Perkembangan teknologi yang semakin pesat memang tak dapat dipungkiri dapat mengubah gaya hidup dan perilaku. Kebebasan mengakses internet pun menjadi tantangan tersendiri bagi para orangtua muda. Terlebih mereka yang memiliki anak dengan usia balita. Sudah pasti, harus ekstra memperhatikan segala perubahan lingkungan maupun apa yang mereka dengar dari siaran televisi, termasuk mewaspadai si kecil agar tidak meniru kata-kata kasar.
Namun, yang perlu digarisbawahi, anak anak saat ini dimanjakan dengan teknologi, sehingga mereka bisa mendapatkan informasi apapun dari internet. Jika kita sebagai orangtua tak pandai memfilterisasi tayangan anak, sudah pasti mereka akan cepat meniru segala apapun yang dilihat maupun didengar.
Pasalnya, anak-anak milenial saat ini sedari kecil sudah tumbuh dengan pola pikir kritis yang mana apapun akan mereka tanya dan terapkan. Contohnya adalah bagaimana bertutur kata yang baik dan benar. Sehingga sejak kecil hingga dewasa kelak mereka akan terbiasa untuk mengeluarkan ucapan yang sopan kepada siapapun.
Ini menjadi tantangan berat, terlebih ketika kita tinggal di pemukiman padat dengan jumlah anak-anak remaja cukup banyak. Sesekali, si kecil pasti mendengar ucapan-ucapan yang dilontarkan oleh mereka. Sekalipun kita sudah berupaya untuk mengalihkan perhatian si kecil agar tidak mendegar perkataan yang buruk.
Artikel terkait: Anak suka berkata kasar? Jangan dimarahi, ini 6 cara bijak menghadapinya
Kata-Kata Kasar Jadi Sajian Sehari-hari di Lingkungan Kami
Saat saya masih tinggal di salah satu kompleks perumahan yang ada di Depok, tetangga memiliki anak usia tanggung yang kebetulan sering melontarkan kata-kata kasar bersama anak tetangga yang lainnya. Sudah ditegurpun, mereka tetap mengulanginya. Sehingga jalan terakhir adalah saat itu saya berbicara langsung orangtua mereka untuk meminta anak mereka tidak berkata kurang pantas karena lingkungan tersebut memang banyak anak kecil.
Tapi dasar anak usia labil, yang memang sedang bangga-bangganya berkata kasar, seminggu saja mereka diam. Kemudian, mereka lanjut lagi haha hihi berbicara kotor sambil mabar (main bareng) game online.
Jika kita tinggal di lingkungan yang terdapat banyak anak remaja tanggung, jalan satu-satunya yang bisa kita lakukan sebagai orangtua adalah tidak lelah untuk mengajarkan dan mengingatkan si kecil untuk berkata sopan kepada siapapun.
Lalu bagaimana ketika anak tiba-tiba melontarkan satu kata yang tidak baik? Caranya cukup mudah, tidak perlu dibentak apalagi dimarahi. Cukup jelaskan kepada si kecil bahwa apa yang baru saja mereka ucapkan adalah hal yang tidak pantas didengar. Dengan pengertian mereka pasti akan memahami maksud kita.
Artikel terkait: 7 Ucapan Orangtua yang Paling Berdampak Buruk bagi Perkembangan Psikologis Anak
Anak saya pernah mendengar anak tetangga sedang tertawa sambil berkata kotor. Karena setiap hari saya sudah mengingatkan mana perkataan baik dan buruk, secara spontan dia pun bilang seperti ini ke saya: “Mah, kakak itu bicara tidak baik ya?” Lantas saya kemudian mendengarkan dan mengiyakan bahwa apa yang dia dengar tidak patut untuk ditiru.
Ketika anak sudah terbiasa mendengar hal baik, suatu ketika mendengar kata-kata kasar mereka pasti akan menyampaikannya kepada kita. Itu pula sebabnya, penting sekali untuk mendampingi si kecil ketika mereka tengah bermain gadget atau menonton tayangan di youtube.
Lingkungan memang sangat memengaruhi tumbuh kembang anak. Apalagi jika peran orangtua juga tidak maksimal. Ada baiknya anak hanya bermain di dalam rumah ketika orangtuanya sedang melakukan aktivitas seperti bekerja misalnya. Karena kita tidak bisa lengah sedikitpun saat ini.
Artikel terkait: Hati-hati! Ucapkan Kata Terserah Memicu Konflik dengan Pasangan, Ini yang Perlu Diperhatikan
Bagaimana dengan Kata-Kata Kasar dari Acara Televisi?
Sama halnya dengan kata-kata kasar yang bisa didengar anak dari lingkungan tempat tinggal, kata-kata kasar dari televisi pun patut kita waspadai. Sebab, label film atau acara anak-anak pun tidak menjamin tak akan mencontohkan hal-hal buruk pada anak kita.
Di berbagai saluran televisi, kita dapat dengan mudah menemui sajian film anak-anak setiap hari. Namun, kata-kata kasar seperti “sialan”, “kurang ajar”, “brengsek, dan lain sebagainya yang tidak pantas didengar anak, bertebaran dalam acara-acara tersebut. Pada umumnya, kata-kata tersebut ditemui pada film anak-anak bertema superhero, di mana para karakter cenderung melontarkan makian pada saat mereka bertarung.
Kita patut memperhatikan acara-acara yang dikonsumsi anak-anak kita. Jika memang kita tidak nyaman anak-anak kita mendengarkan kata-kata kasar dari film-film tersebut, maka kita harus tegas melarang mereka menonton. Carikan alternatif acara anak-anak lainnya yang lebih membangun dan memberikan nilai lebih pada pengetahuan si kecil.
Ditulis oleh Gemini Sagita, UGC Contributor theAsianparent.com
Artikel UGC Contributor lainnya:
5 Alasan Ibu Bekerja untuk Memilih WFH daripada WFO
Amat Dianjurkan WHO, Yuk Mengenal Metode Responsive Feeding MPASI!
Bertengkar dengan Suami karena Latar Belakang Ekonomi Keluarga, Apa Solusinya?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.