Kisah Pilu Kakak Menghibur Adiknya yang Sedang Sekarat, Membuat Haru

Penuh perhatian, ini kenangan manis seorang kakak mendampingi adiknya sampai tutup usia. Simak kisahnya!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menghadapi saat-saat jelang kematian seseorang yang kita sayangi, mungkin akan jadi salah satu momen yang tak terlupakan. Pedih, pilu, dan perasaan yang hancur menjadi satu. Kisah seorang kakak menghibur adik sebelum meninggal ini agaknya dapat menjadi gambaran betapa menyedihkannya momen perpisahan itu.

Kisah Kakak Menghibur Adik Sebelum Meninggal

Kebersamaan Adalynn Sooter dengan kakak dan ayahnya.

Para pengguna Facebook sempat dibuat sedih dengan kisah kakak beradik Jackson dan Adalynn Sooter. Warganet merasa iba lantaran potret sedih yang menggambarkan momen perpisahan keduanya tersebar di media sosial.

Adalynn Sooter adalah gadis kecil berusia 4 tahun yang berjuang melawan penyakit tumor otak. Hanya beberapa jam sebelum Adalynn meninggal  pada 3 Juni 2018 di rumah sakit Arkansas, Jackson kakak laki-lakinya berada di samping tempat tidurnya membelai rambut Adalynn di saat-saat terakhir gadis mungil itu di dunia.

Momen haru jelang kematian Adalynn.

"Seorang anak laki-laki seharusnya tidak mengucapkan selamat tinggal kepada partner in crime-nya, teman bermain, sahabat, sekaligus adik perempuannya," tulis ayah anak-anak itu, Matt Sooter, dalam sebuah postingan Facebook.

Dalam foto tersebut, Jackson yang berusia 6 tahun meletakkan tangan kanannya di kepala Adalynn saat gadis yang sakit itu memegang lengan kirinya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Fakta unik, adik mengajari kakak lebih berempati, penelitian ini membuktikannya

Jackson Sangat Perhatian kepada Adiknya

Adalynn terbaring sakit.

Kepada People, Matt Sooter menyebut jika anak laki-lakinya adalah tipe kakak yang sangat perhatian.

“Itu adalah momen yang manis, tetapi tidak terduga,” ujar Matt.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Jackson selalu baik pada Adalynn dan merawatnya dengan sangat baik. Dia masih anak kecil yang bahagia, tapi dia merindukannya,” sambungnya.

Adalynn, yang biasanya dipanggil dengan nama kecilnya Addy, meninggal dunia pada pukul 01:04 pagi, 18 bulan setelah dokter menemukan tumor yang tumbuh di batang otaknya. Kala itu, dokter mendiagnosis gadis tersebut dengan diffuse intrinsic pontine glioma (DPIG).

“Kami sangat merindukannya, tetapi kami juga merasa damai mengetahui bahwa kami melakukan segala yang kami bisa untuk mencoba membantunya dan bahwa dia tidak kesakitan lagi,” kata Matt, bagaimana pun ia merasakan duka yang mendalam.

Matt meyakini jika kelak suatu hari nanti mereka bisa bertemu lagi dengan si kecil Adalynn.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Itu hanya semacam perpisahan singkat. Kami akan bertemu dengannya lagi suatu hari nanti,” katanya.

Artikel terkait: 6 Tips Agar Hubungan Adik dan Kakak Selalu Rukun, Parents Perlu Tahu

Adalynn Berjuang Melawan Tumor Otak

Si cantik Adalynn.

Dokter menyampaikan diagnosis pada 12 November 2016, dan menyatakan kemungkinan Adalynn hanya bisa bertahan hidup beberapa bulan lagi. Namun siapa sangka, Adalynn justru menunjukkan perkembangan yang menggembirakan sekaligus mengejutkan para petugas medis yang merawatnya.

Matt dan Chandra, orang tua Adalynn pun senang ketika mengetahui ukuran tumor gadis itu mulai menyusut. Matt menyebut kelangsungan hidup Adalynn benar-benar luar biasa. Namun, dia kemudian mengatakan bahwa dia tahu putrinya kemungkinan tidak akan hidup lebih lama lagi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pada hari-hari sejak kematian Adalynn, keluarga dan teman-teman telah menggunggah ucapan belasungkawa di laman Facebook Matt dan Chandra.

Adalynn menjalani serangkaian perawatan medis seperti radiasi. Lalu ketika dokter memberi tahu Matt dan Chandra bahwa tidak ada lagi yang bisa mereka lakukan untuk gadis kecil itu, keluarga itu mencari pengobatan eksperimental yang ditawarkan di Meksiko.

Selama hampir satu tahun, mereka membawa gadis kecil itu ke Monterrey untuk pengobatan. Matt mengatakan satu perjalanan ke sana bisa memakan waktu hingga 12 hari. Biaya perjalanan dan pengobatan menghabiskan dana lebih dari $ 200.000 atau setara kurang lebih Rp 2 triliunan. 

Sayangnya, perawatan itu tidak efektif dalam minggu-minggu menjelang meninggalnya Adalynn. Namun, Matt mengatakan bahwa keluarganya telah siap untuk kemungkinan terburuk.

“Meskipun kami tidak menantikan masa depan tanpa gadis kecil kami, kami tidak takut akan hal itu,” katanya.

****

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Itulah kisah pilu kakak menghibur adiknya sebelum meninggal yang sempat viral. Pastinya, tidak mudah bagi Jackson saat harus kehilangan saudara terbaiknya.

Baca juga:

Penulis

Titin Hatma