Miris! Diusir Orangtuanya Sendiri, Keempat Kakak Beradik Ini Hidup Telantar

Kisah kakak beradik yang diusir orangtuanya sehingga hidup telantar ini diharapkan menjadi pelajaran penting tentang dampak perceraian bagi anak-anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Nahas sekali kisah hidup empat kakak beradik yang diusir oleh ibu dan ayah mereka. Keempat kakak beradik ini adalah Rani (16 tahun), Rina (14 tahun), Rafli (8 tahun), dan Wawan (3 tahun).

Keempat kakak beradik ini ditemukan warga di sebuah kamar kos di Desa Sugihwaras, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polaweli Mandar, Provinsi Sulawesi Barat, dalam kondisi kelaparan.

Saat ditemukan pada Senin (21/09), mereka mengaku berasal dari sebuah desa di Kecamatan Karossa, Mamuju Tengah. Mereka pun mengatakan jika kedua orangtuanya telah bercerai, lalu mereka mengikuti sang ibu menuju Wonomulyo.

Menurut penjelasan aggota kepolisian Wonomulyo, Harwanto, keempat bersaudara ini sempat tinggal bersama ibu mereka di Wonomulyo. Namun, setelah sang ibu mereka bercerai dengan suami yang baru dinikahinya selama seminggu, empat bersaudara ini justru ditinggalkan oleh sang ibu.

Artikel Terkait: 5 Hal Penting tentang Co Parenting, Pola Asuh Anak bagi Pasangan Bercerai

Sebelumnya, empat bersaudara ini sempat tinggal bersama ibunya selama tiga bulan. Kemudian, sang ibu menikah dengan suami barunya yang berasal dari Tinambung.

Pekerjaan suami barunya ini adalah tukang becak motor (bentor), tapi pernikahan ini hanya berlangsung selama seminggu. Sang ibu pergi tanpa meninggalkan pesan apa-apa. Setelah ditinggalkan ibunya, empat bersaudara itu pun sempat tinggal bersama ayah tirinya selama seminggu, lalu diusir. 

Kehidupan Keempat Kakak Beradik Setelah Diusir Ibu dan Ayah Mereka

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Empat bersaudara ini akhirnya memutuskan untuk tinggal di kos-kosan setempat atas bantuan temannya. Mulai dari biaya kos sampai biaya makan juga dibantu oleh teman tersebut.

Terkadang, kalau sedang tidak ada bantuan, mereka tidak makan. Bahkan salah satu adiknya yang bernama Rafli sempat menjadi gelandangan di pasar untuk mendapatkan makan.

Setelah tempat tinggal mereka dipantau oleh pihak kepolisian, terlihat bahwa tidak ada satu barang berharga pun yang bisa ditemukan di kamar kos tersebut. Barang yang ada hanyalah pakaian yang melekat di badan mereka.

Dampak Perceraian terhadap Anak, Seperti yang Dialami Keempat Kakak Beradik Itu

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Perceraian adalah pilihan hidup yang tentu berat bagi orangtua yang menjalani, terlebih lagi bagi anak-anaknya. Membaca kisah tentang empat bersaudara di atas yang mesti berjuang melawan kerasnya hidup sendiri tanpa orangtua tentu akan membangkitkan rasa iba yang mendalam.

Padahal, perceraian baik-baik yang dilakukan dengan penuh pertimbangan saja bisa membuat sebagian anak memiliki luka psikologis. Apalagi, jika perceraian tersebut ternyata membuat anak menjadi terlantar tanpa memiliki tempat bersandar untuk hidup. 

Artikel Terkait: 9 Dampak perceraian terhadap psikologis anak yang perlu diwaspadai orangtua

Melansir dari laman Very Well Family, perceraian orangtua memiliki dampak buruk yang berbeda pada tiap anak sesuai dengan usianya, antara lain:

  • Balita-Anak Usia Prasekolah 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Balita sampai usia anak prasekolah sering kali kesulitan untuk memahami mengapa mereka harus berpisah dengan kedua orangtuanya. Apalagi, ia terbiasa dengan kondisi di mana ayah dan ibunya tinggal dalam satu rumah yang sama. 

Akan tetapi, sekarang kondisi itu berubah dan ia terkadang harus menjalani kehidupan berpindah-pindah rumah antara ibu dan ayahnya. Di dalam hatinya bisa tumbuh perasaan khawatir tentang kemungkinan orangtuanya yang akan berhenti saling mencintai.

Atau perasaan itu bisa jadi malah dalam bentuk  kekhawatiran bahwa orangtua mereka akan berhenti mencintai dirinya. 

  • Anak Usia Sekolah Dasar

Anak usia sekolah dasar kerap menanggapi perceraian dengan menyalahkan dirinya sendiri. Mereka berpikir tentang kesalahan apa yang sudah mereka perbuat sampai menyebabkan kedua orangtuanya mengalami perceraian. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Anak Usia Remaja

Anak usia remaja biasanya sudah paham dengan alasan orangtua bercerai. Mereka bisa menjadi sangat marah dan menyalahkan salah satu pihak orangtua atas perceraian tersebut. 

Akibatnya, mereka akan sangat membenci salah satu atau bahkan kedua orang tuanya karena adanya perubahan yang mendadak dalam dinamika keluarga mereka.

Dari kisah kakak beradik diusir ibu dan ayah ini diharapkan bisa menjadi pelajaran yang baik. Sebab, dampak perceraian tidak hanya akan dirasakan oleh orangtua yang bersangkutan, tetapi juga oleh anak-anak. Oleh karena itu, penting sekali melakukan diskusi yang mendalam sebelum melakukan perceraian.

Sumber: Tribun, Very Well Family

Baca Juga:

id.theasianparent.com/6-cara-jelaskan-perceraian-pada-anak/

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

Rian Andini