Kalimat efektif adalah kalimat yang dalam proses penyampaian dan penerimaannya dapat diterima secara sempurna. Dengan kata lain, maksud yang diinginkan oleh penutur dan audiens bisa tersampaikan secara baik dan lengkap. Suatu kalimat dikatakan efektif apabila audiens atau penerima dapat menyampaikan gagasan, pesan, perasaan, ataupun pemberitahuan sebagaimana yang dimaksudkan penutur.
Artikel terkait: Pengertian Kalimat Pasif Disertai Contoh Penggunaannya dalam Bahasa Indonesia
Menurut pakar Bahasa Indonesia Gorys Keraf, dalam Widyamartaya (2006;19), kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi syarat-syarat berikut ini:
1. Secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis
2. Sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkdan pembicara atau penulis.
Jika dua syarat tersebut sudah dipenuhi, maka tidak mungkin akan terjadi salah paham antara orang-orang yang terlibat di dalam komunikasi.
Biasanya, kalimat efektif akan terdiri dari kalimat lengkap, yakni terdapat subjek (S), predikat (P), objek (O), keterangan (K), dan pelengkap (pel). Kalimat efektif biasanya digunakan di dalam berbagai jenis teks, tetapi paling sering digunakan dalam teks ilmiah, seperti laporan penelitian, tesis, disertasi, naskah akademik, dan lain sebagainya. Namun, kalimat efektif juga biasanya digunakan dalam penulisan berita, terutama berjenis straight news.
Ciri-ciri Kalimat Efektif
1. Kalimat harus logis
Kalimat efektif harus logis dan tidak menimbulkan ambiguitas. Hal ini ditandai dengan subjek, predikat, keterangan, objek, induk kalimat, serta anak kalimat harus jelas. Dengan demikian, gagasan pun dapat tersampaikan secara baik.
Contoh:
- Kepada Bapak Kepala Sekolah, waktu dan tempat kami persilakan. (tidak efektif)
- Bapak Kepala Sekolah dipersilakan menyampaikan pidatonya sekarang. (efektif)
2. Perhatikan kelengkapan struktur kalimat
Kalimat efektif harus memiliki struktur kalimat yang lengkap. Setidaknya, harus ada unsur klausa subjek dan predikat. Preposisi tidak boleh diletakkan sebelum subjek karena dapat mengaburkan subjek di dalam kalimat.
Contoh:
- Bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah Bahasa Indonesia wajib melakukan presensi. (tidak efektif)
- Mahasiswa yang mengambil mata kuliah Bahasa Indonesia wajib melakukan presensi. (efektif)
Artikel terkait: Nama Hari dalam Bahasa Inggris dan Contoh Kalimatnya untuk Anak
3. Kesejajaran
Kalimat efektif harus berimbuhan paralel dan konsisten.
Contoh:
- Harga beras disesuaikan atau kenaikan itu secara wajar. (tidak efektif)
- Harga beras diseuaikan atau dinaikkan secara wajar. (efektif)
4. Gunakan kata secara ringkas
Usahakan untuk menggunakan kata secara hemat dan ringkas. Jangan menyampaikan sesuatu secara bertele-tele karena dapat mengaburkan makna dan rawan menyebabkan ambiguitas. Hal ini bisa dilakukan dengan mengurangi penggunaan kalimat bertingkat, menghindari penggunaan superordinat pada hiponimi kata, serta menghindari sinonim kata dalam kalimat.
Contoh:
- Bagaimana pun juga kita harus memahami sejarah Indonesia. (tidak efektif)
- Bagaimana pun, kita harus memahami sejarah Indonesia. (efektif).
5. Ketegasan Makna
Kalimat efektif harus memiliki makna yang tunggal atau multitafsir. Oleh karena itu, memperhatikan penggunaan kata atau diksi merupakan sesuatu yang cukup penting.
Contoh:
- Dia membaca buku sejarah yang baru. (tidak efektif)
- Dia membaca buku baru yang berisi tentang sejarah Kerajaan Majapahit. (efektif).
6. Menggunakan ejaan dan kaidah bahasa yang baku
Kalimat efektif harus patuh pada ejaan kaidah bahasa yang berlaku. Dalam bahasa Indonesia, buku rujukan untuk ejaan adalah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), sedangkan untuk kata baku rujukan yang bisa digunakan adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Contoh:
- Dia menggunakan setelah baju hitam putih, karena dia masih training. (tidak efektif)
- dia mengenakan setelan baju hitam putih karena masih training. (efektif)
Artikel terkait: Melatih Anak Usia 17 Bulan Membuat Kalimat, Ini yang Saya Lakukan
Contoh Kalimat Efektif
Kalimat tidak efektif
- Seorang detektif handal termasyhur yang sering diperbincangkan di dunia perfilman karena kecerdikannya.
- Tidak hanya itu, bahkan pakaian pun harus mencerminkan “perempuan yang anggun” dengan korset khusus yang diikat dengan kencang, tak jarang seringkali berujung menyesakkan. Sehingga pada saat itu, dengan karakternya yang kuat dan berani, Enola seringkali mendapat kesulitan dalam menempatkan diri di lingkungan sekitarnya.
- Rasa curiga dan tidak kepercayaannya membuatnya nekat menyelidiki keluarga Sali, dan inilah awal dari segala kekacauan. Nyonya Mallet, berusaha menghentikan pengadopsian Benjamin hingga sebuah peristiwa terjadi, menyebabkan bayi lucu tersebut diambil pihak ASE dari pelukan Sali.
Kalimat efektif
- Ia adalah seorang detektif andal termasyhur yang sering diperbincangkan di dunia perfilman.
- Tidak hanya itu, pakaian yang dikenakannya tampak membuatnya lebih anggun dengan korset khusus yang diikat kencang. Namun, pakaian tersebut membuat sesak sehingga sering kali membuatnya bergerak.
- Rasa curiga membuatnya nekat menyelidiki keluarga Sali. Hal inilah yang menjadi awal kekacauan yang terjadi. Nyonya Mallet berusaha menghentikan proses adopsi Benjamin. Kemudian, sebuah peristiwa yang menyebabkan bayi lucu tersebut diambil pihak ASE pun terjadi.
Demikian beberapa penjelasan ringkas mengenai kalimat efektif. Pada dasarnya, kalimat jenis ini sangat penting dalam proses komunikasi karena menjadi tolok ukur keberhasilan suatu komunikasi.
Baca juga:
5 Kalimat Alasan yang Wajib Dihindari jika Ingin Hidup Bahagia
Anak mengalami sulit bicara atau gagap? Ini cara untuk mengatasinya!
Berbagai Kalimat Menyebalkan yang Sebaiknya Tak diucapkan Saat Bertemu Kerabat
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.