Professor Namsoo Chang, ahli nutrisi dari Department of Nutritional Science and Food Managemant di Ewha Womans University, memberikan sejumlah saran tentang makanan ibu hamil berkaitan dengan kandungan dan nilai gizi sebuah makanan atau minuman.
Beberapa makanan tergolong jenis yang harus dikonsumsi secara teratur selama hamil. Namun, beberapa ternyata mempunyai potensi buruk terhadap kesehatan bayi, Selain itu, ia juga mengungkapkan tentang suplemen yang harus ibu hamil konsumsi karena bila tak terpenuhi akan memberi efek buruk pada perkembangan dan kesehatan bayi.
1. Kafein
Kandungan kafein yang terlalu banyak dalam minuman seperti kopi atau jenis minuman lainnya akan memicu munculnya LGA (Large for Gestational Ages/ bayi yang lahir dengan bobot melebihi standar) atau malah bobot bayi lahir rendah, dan memperbesar kemungkinan bayi lahir prematur (Decreased Gestational Ages).
Artikel Terkait: Makanan Ibu Hamil Yang Mungkin Berbahaya
2. Makanan dengan kandungan garam tinggi
Selama hamil tulang mengalami proses regenerasi dengan cepat . Tulang lama akan dihancurkan sementara tulang baru akan dibentuk dengan cepat pula. Saat tulang beregenerasi, sejumlah kandungan logam berat yang selama ini berada dalam tulang akan dilepaskan. Salah satunya adalah lead (Plumbum/ timah).
Dan pada kondisi hamil, kandungan lead dalam darah akan meningkat. Bila makanan ibu hamil yang dikonsumsi mengandung kadar garam tinggi (asin), ginjal akan berusaha mengeluarkan kandungan sodium yang berlebih tersebut. Namun, pada saat yang bersamaan, kalsium yang terkandung didalamnya juga akan ikut terbuang. Kondisi seperti inilah yang sangat berbahaya bagi ibu hamil.
Artikel Terkait: Bunda Hamil 1 Bulan, Seberapa Besar Perut Anda?
“Tidak berarti bahwa semua makanan ibu hamil haruslah rendah garam. Hanya saja berusaha untuk menghindari makanan yang terlalu asin akan lebih melindungi tulang ibu hamil dari kehilangan kalsium; serta melindungi janin dari bahaya pelepasan lead (plumbum),” ungkap Profesor Namsoo Chang lebih lanjut,
Sebuah literatur menyebutkan, bahwa kandungan lead dalam darah, pada kadar berapapun, diketahui sangat berbahaya bagi janin.
3. Makanan yang terkontaminasi bakteri atau jamur
Selama hamil, daya tahan ibu sangatlah rentan. Untuk itu, sebaiknya menghindari jenis-jenis makanan seperti tersebut di atas, Selain berbahaya bagi tubuh, makanan ini juga sangat berbahaya bagi janin.
Sebagai tambahan, jangan pernah berniat untuk mengkonsumsi makanan yang telah terkontaminasi bakteri, dan terutama jamur pada permukaannya. Perlu ibu ketahui, jamur pada makanan sesungguhnya memiliki akar yang sangat panjang, dan kita tidak akan pernah tahu sampai sejauh mana akar tersebut ada dalam makanan kita. Jadi, sebaiknya hindari makanan yang telah terkontaminasi kedua jenis mikroorganisme ini.
Artikel Terkait: Berapa Banyak Porsi Makanan Ibu Hamil yang Ideal?
4. Makanan dengan kandungan acrylamide, BPA, dan bahan beracun lainnya.
Bila zat-zat tersebut terkandung dalam makanan ibu hamil, maka dapat mengakibatkan berat bayi lahir dibawah standar, lingkar kepala kecil, dan permasalahan tingkah laku pada usia balitanya kelak.
5. Suplemen makanan selain yang dokter resepkan; terutama yang mengandung nutrisi dalam dosis besar
Suplemen makanan ibu hamil yang dijual bebas dan diklaim mengandung nutrisi tertentu dalam jumlah yang besar, bisa jadi malah menimbulkan masalah bagi bayi. Sebaiknya ikuti apa yang dokter resepkan untuk ibu saja.
Artikel Terkait: Tak perlu minum susu ibu hamil bila konsumsi 7 jenis makanan ini
5 Makanan ibu hamil yang harus dikonsumsi secara teratur
1. Susu atau kalsium yang telah difortifikasi dan susu kedelai
2. Sayuran dan buah segar
3. Roti whole grain dan sereal
4. Ikan, produk-produk unggas (telur dan daging ayam), dan daging merah
5. Suplemen kehamilan yang diresepkan dokter
Potensi kesehatan yang mungkin akan terganggu bila nutrisi makanan ibu hamil tidak terpenuhi dengan baik :
1. Kondisi lahir di bawah standar
2. Bobot lahir dibawah sandar (Kurang dari 2.5 kg)
3. Pertumbuhan tidak optimal (kerdil)
4. Gangguan pertumbuhan saraf
5. Penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, jantung dan lain sebagainya)
Artikel Terkait: 4 Bahaya yang Mengancam Bayi Jika Ibu Hamil Tidak Makan Dengan Baik
Bagaimana kondisi pada awal kehamilan (early programming) dapat mempengaruhi kehamilan dan kesehatan anak kelak?
Hal ini berkaitan dengan mekanisme Epigenetik. Epigenetik merupakan ilmu kedokteran yang mempelajari tentang perubahan fenotip dan genotip, yaitu faktor pembawa sifat alami anak dari induknya.
Penelitian terakhir menyebutkan bahwa jenis makanan ibu hamil serta nutrisi yang dikonsumsi akan mempengaruhi epigenomes. Perubahan epigenetik berarti adanya modifikasi pada genotip namun tidak merubah susunan rantai (sequence) DNA. Perubahan ini akan mempengaruhi ekspresi gen dan menjadi sifat yang kemudian diwariskan.
Sebagian besar penyakit seperti obesitas, diabetes tipe 2, sindrom polisistik ovarium, kanker dan deperesi, hingga Alzhemeir; sangat berkaitan dengan adanya perubahan epigenetik yang terjadi selama janin dalam kandungan. Di mana pada masa itu bayi sangat bergantung kepada ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Masa pertumbuhan adalah masa yang sangat rentan terhadap pengaruh modifikasi epigenetik. Untuk itulah, ibu perlu memperhatikan dengan cermat apa saja yang ia konsumsi baik itu pada masa persiapan kehamilan dan terutama pada awal-awal kehamilannya.
Baca juga artikel menarik berikut ini:
https://id.theasianparent.com/pantangan-ibu-hamil-bedakan-mitos-dan-fakta