuman karena Covid-19 dengan Flu Biasa

16 Manfaat Daun Bidara Bagi Kesehatan dan Maknanya Menurut Islam

id.theasianparent.com/vitamin-d-turunkan-risiko-covid-19