Jangan Abai! Kenali Penyebab dan Dampak Anak Kecanduan Media Sosial

Bisa pengaruhi kesehatan mental! Waspada bahaya kecanduan media sosial pada anak!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kecanduan media sosial dapat terjadi pada siapa saja, tetapi korban paling rentan adalah kalangan anak-anak dan remaja. Untuk itu, Parents wajib tahu dampak dan alasan anak mengalami kecanduan sehingga dapat dilakukan langkah antisipasi.

Harus diakui, medial sosial membuat hidup terasa lebih mudah. Kita bisa tetap berhubungan dengan orang-orang yang kita sayangi, bahkan jika mereka tinggal di daerah yang jauh.

Berbagai macam aplikasi media sosial yang tersedia dapat diakses setiap saat oleh setiap orang yang memiliki gadget atau smartphone, tidak terkecuali anak-anak. Tidak jarang, lantaran penggunaannya yang berlebihan, media sosial dapat mengganggu aktivitas dan komunikasi anak sehari-hari.

Kecanduan media sosial pada anak-anak dan remaja ditandai dengan keasyikan dan obsesi yang berlebihan terhadap dunia maya. Hal ini dapat menimbulkan efek yang berbahaya di mana mereka menjadi abai pada dunia nyata. Mereka mengabaikan hubungan dengan orang lain maupun tanggung jawab yang seharusnya diambil.

Tanda lain yang dapat terlihat yaitu anak menjadi terlalu khawatir apabila tidak menggunakan media sosial. Mereka mencurahkan begitu banyak waktu untuk berselancar dan mengikuti topik terkini di media sosial.

Artikel terkait: Kenali 8 Tanda Kecanduan Sosial Media, Begini Cara Mengatasinya!

Dampak Kecanduan Media Sosial pada Anak

1. Memengaruhi Kesehatan Mental

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Cyberpsychology, disebutkan bahwa dampak dari kecanduan media sosial yang paling terlihat adalah terkait dengan masalah kesehatan mental. Ini meliputi stres, kecemasan, dan depresi. Lamanya waktu yang dihabiskan di media sosial ternyata memengaruhi tingkat depresi anak.

2. Menurunkan Kemampuan Akademik

Masih menurut penelitian yang sama, kecanduan media sosial dapat menyebabkan penurunan kinerja akademik di kalangan siswa. Selain itu, penggunaan media sosial yang intens juga memiliki efek negatif terhadap tingkat pemahaman akan informasi yang diterima anak.

3. Tingkat Kepercayaan Diri Menurun

Dalam penelitian juga dikatakan bahwa penggunaan media sosial yang tidak terkendali dan kompulsif dapat menyebabkan menurunnya tingkat kepercayaan diri dan kepuasan hidup. Berbagai foto dalam momen tertentu yang dilihat lewat media sosial kerap kali membuat anak membandingkan dirinya dengan orang lain.

4. Anak Merasa Kesepian

Ada ungkapan yang cukup populer yang menyebut, "Media sosial menjauhkan yang dekat dan (seolah) mendekatkan yang jauh." Ungkapan ini rasanya sangat tepat menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebuah studi menemukan bahwa nyatanya penggunaan media sosial yang berlebihan justru meningkatkan rasa kesepian dan terisolasi, alih-alih merasa terhubung dengan orang lain di media sosial.

5. Insomnia dan Gangguan Kesehatan, Salah Satu Dampak Kecanduan Media Sosial

Perasaan takut ketinggalan berita juga kerap menghantui orang yang kecanduan media sosial. Pemikiran tersebut dapat memicu kecemasan yang berlebihan akan kehilangan momen-momen terbaik di media sosial.

Perasaan di atas pada akhirnya akan menyebabkan anak menggunakan media sosial lebih intens lagi. Hal tersebut bisa menyebabkan insomnia yang berdampak pada kesehatan fisik secara keseluruhan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Mengapa Remaja Sering Curhat di Media Sosial? Ini Penjelasannya Menurut Psikolog

Penyebab Terjadinya Kecanduan Media Sosial

Ada banyak faktor pencetus mengapa seseorang mulai kecanduan media sosial. Pada remaja, salah satu penyebab yang mungkin paling sering dijumpai adalah takut ketinggalan tren atau berita terhangat, yang juga dikenal dengan Fear of Missing Out atau FOMO.

Di kalangan remaja, terdapat kecenderungan untuk selalu menjadi yang pertama melihat berita dan unggahan terbaru dari selebritas atau orang-orang populer. Untuk itu, melihat ponsel setiap saat dianggap sebuah keharusan. Sehingga, mereka merasa bisa memahami apa yang terjadi di dunia dalam kacamata budaya pop.

Banyak remaja memiliki ketakutan akan kehilangan momen tertentu yang dianggap penting jika tidak membuka media sosial. Hal ini didorong juga oleh semakin masifnya penggunaan media sosial, sehingga hampir semua percakapan, diskusi, bahkan hal sepele seperti membahas video lucu dilakukan di media sosial. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Parents, Beritahu 5 Fakta Ini Sebelum Izinkan Anak Pakai Media Sosial!

Alasan lain yang dapat menjadi penyebab kecanduan dan obsesi yang berlebihan pada media sosial adalah terkait profil di media sosial. Bagi remaja, profil akun benar-benar menentukan bagaimana penampilan mereka di mata orang lain. Semakin banyak like dan follower yang mereka miliki, semakin populer pula mereka.

Beberapa remaja mungkin terus-menerus berada di platform media sosial untuk mencari lebih banyak follower, membuat unggahan mereka tampak semenarik mungkin, atau menemukan cara untuk mendapatkan lebih banyak like pada unggahan mereka.

Like yang didapatkan di media sosial ibarat sebuah hadiah atau reward. Ini semakin mendorong anak-anak dan remaja untuk lebih lama lagi bermain media sosial hingga menjadi kecanduan. Entah untuk memantau like yang mereka peroleh maupun membuat unggahan baru.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga:

id.theasianparent.com/video-adhisty-zara

id.theasianparent.com/tipe-orangtua-berdasarkan-jenis-sosial-media

id.theasianparent.com/efek-buruk-sering-stalking

Penulis

Titin Hatma