Pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan kerap terjadi pada saat ini. Turunnya pendapatan karena pandemi ini mengakibatkan banyak pemilik bisnis mengambil keputusan untuk merumahkan karyawan, atau malah memberhentikan mereka. Kehilangan pekerjaan karena wabah virus Corona pun tidak bisa dielakkan.
Pada tanggal 18 Maret 2020, International Labour Organisation (ILO) memprediksi bahwa lebih dari 25 juta orang akan kehilangan pekerjaannya sebagai salah satu dampak dari pandemi virus Corona.
Meskipun pemerintah sudah menghimbau untuk tetap bekerja dari rumah (work from home), tetap ada pekerjaan yang tidak bisa dilakukan dari rumah. Mari kita ambil contoh pramuniaga dan kasir di toko, pekerja bangunan, pekerja lapangan, industri makanan, dan juga industri perjalanan.
Tidak terkecuali Ramayana Departemen Store Cabang City Plaza Depok, yang diketahui menutup operasionalnya sejak 6 April 2020 lalu. Beredar sebuah video di media sosial yang menampilkan puluhan karyawan Ramayana City Plaza Depok yang menangis histeris karena terkena PHK.
Viral video puluhan karyawan Ramayana Depok menangis kehilangan pekerjaan karena wabah Corona
Video viral PHK massal karyawan Ramayana. Sumber: Twitter @wawat_kurniawan
Video berdurasi 44 detik itu diambil di dalam sebuah ruangan yang tidak terlalu besar. Puluhan karyawan perempuan yang mengenakan baju seragam abu-abu dan kerudung merah muda itu terlihat menangis histeris.
Ada beberapa karyawan yang terlihat duduk lemas di lantai, dan ada pula yang berdiri sembari saling berpelukan. Hampir semuanya terlihat menggunakan masker yang semakin menguatkan bahwa video ini diambil baru-baru saja di tengah merebaknya wabah virus Corona.
Omzet menurun karena pandemi corona, Ramayana City Plaza Depok tutup operasional
Ramayana menutup operasional. Sumber: merdeka.com
Mengutip dari Liputan6.com, Store Manager City Plaza Depok M Nukmal Amdar menegaskan bahwa video itu bukan pada saat melakukan PHK massal. Namun dirinya mengiyakan bahwa Ramayana City Plaza Depok benar menutup operasionalnya.
“Kita tutup operasional. Masalah ke depannya kita enggak tahu bagaiamana arah kebijakan management, ” ungkapnya.
Di media sosial Twitter, video yang diunggah oleh akun @wawat_kurniawan itu sudah ditonton sebanyak 479 ribu kali dan dibagikan sebanyak 8 ribu kali.
Nukmal berkata bahwa wabah virus Corona menyebabkan omzet penjualan menurun hingga 80 persen. Akibatnya, perusahaan tidak dapat menanggung lagi semua biaya operasional dan mengeluarkan kebijakan melakukan PHK terhadap 87 karyawan.
Apa yang harus dilakukan jika kehilangan pekerjaan karena wabah Corona?
Memang tidak mudah jika harus kehilangan pekerjaan karena wabah virus Corona. Apalagi untuk yang sudah berkeluarga karena tentunya mempunyai tanggung jawab yang lebih besar.
Melemahnya ekonomi juga menyebabkan banyak perusahaan menghentikan proses rekruitmen sehingga tidak mungkin untuk mencari pekerjaan lagi dalam waktu singkat.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan apabila kehilangan pekerjaan dalam secara mendadak. Berikut adalah beberapa alternatif yang bisa dicoba.
Bekerja secara freelance (pekerja lepas)
Jika Parents memiliki keahlian khusus seperti programming atau design, anda bisa memulai untuk bekerja secara freelance atau pekerja lepas.
Berbeda dengan bekerja secara full time yang dibayar dengan jumlah tetap selama per bulan, bekerja secara freelance artinya anda akan dibayar sesuai dengan project yang anda kerjakan tanpa ada kontrak jangka panjang yang mengikat.
Di Indonesia ada banyak situs untuk pencari kerja lepas atau freelancer, sebut saja Sribulancer, Projects.co.id, dan Sociabuzz.
Prosedurnya adalah anda membuat akun terlebih dahulu, kemudian melengkapi portofolio pekerjaan untuk meningkatkan kesempatan dipilih untuk bekerja. Lalu anda bisa mencari pekerjaan dari project yang ditawarkan.
Memanfaatkan Kartu Pra Kerja
Sempat menjadi topik hangat di kalangan netizen, Kartu Pra Kerja yang merupakan bagian dari bantuan sosial dari pemerintah dapat dimanfaatkan jika anda terkena pemutusan hubungan kerja yang diakibatkan oleh wabah virus Corona.
Anda bisa memanfaatkan Kartu Pra Kerja ini untuk mengikuti pelatihan online atau offline yang berguna untuk meningkatkan skill anda atau mendapatkan kemampuan baru. Setelah mengikuti pelatihan anda juga akan mendapatkan insentif yang bisa anda gunakan sebagai modal atau dana darurat.
Cara mendapatkan Kartu Pra Kerja ini adalah dengan mendaftar di www.prakerja.go.id. Anda bisa mulai mendaftar mulai tanggal 11 April 2020 dan per minggunya akan ada kuota sebesar 164 ribu pendaftar.
Memulai bisnis rumahan
Pilihan untuk berwirausaha bisa menjadi salah satu alternatif jika anda kehilangan pekerjaan secara mendadak. Melihat kondisi saat ini yang tidak memungkinkan untuk berjualan secara offline, anda bisa berjualan secara online.
Jika tidak memiliki modal, anda bisa menjadi dropshipper atau reseller. Memang keuntungan yang didapat tidak sebanyak berjualan sebagai tangan pertama namun dengan cara ini anda tidak perlu membeli terlebih dahulu barang yang akan anda jual.
Pilihlah barang yang merupakan kebutuhan sehari-hari seperti makanan atau pakaian. Anda juga bisa berjualan barang dengan harga yang terjangkau karena daya belinya jauh lebih tinggi dibandingkan barang-barang dengan harga mahal.
Semoga pandemi ini segera berakhir.
Sumber: sg.thasianparent.com, liputan6
Baca juga:
Jangan sampai salah! Begini cara kelola keuangan saat pandemi Covid-19
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.