Waspada, 9 Kelainan Sperma Ini Bisa Bikin Susah Punya Momongan

Kelainan sperma merupakan penyebab infertilitas pada laki-laki. Berikut ini ulasan tentang 9 jenis kelainan sperma dan cara mengatasinya.

Kelainan sperma bisa jadi merupakan penyebab yang menghalangi Anda dan pasangan untuk memiliki momongan. Lantas, apa saja jenis kelainan sperma yang mungkin diderita kaum adam? 

Bagi pasangan yang sedang merencanakan untuk memiliki momongan, penting untuk memeriksakan kondisi kesehatan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui adanya gangguan atau kelainan, baik pada diri istri maupun suami.

Jenis-jenis Kelainan Sperma pada Laki-laki

Faktanya, infertilitas tak selalu diderita istri. Kondisi ini juga bisa dialami oleh para suami. Berikut ini beberapa jenis kelainan sperma yang mungkin terjadi pada laki-laki.

1. Hipospermia

Kelainan ini ditandai dengan total ejakulasi yang rendah (kurang dari 1,5 mililiter cairan atau kurang dari sepertiga sendok teh).

Hipospermia dapat disebabkan oleh banyak faktor, tetapi paling sering disebabkan oleh ejakulasi retrograde. Ejakulasi retrograde sendiri adalah ketika air mani masuk kembali ke kandung kemih alih-alih keluar dari uretra.

2. Oligozoospermia

Kelainan oligozoospermia terjadi ketika jumlah sperma lebih rendah dari yang seharusnya.

Ada banyak kemungkinan penyebab jumlah sperma yang rendah, di antaranya penyakit celiac, obat-obatan tertentu, ketidakseimbangan hormonal, kelainan saluran reproduksi, infeksi, diabetes, dan gaya hidup yang buruk.

Dalam beberapa kasus, perubahan gaya hidup dapat meningkatkan jumlah sperma untuk meningkatkan kesuburan.

Artikel terkait: 5 Mitos sperma ini sering bikin salah kaprah, suami wajib tahu!

3. Asthenozoospermia

Asthenozoospermia adalah saat sebagian besar pergerakan sperma tidak normal, atau dikenal sebagai motilitas sperma abnormal. Motilitas sperma yang buruk biasanya sejalan dengan jumlah sperma yang rendah.

Kemungkinan terjadinya asthenozoospermia, antara lain karena asupan alkohol yang berlebihan, racun, penyakit, asupan gizi yang buruk, penggunaan narkoba, dan merokok.

4. Teratozoospermia

Kelainan teratozoospermia terjadi ketika sebagian besar sperma memiliki bentuk yang tidak normal. Sperma normal memiliki kepala oval dengan ekor yang panjang, sedangkan yang tidak normal mungkin memiliki bentuk kepala yang aneh, lebih dari satu kepala, atau lebih dari satu ekor.

Bentuk sperma sangat penting untuk menunjang kemampuan sperma bergerak. Oleh karena itu, ketika bentuk sperma tidak normal maka pergerakan sperma juga buruk. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai penyebab genetik.

5. Oligoasthenoteratozoospermia (OAT), Kelainan Sperma yang Paling Umum

Oligoasthenoteratozoospermia (OAT) terjadi ketika semua parameter sperma (jumlah, pergerakan, dan bentuk sperma) tidak normal. Ini adalah penyebab paling umum dari infertilitas laki-laki.

OAT bisa ringan, sedang, atau berat. Tingkat keparahan kondisi akan menentukan pengobatan yang diberikan nantinya.

6. Azoospermia, Kelainan Sperma yang Memengaruhi Ketidaksuburan Pria

Seseorang dikatakan mengalami azoospermia ketika tidak ada sperma dalam ejakulasi, dan ini merupakan bentuk infertilitas yang paling parah. Pada penderita azoospermia air mani mungkin tampak normal, sehingga kondisinya hanya dapat didiagnosis melalui analisis air mani.

