Pentingnya Kebutuhan Mikronutrien Ibu Hamil, Jadi Salah Satu Kunci Sukses Menyusui

Mencukupi kebutuhan mikronutrien ibu hamil dapat berpengaruh untuk kesuksesan proses menyusui saat bayi sudah lahir.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebagai orang tua yang ingin memberikan semua yang terbaik untuk sang buah hati, sukses mengASIhi tentu menjadi harapan bagi para Bunda. Salah satu kunci agar Bunda lancar memberikan ASI adalah mencukupi asupan nutrisi sehari-hari. Salah satu kebutuhan nutrisi yang sangat penting adalah mikronutrien yang dapat dipenuhi sejak ibu hamil.

Selama hamil, kebutuhan nutrisi ibu harus menjadi hal utama yang diperhatikan. Sebab, tumbuh kembang bayi di dalam kandungan akan sangat bergantung pada asupan nutrisi yang didapatkan oleh ibu.

Tak hanya itu, salah satu faktor keberhasilan menyusui pun sangat bergantung pada pemenuhan nutrisi ibu bahkan saat sebelum hamil dan juga saat sedang hamil. 

Artikel Terkait: 5 Asupan Mikro-Nutrien Penting bagi Ibu Hamil dan Menyusui di Indonesia

Pentingnya Kebutuhan Mikronutrien Ibu Hamil

Sumber: Freepik

Saat bicara tentang gizi, kita akan mengenal dua jenis nutrisi yaitu makronutrien dan mikronutrien.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Makronutrien adalah nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Makronutrien mengandung komponen yang dibutuhkan tubuh untuk mempertahankan struktur dan sistem internalnya. Singkatnya, makronutrien adalah nutrisi yang memberikan tubuh energi.

Sementara itu, mikronutrien adalah vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik. Berbeda dengan makronutrien, tubuh memerlukan mikronutrien dalam jumlah yang sedikit atau tidak banyak. Meskipun begitu, pengaruh mikronutrien sangat penting untuk fungsi tubuh yang baik, termasuk metabolisme dan regenerasi jaringan.

Ada dua jenis mikronutrien, yaitu mikronutrien yang dapat diproduksi oleh tubuh kita sendiri dan ada yang harus didapatkan dari sumber makanan.

Selama menjalani kehamilan, ibu sering kali luput memperhatikan asupan mikronutrien. Padahal, mikronutrien sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang janin agar ia lahir dengan sehat. Tak hanya sampai di situ, mikronutrien pun dapat membantu ibu dalam proses menyusui.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kesehatan kehamilan dan keberhasilan menyusui didukung oleh asupan mikronutrien yang baik. Menurut survei, diperkirakan sekitar lebih dari 50% ibu menyusui kekurangan mikronutrien.

“Kebutuhan mikronutrien sangat memengaruhi, bukan hanya saat sedang hamil, tetapi saat terjadinya lactogenesis atau pembentukan ASI, tepatnya pada usia kehamilan 24 minggu ke atas,” papar dr. Ivander Utama, F.MAS, Sp.OG, MSc dalam sesi Instagram Live yang diadakan oleh @theasianparent_id pada Kamis (30/06).

Menurut dr. Ivander, untuk mencukupi gizi ibu hamil sebaiknya dilakukan sejak saat sebelum merencakan kehamilan.

“Mikronutrien diperlukan untuk proses reproduksi yang baik. Bukan hanya untuk kesuburan, tetapi juga dibutuhkan untuk menutrisi janin di awal. Jika ibu kekurangan nutrisi, untuk ibunya saja kurang, untuk bayinya lebih kurang,” ungkapnya.

Artikel Terkait: Haruskah Ibu Menyusui Konsumsi Susu Khusus? Ini Penjelasan Ahli Gizi

Haruskah Ibu Hamil Menunggu Adanya Gejala Kekurangan Kebutuhan Mikronutrien?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber: Freepik

Faktanya di lapangan, dr. Ivander bercerita ada banyak ibu hamil yang merasa kondisinya sehat-sehat saja sehingga merasa tidak memerlukan suplemen kehamilan. Padahal, kebutuhan nutrisi, khususnya mikronutrien, tidak bisa dilihat hanya dari kondisi fisik luat sang ibu.

