Di tengah reformasi dan inovasi yang tengah berjalan, citra Kepolisian Republik Indonesia seolah diuji. Kompol Yuni Purwanti selaku Kapolsek Astana Anyar mendadak ramai diperbincangkan masyarakat.
Bukan prestasi, dirinya menggegerkan masyarakat karena terjerat kasus narkotika. Padahal, Kompol Yuni selama ini dikenal sebagai srikandi yang lantang memperjuangkan pemberantasan narkoba. Berikut ini fakta tentangnya!
5 Fakta Menarik Kapolsek Astana Anyar
1. Tertangkap Sedang Pesta Narkoba
Bermula dari pengaduan masyarakat sekitar terkait adanya pesta narkoba, berita pun sampai pada pihak Propam Mabes Polri. Bersama Propam Polda Jawa Barat, mereka segera melakukan sidak lanjutan menuju Polsek Astanaanyar.
“Kami segera bergerak ke Polsek terkait (Astanaanyar) dan mencari beberapa orang yang sudah kami indikasikan menggunakan narkoba. Kami lakukan tes urine, dan hasilnya positif (menggunakan sabu),” demikian penuturan Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Erdi Ardimulan Chaniago.
Miris, hasil sidak ini rupanya melibatkan satu perwira alias Kompol Yuni Purwanti. Tak sendiri, sebanyak 12 oknum anggota polisi turut diamankan karena terbukti menggunakan narkoba jenis sabu tersebut.
Kombes Erdi mengungkapkan saat proses penangkapan tidak ditemukan barang bukti yang dibawa Kompol Yuni. Barang bukti berupa 7 gram sabu didapat dari tangan beberapa anak buahnya.
Kini, Kompol Yuni dan belasan oknum anggota terkait tengah menjalani pemeriksaan di Divisi Propam Polda Jabar. Lebih lanjut, Kombes Erdi menegaskan Polri dalam hal ini Polda Jawa Barat berkomitmen tak segan menindak tegas siapa pun anggotanya yang terbukti melakukan pelanggaran hukum tak terkecuali narkoba.
“Apakah semuanya adalah anggota Polsek Astanaanyar, ini masih kami dalami. Mereka yang terlibat terancam sanksi, mulai dari penurunan pangkat hingga dipecat dari Korps Bhayangkara,” sambung Kombes Erdi.
Artikel terkait: 5 Fakta Marie Thomas, Dokter Perempuan Pertama di Indonesia
2. Lahir dan Tumbuh Dalam Keluarga Polisi
Tak ada yang menyangka, sosok perempuan yang dikenal berpenampilan nyentrik ini memang terlahir dan tumbuh dalam keluarga polisi. Mendiang ayahnya yaitu Sumardi merupakan seorang personel Brimob berpangkat akhir Ajun Komisaris Besar Polisi.
Dengan darah petarung dalam dirinya, tak heran jika sang ayah mendidik ia dan seluruh saudara dengan pola asuh keras dan tegas. Anak pertama dari tiga bersaudara ini juga memiliki adik yang profesinya seorang polisi. Namun, rupanya Kompol Yuni tak pernah terpikirkan menjadi seorang polisi.
“Saya awalnya nggak pernah berpikiran menjadi polisi, itu bukan cita-cita saya. Ini murni keinginan orangtua. Waktu itu ayah bilang mau ajak liburan ke Pantai Ancol. Eh, pas di jalan jadi didaftarkan Polwan,” urai Yuni kala itu.
Berbekal tangan dingin sang ayah, perempuan kelahiran 23 Juni 1971 ini pun masuk Polwan pada 1989 melalui jalur Bintara. Dirinya sama sekali tidak mengetahui bahwa segala berkas telah dipersiapkan ayahanda tercinta.
Ketegasan dan kecerdasan yang mengalir dari sang ayah seolah diwariskan kepada anak sulungnya. Berkat prestasinya, perempuan bernama lengkap Yuni Purwanti Kusuma Dewi ini berhasil menapaki karier di Polri hingga berhasil meraih gelar Kompol.
Tumbuh menjadi sosok perempuan yang kuat dan tangguh, dirinya memiliki 2 anak yang rupanya ia didik secara mandiri. Telah lama Kompol Yuni mengasuh kedua anaknya seorang diri setelah berpisah dengan suami beberapa tahun lalu.