Penyebab azoospermia yang paling umum meliputi:

  • Anomali kongenital pada saluran reproduksi
  • Gangguan genetik
  • Obstruksi saluran mani
  • Beberapa infeksi menular seksual yang tidak diobati
  • Pengobatan kanker testis
  • Ketidakseimbangan hormon, disfungsi seksual yang parah, atau infeksi orkitis.

Artikel terkait: 5 Nutrisi Untuk Sperma Sehat Dan Berkualitas

7. Aspermia

Kondisi ini ditandai dengan tidak adanya ejakulasi dan tidak ada sperma. Ini tak sama dengan azoospermia, dimana ada air mani tapi tidak ada sperma. Pada kondisi aspermia, tidak ada air mani sama sekali.

Pada penderita aspermia, seorang laki-laki bisa saja mengalami orgasme, namun tidak ada ejakulasi yang dilepaskan. Makanya, aspermia sering juga disebut ‘orgasme kering’.

Dalam beberapa kasus, penyebab aspermia bisa diobati. Jika pengobatan tidak memungkinkan, biopsi testis mungkin dapat dilakukan dengan mengambil sperma yang belum matang dari testis. Sperma ini kemudian dimatangkan di laboratorium.

8. Necrozoospermia

Kelainan ini terjadi saat semua sperma mati. Necrozoospermia tidak sama dengan tozoospermia parah, di mana semua sperma tidak bergerak tetapi masih hidup. Necrozoospermia adalah penyebab infertilitas yang jarang terjadi.

Penyebab nekrozoospermia belum dipahami dengan baik karena kasusnya sangat jarang. Ketika penyebabnya dapat ditentukan, diharapkan pengobatan akan menyelesaikan atau memperbaiki kondisi pasien.

9. Leukositospermia, Kelainan Sperma yang Mengindikasikan Adanya Infeksi

Gangguan leukositospermia ditandai dengan jumlah sel darah putih yang tinggi di dalam air mani. Pada penderita leukositospermia, sperma belum tentu abnormal, tetapi air mani mungkin menjadi masalah. Kadar sel darah putih yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan sperma, yang dapat menurunkan kesuburan.

Jumlah sel darah putih yang tinggi dapat mengindikasikan adanya infeksi. Dalam beberapa kasus, ini bisa menjadi tanda penyakit autoimun.

Untuk mengetahui kondisi sperma Anda, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Jika ditemukan kelainan, dokter akan melakukan observasi lebih jauh dan memberikan pengobatan yang sesuai.

Tips Atasi Kelainan Sperma

Infertilitas cukup umum terjadi dan mempengaruhi banyak laki-laki di seluruh dunia. Jika Anda atau pasangan Anda mengalami masalah kesuburan, fokuslah pada peningkatan kesehatan secara umum.

Dokter akan memberikan perawatan sesuai dengan kondisi kelainan yang diderita. Namun di samping itu, ada sejumlah tips yang bisa dilakukan sendiri di rumah.

  • Jalani gaya hidup sehat; praktik gaya hidup yang tidak sehat mengganggu kesehatan secara keseluruhan, termasuk kesuburan.
  • Menurunkan berat badan berlebih; sebab berat badan ekstra kerap dikaitkan dengan infertilitas.
  • Batasi asupan alkohol; hindari konsumsi alkohol yang berlebihan karena dapat menurunkan kadar testosteron dan merusak kualitas air mani.
  • Konsumsi cukup folat; beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan folat yang rendah dapat merusak kualitas air mani.
  • Tidur yang cukup; sangat penting untuk menjaga kesehatan Anda. Kurang tidur atau sebaliknya tidur berlebihan juga dikaitkan dengan kualitas air mani yang buruk.
  • Konsumsi makanan yang kaya antioksidan, seperti sayuran, kacang-kacangan, serta buah.

***
Itulah informasi mengenai kelainan sperma dan beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menanganinya. Semoga bermanfaat.

Baca juga:

Wajib tahu! Ini 5 makanan terbaik untuk menambah sperma suami!

id.theasianparent.com/bank-sperma

Tak hanya dari makanan, 12 cara ini bisa bantu memperbanyak sperma secara alami

Penulis

Titin Hatma