“Ada anggapan kalau gejala belum muncul dianggap baik, padahal kalau sudah ada gejala itu berarti sudah terlambat karena kerusakan sudah terjadi. Oleh karena itu, sebelum muncul gejala kekurangan harus dipenuhi terlebih dahulu (kebutuhan nutrisinya),” lanjutnya menjelaskan. 

Selain itu, dr. Ivander pun memaparkan bahwa dirinya sering menemukan bayi dengan gangguan pertumbuhan di dalam kandungan yang sering kali sudah terlambat untuk dilakukan pemberian nutrisi tambahan.

“Perlu dari awal hamil dimaksimalkan tumbuh kembangnya dengan nutrisi yang cukup. Di Indonesia, 1 dari 3 anak-anak yang lahir memiliki risiko stunting atau gangguan tumbuh kembang. Ini bisa terjadi jika bayi dalam rahim tidak mendapatkan nutrisi yang cukup,” sambungnya.

Artikel Terkait: Ingin Sukses Menyusui? Ini 4 Hal Penting yang Perlu Busui Ketahui

Apakah Cara Melahirkan Memengaruhi Produksi dan Kualitas ASI?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber: Freepik

Dokter yang berpraktik di RSIA Bunda Jakarta ini juga menjelaskan bahwa cara melahirkan, baik normal (pervaginam) ataupun melalui operasi caesar, tidak memengaruhi produksi dan kualitas ASI.

“Banyak yang berpikir bahwa kalau lahiran secara caesar itu produksi ASI-nya sedikit, padahal itu salah,” jelasnya.
Berdasarkan pemaparan dr. Ivander, yang paling utama yang harus diperhatikan adalah bayi harus lahir dalam kondisi gizi yang baik terlebih dahulu.

“Bayi yang lahir sehat dengan nutrisi yang baik memiliki cadangan lemak yang baik, yang dapat mencukupi nutrisi bayi sampai produksi ASI ibu menjadi cukup. Lahiran normal tidak menjamin ASI, yang penting bayi lahir sehat dan bugar, nah itu berpengaruh pada produksi ASI,” kata dr. Ivander.

Sebuah survei yang dilakukan pada tahun 2018-2020 menemukan bahwa ibu yang menyusui setelah 5 bulan kadar vitamin di ASI menurun drastis karena tidak bisa mempertahankan pola makan yang sehat selama proses menyusui terjadi. Hal ini menyebabkan ASI tidak mengandung gizi.

“Sering terjadi ibu menyusui tidak lagi minum suplemen sehingga kadar vitamin dalam ASInya menurun. Mungkin produksi ASI banyak, tetapi ASInya tidak mengandung gizi. Perlu dipahami bahwa volume ASI tidak mencerminkan kualitas ASI,” lanjutnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

***
Pemenuhan asupan gizi untuk ibu yang baik sebaiknya sudah berjalan dari sebelum merencanakan kehamilan karena akan berpengaruh hingga hamil, menyusui, dan hingga anak besar nanti.

Tak hanya makronutrien yang harus dipenuhi, melainkan juga mikronutrien. Ibu diharapkan mendapatkan asupan makronutrien dan mikronutrien yang sama-sama baik karena manfaatnya akan terasa hingga jangka panjang nanti.

Nah, itulah yang harus diperhatikan seputar mencukupi gizi, khususnya kebutuhan mikornutrien bagi ibu hamil dan menyusui. Semoga dapat bermanfaat, ya, Bun!

Baca Juga:

5 Tips Sukses Menyusui Pasca Operasi Caesar

Tetap Bisa Menyusui Bayi Setelah Kembali Aktif Bekerja? Ini Solusinya

Beginilah Linimasa Menyusui, Mulai Hari Pertama Hingga 2 Tahun