Artikel terkait: 7 Fakta Najwa Shihab Dipolisikan Relawan Jokowi Soal Wawancarai Kursi Kosong
3. Dikenal sebagai Sosok Ibu Tangguh dan Penyayang
Di balik tanggung jawabnya sebagai pelindung masyarakat, Kompol Yuni tetap memiliki sisi lain perempuan yang berhati lembut. Lama berpisah dengan sang suami, dalam beberapa kesempatan Kompol Yuni tak menampik kerinduan teramat berat terhadap buah hatinya kala bertugas.
Mengutip channel YouTube Global TV beberapa waktu lalu, Kompol Yuni dan kedua buah hatinya memang tinggal berjauhan. Sejak menjabat sebagai Kapolsek, ia tinggal di Bandung sementara kedua buah hatinya di Bogor. Berkat prestasinya, Kompol Yuni sempat menjabat sebagai Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Bogor Kota.
Sebagai seorang ibu, kerinduan memuncak kala sang buah hati menelepon dirinya. Sekadar pertanyaan sederhana kapan pulang ke Bogor atau sudah makan atau belum diakui menjadi obat rindu yang mujarab kala sibuk bertugas.
Sadar akan kasih sayangnya yang besar kepada buah hati, Kompol Yuni mengakui dirinya sangat terbuka dan memberikan kebebasan agar anak-anaknya merasa nyaman. Satu pesan yang tak pernah lupa ia sampaikan yakni jangan sampai membuat malu nama orangtua.
4. Polisi Perempuan Tak Kenal Takut
Penangkapan Kompol Yuni akibat kasus narkoba barang tentu mengagetkan berbagai pihak. Bagaimana tidak, dirinya dikenal sebagai anggota polisi yang berjuang memberantas narkoba. Berbekal kemampuan bela diri judo, perwira lapangan satu ini tak segan terjun langsung dan melakukan kontak fisik demi melumpuhkan pelaku kejahatan.
Berkecimpung dalam membasmi narkoba, ia tercatat memiliki prestasi gemilang di wilayah hukum Bandung. Perempuan yang tampil tomboi ini menempati jabatan penting, antara lain bertugas di Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Barat, menjabat sebagai Kapolsek Bojongloa Kidul, Kapolsek Sukasari, dan yang terakhir sebagai Kapolsek Astana Anyar.
Seperti pada 2019, Kompol Yuni yang kala itu menjabat sebagai Kanit 3 Subdit 2 Dit Narkoba Polda Jabar berhasil membongkar kasus peredaran kokain di Bogor. Melakukan aksi undercover dan menyamar sebagai pembeli. Kompol Yuni rela melakukan hal ini tiga hari lamanya dan menyusuri wilayah Cengkareng hingga Kabupaten Bogor.
Perjuangan itu pun membuahkan hasil, dirinya sukses menangkap dua pelaku. Berawal memancing tersangka, sebanyak 20 gram kokain yang selama ini dikenal sebagai narkotika golongan atas dan berharga mahal disita.
Artikel terkait: Ridho Rhoma Kembali Terjerat Narkoba, Rhoma Irama: “Papa Lepas Tangan”
5. Sangat Disayang Warga
Tak hanya berprestasi, Kompol Yuni Purwanti rupanya juga seorang polisi yang sangat dekat dengan masyarakat. Kendati terjerat kasus seperti sekarang, dukungan tetap mengalir pada dirinya. Bahkan, banyak warga berharap ini hanya hoaks semata.
“Semangat Bunda, kami tetap sayang,” demikian sekelumit semangat yang diberikan warga Astanaanyar.
Sepanjang pandemi Corona, Kompol Yuni memang sering terjun langsung menemui masyarakat dalam rangka melakukan kegiatan sosial dan melakukan sosialisasi pencegahan penularan COVID-19. Saking sayangnya, warga kerap menyapa Kompol Yuni dengan sebutan Bunda. Beliau selalu hadir jikalau terjadi musibah atau aktivitas sosial di Astanaanyar.
“Saya ngefans banget sama Bunda. Dari awal, saat beliau menjabat kapolsek, saya follow IG-nya. Postingan videonya keren-keren. Sampai ingin ketemu dan foto bareng, semoga Bunda dan anggota lainnya bisa ambil hikmahnya.
Bunda sing sabar ya. Mudah-mudahan Bunda tetap semangat dan segera bangkit. Semangat Bunda, kami tetap sayang. Bunda sudah banyak berbuat baik untuk Astanaanyar,” ujar salah seorang warga.
Semoga kisah Kapolsek Astana Anyar ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua.
Baca juga:
Lahir dari Keluarga Sederhana, Ini 4 Fakta Menarik Jenderal Listyo Sigit Prabowo
6 Fakta Penangkapan Jennifer Jill karena Kasus Narkotika, Suami dan Anak Ikut Diamankan