Kanker ginjal merupakan kanker yang bermula pada ginjal. Manusia memiliki dua buah ginjal, yakni organ yang berbentuk kacang merah, dengan ukuran kurang lebih sebesar kepalan tangan. Letaknya ada di bagian belakang organ-organ perut, yakni area pinggang di bawah tulang rusuk terakhir.
Jenis kanker ini yang paling banyak ditemukan pada orang dewasa adalah karsinoma sel ginjal. Sementara pada anak, disebut juga dengan tumor Wilms atau nefroblastoma.
Artikel Terkait: Penyakit Ginjal Anak Ditandai Sering Kencing, Catat 15 Gejala Lainnya
Apa Saja Jenis Kanker Ginjal?
Ada empat jenis kanker ginjal yang umum ditemukan, yakni:
1. Karsinoma atau adenokarsinoma sel ginjal (renal cell carcinoma/RCC)
Ini adalah jenis kanker yang tersering, yakni sebesar 90 persen dari seluruh kasus.
Kanker ini kerap tumbuh sebagai satu atau lebih massa di dalam salah satu ginjal, meski juga bisa terdapat di kedua ginjal dalam waktu yang sama.
2. Karsinoma sel transisional atau karsinoma urotelial
Kanker ginjal jenis ini terjadi pada 5-10 persen kasus.
Kemunculannya tidak bermula pada ginjal melainkan pada zona pertemuan saluran ureter dengan ginjal.
Kanker ini kerap berhubungan dengan kebiasaan merokok dan paparan zat kimia berbahaya.
3. Tumor Wilms atau nefroblastoma
Tumor ini hampir selalu terjadi pada anak-anak dan sangat jarang ditemukan pada orang dewasa.
4. Sarkoma ginjal
Kanker jenis ini termasuk jarang, yakni hanya 1 persen kasus, dan bermula pada pembuluh darah atau jaringan penyambung ginjal.
Apa Gejala yang Perlu Diwaspadai?
Kanker ginjal (RCC) yang masih pada stadium dini kerap tidak bergejala. Ini artinya kanker seringkali tidak ditemukan sampai sudah pada stadium lanjut.
Ketika gejala timbul, yang tersering yaitu:
- Hematuria atau darah pada urin, yang bisa berwarna merah muda, merah gelap atau kecoklatan.
- Nyeri di sisi-sisi kedua pinggang yang bersifat konstan (tidak menghilang)
- Terabanya benjolan (massa) pada perut atau sisi punggung
- Kehilangan nafsu makan
- Rasa lemas atau lelah
- Pembengkakan pada testis (buah zakar)
- Berat badan turun
- Keringat malam
- Demam yang tidak jelas penyebabnya dan bersifat hilang timbul.
Artikel Terkait: 20 Gejala Awal Penyakit Ginjal pada Anak, Salah Satunya Sering Ngompol
Apa Saja Faktor yang Meningkatkan Risiko?
Sayangnya, sampai saat ini masih belum diketahui apa yang sebetulnya menyebabkan kanker ginjal.
Namun yang pasti, ada mutasi genetik pada sel-sel ginjal sehingga sel tumbuh cepat dan tidak terkendali.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalaminya mencakup:
- Usia tua
- Merokok. Perokok lebih berisiko mengalami kanker ginjal. Risiko menurun setelah berhenti merokok.
- Obesitas
- Mengalami tekanan darah tinggi
- Menjalani pengobatan gagal ginjal, seperti hemodialisis rutin
- Memiliki kelainan genetik tertentu seperti penyakit von Hippel-Lindau atau sindrom Birt-Hogg-Dube syndrome
- Memiliki riwayat keluarga dengan kanker ginjal, terutama pada keluarga inti.
Artikel Terkait: 7 Kebiasaan yang Merusak Ginjal, Parents Masih Sering Melakukannya?
Diagnosis
Bila dokter mencurigai adanya kanker ginjal, pemeriksaan berikut mungkin dilakukan untuk menentukan diagnosis.
- Pemeriksaan darah dan urin.
- Pemeriksaan radiologi seperti ultrasonografi (USG), foto rontgen, CT scan, atau MRI. Pada banyak kasus, kanker ditemukan secara kebetulan ketika salah satu pemeriksaan ini dilakukan untuk alasan lain.
- Pengambilan sampel jaringan ginjal (biopsi). Pemeriksaan ini tidak selalu diperlukan untuk memastikan kanker ginjal.
