Fenomena kencan online di zaman teknologi seperti saat ini menjadi hal yang sudah tak asing lagi didengar. Memang, tak jarang kita menjumpai sejoli yang akhirnya berjodoh berkat sosial media. Namun, tak sedikit juga yang akhirnya termakan kejahatan modus cinta dunia maya.
Kejadian ini kerap juga disebut catfishing. Modus penipuan yang dijalankan kerap memanfaatkan perasaan dan berpura-pura menunjukkan ketertarikan dengan maksud yang tersembunyi.
Tentu, mereka biasanya tak menggunakan identitas asli. Para pelaku kerap mencuri identitas orang lain dan mengada-ada mengenai asal usul serta kisah hidupnya.
Parents, kejadian ini rupanya kerap dan rentan dialami oleh ibu-ibu, lho.
Artikel Terkait : Hati-hati child grooming, modus pelecehan baru pada anak! Ini yang perlu Parents ketahui
Kejahatan Modus Cinta Dunia Maya
Pepatah ‘jodoh dalam genggaman’ kini rasanya lebih relevan dialami, karena tak sedikit yang mencoba mencari pasangan melalui jejaring sosial. Terlebih beberapa aplikasi kini banyak memfasilitasi komunikasi, pertemuan, hingga kencan.
Mirisnya, kemajuan teknologi ini dimanfaatkan oleh segelintir orang yang tak bertanggung jawab. Banyak kasus penipuan dengan modus cinta yang akhirnya memeras korban hingga berujung kekerasan dalam berbagai hal, seperti fisik dan seksual.
Perempuan kerap menjadi korbannya. Bahkan, sebagian besar korban ialah ibu-ibu, single parent, sampai mereka yang bekerja sebagai TKI.
Artikel Terkait : Begini modus baru penculikan anak di tengah keramaian, ibu ini beri peringatan!
Komunitas untuk Melindungi Perempuan
Melihat begitu menjamurnya kasus ini, salah seorang aktivis perempuan Indonesia mencoba membuat sebuah gerakan. Ia mendirikan sebuah komunitas untuk melindungi sesama perempuan lain dari kejahatan serupa.
Ia adalah Bunda Feydown, seorang aktivis perempuan yang bermukim di Australia yang mencetuskan komunitas “Waspada Scammer Cinta”. Komunitas ini telah didirikannya sejak tahun 2012.
Komunitas ini terlibat cukup aktif melindungi para perempuan dari kejahatan scammer di dunia maya. Salah satu anggota aktivis di Cirebon, Lina Tarigan, pun angkat bicara.
Melansir dari Radar Cirebon, Lina mengaku prihatin dengan banyaknya kasus penipuan yang memanfaatkan ‘cinta’ untuk menjerat korban. Sedihnya, korban kebanyakan merupakan ibu-ibu berusia rentang 30-60 tahun.
“Sebagian besar modus ini terjadi di Facebook sebanyak 60%, Instagram 30%, dan 10% nya dating apps. Rata-rata korbannya adalah ibu rumah tangga, single parent, hingga TKI/TKW,” tuturnya.
Bahkan menurut Lina, belum lama ini total kerugian korban yang melapor pada komunitas tersebut mencapai Rp200 juta. Rata-rata mereka yang menjadi korban ialah TKI, TKW, juga Ibu Rumah Tangga.
Artikel Terkait : Waspada kejahatan di dunia maya, Parents perlu ajarkan tangkas internet pada anak
Menghindari Penipuan Bermodus Cinta
Parents, aksi penipuan ini memang kerap sulit terdeteksi. Di dunia maya cukup sulit untuk memastikan bahwa orang tersebut benar-benar serius dan tertarik atau memiliki modus lain seperti penipuan.
Meski demikian, biasanya pelaku kebohongan menunjukkan pola gerak-gerik yang sama. Mereka biasanya berperilaku aneh serta mencurigakan.
Saat Anda mencoba bertemu langsung, biasanya ia akan selalu menolak atau menghindar. Untuk sekadar berkomunikasi melalui video call pun biasanya akan sulit dilakukan.
Komunikasi yang dilakukan biasanya hanya di salah satu platform media sosial. Pelaku biasanya jarang memiliki banyak akun yang sama di berbagai sosial media lainnya.
Anda juga patut curiga bila orang tersebut memberikan penjelasan yang tak konsisten. Bisa saja dengan omongan yang tak masuk akal, mengada-ada, atau berbagai trik lainnya.
Parents bisa memastikannya terlebih dahulu dengan benar-benar mencari tahu profil orang tersebut, mulai dari identitas asli, foto profil, serta keterangan lain di sosial medianya.
Anda pun sebaiknya selalu skeptis bila hendak melakukan kencan online. Jangan sampai, terlena oleh tipu daya mereka, hingga akhirnya merugikan keselamatan diri sendiri.
Artikel Terkait : Hati-hati, foto anak di media sosial bisa dijadikan 5 kejahatan ini, no. 2 paling bahaya!
Nah Parents, mari terus bijak dan berhati-hati dalam bersosial media. Laporkan pada pihak berwajib bila merasa terancam atau mengalami jenis penipuan semacam kejahatan modus cinta dunia maya ini.
Baca Juga :
Hati-hati! Orang ini Melakukan Penipuan Modus Baru di Kereta