Kekurangan Kalium pada Bayi, Ini Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya
Kenali gejala, penyebab dan cara mengatasi kekurangan kalium di dalam tubuh bayi.
Kekurangan kalium (hipokalemia) ternyata tidak hanya dialami oleh orang dewasa saja. Si kecil yang masih bayi pun bisa mengalaminya, Parents.
Kurangnya jumlah kalium di dalam tubuh tentu bukanlah hal yang baik karena kalium merupakan salah satu mineral yang sangat dibutuhkan tubuh untuk berbagai hal.
Kalium ini juga berperan untuk mengendalikan fungsi sel saraf dan otot (termasuk otot jantung) serta menjaga keseimbangan cairan tubuh. Untuk mengetahui apakah si kecil mengalami kekurangan kalium dan apa saja penyebab kekurangan kalium, simak penjelasannya di bawah ini, Parents!
Artikel Terkait: Kurang Kalium Menyebabkan Kelumpuhan ?
Penyebab Kekurangan Kalium pada Anak
Pada banyak kasus, penyebab kekurangan kalium pada anak dikarena si kecil sering mengalami muntah-muntah dan diare secara bersamaan.
Namun, selain itu, ada beberapa hal lain yang dapat menyebabkan kadar kalium di dalam tubuh anak berkurang, di antaranya:
- Adanya gangguan makan
- Terlalu banyak berkeringat
- Penggunaan obat pencahar secara berlebihan
- Penggunaan obat diuretik (obat untuk mempercepat pembentukan urine)
- Efek dari penyakit serius, seperti malnutrisi, kekurangan asam folat, gagal ginjal kronis, ketoasidosis diabetes
Gejala Tubuh Kekurangan Kalium
Anak dikatakan kekurangan kalium jika kadar kalium yang terdapat di dalam tubuhnya lebih rendah dari 3,6 mmoI/L. Kondisi kekurangan kalium menyebabkan timbulnya beberapa gejala pada tubuh anak, seperti:
- Mual dan muntah
- Nafsu makan menghilang
- Tubuh terasa lemah
- Kesemutan
- Kram otot
- Jantung berdebar
- Konstipasi (sembelit)
Cara Mengatasi Kekurangan Kalium pada Tubuh Anak
Untuk mengatasi kekurangan kadar kalium pada tubuh si kecil, pengobatannya tergantung pada seberapa rendahnya kadar kalium dan penyebab yang mendasarinya.
Jika anak mengalami gejala yang cukup serius, maka dokter akan menganjurkannya untuk menjalani rawat inap di rumah sakit hingga kadar kalium di dalam tubuhnya kembali normal.
Beberapa tahap penanganan kekurangan kalium di dalam tubuh, yaitu:
- Mengatasi penyebab terjadinya hipokalemia – dokter akan melakukan pengobatan terhadap hipokalemia setelah penyebabnya diketahui. Sebagai contoh, dokter bisa memberikan obat antidiare jika penyebab kekurangan kalium pada tubuh anak adalah diare.
- Mengembalikan kadar kalium – jika kondisi kurangnya kadar kalium tidak parah atau ringan, maka pengobatannya dengan mengonsumsi suplemen kalium. Namun, pada kasus yang berat, dokter akan memberikan asupan kalium melalui infus kalium klorida. Dokter akan menyesuaikan pemberian dosis infus dengan kadar kalium di dalam darah serta memberikannya secara bertahap untuk mencegah efek samping.
- Memantau kadar kalium – jika perawatan dilakukan di rumah sakit, maka dokter akan memantau kadar kalium pengidapnya melalui tes darah atau tes urine. Tindakan ini dilakukan agar tidak terjadi peningkatan kadar kalium yang berlebihan (hiperkalemia).
Artikel Terkait: Waspada Hiperkalemia! Saat Kadar Kalium Tinggi, Ini Gejala dan Penyebabnya
Cara Menjaga Kadar Kalium Tetap Normal di Dalam Tubuh
Untuk menjaga kadar kalium pada tubuh anak tetap normal, maka bisa dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan kalium. Beberapa jenis makanan dengan kandungan kalium yang tinggi berikut ini mudah ditemukan dan bisa Parents masukkan sebagai bagian dari menu makanan sehari-hari untuk si kecil.
1. Pisang
Tidak hanya dikenal sebagai sumber karbohidrat dan serta yang tinggi, pisang juga mengandung kalium yang sangat baik untuk tubuh. Dalam satu buah pisang terkandung sekitar 400 mg kalium. Selain pisang, buah-buahan segar lainnya yang kaya akan kalium adalah alpukat, jeruk, melon, stroberi, kiwi dan aprikot.
2. Kentang
Kentang ternyata juga merupakan salah satu bahan makanan dengan sumber kalium yang tinggi. Untuk 1 buah kentang berukuran sedang, terdapat kandungan kalium sekitar 600 mg kalium. Agar nutrisinya tetap terjaga dengan baik, sebaiknya konsumsi kentang dengan cara yang sehat, misalnya dipanggang atau dikukus.
3. Kacang Merah
Dalam secangkir atau sekitar 100 gram kacang merah, terdapat kandungan kalium kurang lebih sebanyak 600 mg. Selain kacang merah, jenis kacang-kacangan lain yang juga merupakan sumber kalium yang tinggi adalah kacang kedelai, lentil, dan kacang mete.
4. Tomat
Tomat segar juga merupakan salah satu sumber kalium. Dalam 1 buah tomat segar terdapat kandungan kalium sekitar 300. Akan tetapi, kandungan kalium yang lebih tinggi justru terdapat pada tomat yang sudah dikeringkan atau saus tomat.
5. Makanan Laut (Seafood)
Seafood (makanan laut) sebagian besarnya memang mengandung kalium yang tinggi. Di antaranya, ikan kakap, ikan tuna, hingga salmon. Namun, Parents tetap perlu berhati-hati jika ingin memberikan ikan laut untuk dikonsumsi oleh si kecil.
Pastikan si kecil tidak memiliki alergi terhadap makanan laut dan seafood yang dikonsumsi pun tidak memiliki kandungan merkuri. Olah seafood dengan cara yang sehat, ya, misalnya hindari dengan cara menggoreng.
Artikel Terkait: Jangan sepelekan, 15 Tanda kekurangan kalsium pada bayi ini perlu diwaspadai!
Untuk memastikan bahwa si kecil tidak mengalami kekurangan kalium di dalam tubuhnya, maka Parents dianjurkan berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan memeriksa kadar kalium di dalam darah dan menyarankan pola hidup sehat untuk menjaga kadar kalium pada tubuh anak. Jika diperlukan, dokter mungkin juga akan memberikan suplemen kalium. Semoga informasi ini bermanfaat, Parents!
Baca Juga:
Waspada Bahaya Kekurangan Protein pada Anak, Kenali 5 Tandanya Berikut Ini
Kekurangan Zat Besi pada Bayi Bisa Dicegah, Ini Penjelasan Dokter Anak!
5 Tanda Kekurangan Vitamin pada Anak yang Sering Tak Disadari