Anak gagap menjadi salah satu kondisi yang dikhawatirkan orangtua. Melansir dari WebMD, kegagapan atau stuttering merupakan gangguan pada pola bicara yang menyebabkan anak sulit untuk berkata-kata dengan lancar.
Umummya, gangguan tumbuh kembang ini dialami saat usia anak 2 hingga 5 tahun, karena saat itu kemampuan bicara dan bahasa anak mulai berkembang. Tanda anak gagap yaitu sering terbata-bata saat berbicara, khususnya di awal kalimat.
Lalu, anak yang mengalami kegagapan biasanya akan terganggu saat harus mengulang suara, suku kata, dan perpanjangan suara. Serta, ada interupsi bicara dengan memasukkan suara seperti ‘um’, ‘eh’, ‘uh’ di kalimat yang disampaikannya.
Artikel terkait : Bicara anak gagap, apa penyebabnya dan bagaimana mengatasinya?
Faktor penyebab anak gagap
Sebenarnya belum diketahui secara pasti penyebab anak mengalami gagap. Namun, menurut para ahli, ada 3 hal yang dicurigai menjadi faktor penyebab anak kurang lancar bicara, di antaranya :
- Genetik, alias diturunkan dari keluarga. Penelitian menunjukkan, 60% dari semua orang gagap memiliki anggota keluarga dekat yang juga gagap.
- Masalah tumbuh kembang anak. Banyak anak usia 18 bulan hingga 2 tahun mengalami kegagapan, usia tersebut adalah usia anak untuk mengasah kemampuan berbicara dan bahasanya. Sehingga, gagap jenis ini biasanya bersifat sementara.
- Neurologis. Penelitian telah menemukan bahwa orang yang gagap memproses bahasa secara berbeda dari mereka yang tidak memiliki gangguan bicara.
Selain itu, kondisi anak gagap juga karena adanya gangguan dalam proses perumusan bahasa dalam otak. Misalnya, keterlambatan pengiriman pesan dari otak ke otot-otot mulut saat ia berbicara.
Hasilnya, anak akan tersendat-sendat dalam mengutarakan kalimatnya. Sayangnya, para ilmuwan tidak tahu persis mengapa ini terjadi.
Bagaimana cara mengatasi kondisi anak gagap?
Pada beberapa kasus, kegagapan dapat berlanjut selama beberapa minggu hingga bulan. Akan tetapi, jarang sekali kondisi ini berlanjut hingga si kecil dewasa.
Akan tetapi, orangtua patut mengmati dan mencari informasi sejelas mungkin apakah gagap yang anak derita itu bersifat sementara atau permanen? Maka, Parents jangan ragu berkonsultasi dengan dokter spesialis tumbuh kembang anak jika si kecil tak kunjung lancar bicara.
Selain itu, tingkat kegagapan juga bisa terjadi dengan level ringan dan berat. Jika anak stres, hal itu memungkinkan bisa memperburuk kondisi kegagapannya.
Lantas, latihan-latihan apa saja yang bisa anak lakukan untuk mengatasi masalah hambatan bicara ini?
Terapi untuk mengatasi kondisi anak gagap
Orangtua memiliki peran besar tentang bagaimana anak memandang dirinya dan gangguan bicara yang dialaminya. Untuk itu, orangtua harus mendukung anak dengan memberi kenyamanan anak agar ia mampu mengekspresikan diri dan didengar oleh orang-orang di sekitarnya.
Anak juga bisa melakukan terapi bicara dengan ahli di bidangnya. Lalu, dapat juga mencoba metode Response Contingency Therapy, yaitu metode memberi konsekuensi positif (reward) untuk perilaku yang diinginkan, serta konsekuensi negatif untuk perilaku yang tidak diinginkan.
Misalnya, saat anak bicara dengan lancar tanpa hambatan, Parents langsung berikan pujian untuknya. Sedangkan jika anak tergagap mengucapkan suatu kata, langsung berikan contoh pengucapan yang benar.
Tak luput, ajarkan anak berbicara perlahan. Tidak apa-apa jika harus mengulang beberapa kali kata yang benar dengan pengucapan yang lambat dan panjang.
Untuk lebih lengkapnya, berikut ini beberapa langkah yang dapat Bunda lakukan di rumah untuk membantu anak terbiasa bicara dengan lancar:
- Cobalah berbicara perlahan dan tenang kepada anak. Bisa juga dengan mengajak orang dewasa lain untuk melakukan hal yang sama.
- Pertahankan suasana yang tenang dan hening di rumah. Ini akan mengurangi stres, sehingga anak nyaman untuk bicara dengan lancar.
- Perhatikan apa yang dikatakan anak, bukan cara dia mengatakannya. Coba perhatikan baik-baik saat ia bicara.
- Jangan menunjukkan ketidaksabaran atau kekesalan saat anak berbicara, karena hal itu akan membuatnya merasa tertekan dan makin tergagap.
- Jangan menawarkan saran seperti “tenang” atau “bisakah kamu mengatakannya dengan lebih jelas?”.
- Hindari pertanyaan dan memotong pembicaraan secara mendadak ketika anak sedang berbicara, biarkan ia menuntaskan kalimatnya.
- Jangan pernah memerhatikan gagap anak atau gangguan bicara lainnya.
- Usahakan meluangkan waktu setiap hari untuk waktu berdua dengan anak Anda.
***
Demikian informasi ini. Semoga bermanfaat.
Referensi : WebMd
Baca juga :
Anak Terlambat Bicara: Ciri, Penyebab dan Cara Mengatasi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.