Setelah terdiagnosis, langkah berikutnya adalah menentukan stadium kanker untuk memandu pemilihan jenis pengobatan dan memprediksi peluang kesembuhan di kemudian hari.
Stadium kanker yang satu ini besarkan pada ukuran tumor, penyebaran kanker ke jaringan di sekitar ginjal, dan tanda-tanda penyebaran sel kanker di organ lain (seperti hati, paru, tulang, dan lainnya).
Stadiumnya berkisar dari stadium I, yakni diameter tumor kurang dari 7 cm dan belum menyebar ke luar ginjal, hingga stadium IV, di mana tumor telah menyebar ke luar ginjal dan bertumbuh di organ lain.
Secara umum, stadium yang lebih rendah artinya kanker lebih kurang agresif dan peluang kambuh lebih kecil setelah pengobatan.
Artikel Terkait: 5 Fakta Tentang Operasi Transplantasi Ginjal yang Perlu Diketahui
Apa Saja Pengobatan yang Bisa Dilakukan?
Pengobatannya tergantung pada stadium kanker. Ini biasanya mencakup pengangkatan tumor atau ginjal dan pemberian obat-obatan.
1. Pembedahan
Untuk sebagian besar kanker ginjal, pembedahan adalah pengobatan yang pertama kali dilakukan. Terutama, bila tumor masih terbatas pada ginjal dan belum menyebar ke area lain.
Tujuan pembedahan adalah mengangkat tumor dengan tetap sebisa mungkin menjaga fungsi normal ginjal.
Jenis pembedahan yang dilakukan dapat berupa:
- Pengangkatan ginjal (nefrektomi radikal)
Ini melibatkan pengangkatan seluruh ginjal, dan kadang-kadang jaringan sekitarnya seperti kelenjar getah bening, kelenjar adrenal, dan struktur lain.
- Pengangkatan tumor dari ginjal (nefrektomi parsial)
Hanya tumor dan sebagian jaringan sekitarnya yang diangkat ketimbang seluruh ginjal.
Operasi ini umum dilakukan jika kankernya masih berukuran kecil dan bila individu hanya memiliki satu ginjal.
Bila memungkinkan, pembedahan jenis ini lebih dipilih ketimbang nefrektomi radikal untuk menjaga fungsi ginjal dan mengurangi risiko komplikasi di kemudian hari.
2. Obat-obatan
Obat-obatan direkomendasikan untuk individu dengan kanker yang sudah memasuki stadium lanjut sebagai terapi satu-satunya atau sebagai terapi kombinasi dengan pembedahan.
Obat-obatan juga dianjurkan bila kanker kambuh kembali setelah pembedahan.
Obat-obatan yang paling sering digunakan untuk kondisi yang memasuk stadium lanjut adalah:
- Imunoterapi
Yakni obat-obatan yang mengatur sistem kekebalan tubuh untuk memperlambat atau menghentikan pertumbuhan sel kanker.
Jenis obat, yaitu ipilimumab, nivolumab, pembrolizumab, dan avelumab.
- Terapi target
Terapi ini mencakup terapi antiangiogenik, yakni golongan obat yang menurunkan suplai darah ke sel kanker sehingga dapat memperlambat dan menghentikan pertumbuhan kanker, dan obat-obatan lain yang dapat langsung menghambat pertumbuhan kanker.
- Terapi radiasi
Terapi ini menggunakan sinar X untuk membunuh sel kanker dan kadang digunakan untuk mengendalikan gejala kanker yang telah menyebar ke organ lain, seperti tulang dan otak.
Lakukan Sekarang Juga, Ini Upaya Pencegahan Kanker Ginjal!
Sama dengan kanker yang lainnya, terutama yang sudah stadium lanjut, kanker ini juga sulit diobati.
Oleh sebab itu mencegah lebih baik daripada mengobati.
Pada dasarnya, risiko kanker ginjal dapat dikurangi dengan melakukan hal-hal berikut:
- Berhenti merokok
- Mempertahankan berat badan yang sehat
- Mengendalikan tekanan darah tinggi melalui rutin berolahraga, mengonsumsi makanan yang sehat, dan rutin meminum obat sesuai anjuran dokter.
***
Baca Juga:
Anak Sering Batuk di Malam Hari, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Parents, kenali gejala dan mengatasi kanker pada anak berikut ini