Kacang Walnut, dari Sejarah hingga Manfaatnya bagi Kesehatan

Kacang walnut memiliki sejarah panjang dalam kehidupan manusia. Selain itu, ada beragam manfaat baik dari kacang ini bagi kesehatan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Walnut atau yang memiliki nama lain kacang kenari adalah jenis kacang renyah yang mempunyai rasa gurih. Di antara sekian banyak jenis kacang yang ada, kacang walnut merupakan salah satu jenis kacang yang dapat membantu tubuh melawan kanker, sakit jantung, hingga penuaan.

Kandungan Gizi dalam Kacang Walnut

Meski kacang sangat baik, namun tidak semua orang sudah memahami arti pentingnya. Karena sebagian dari mereka menghindari kacang karena takut akan kalori dan juga lemaknya yang tinggi.

Kenyataannya, lemak yang terdapat pada kacang adalah lemak tak jenuh yang tidak membahayakan jantung dan tidak meningkatkan kolesterol. Kacang juga rendah karbohidrat, sehingga bisa menyeimbangkan program diet Anda tanpa harus merasa kelaparan.

Seperti dilansir the American Chemical Society, berdasarkan penelitian Joe Vinson, seorang profesor di Scranton Univesity menemukan dalam satu gram walnut mengandung 70 unit senyawa polyphenol.

Antioksidan ini lebih tinggi dibandingkan jenis kacang lainnya. Polyphenol juga 15 kali lebih besar manfaatnya jika dibandingkan dengan sumber vitamin E lainnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain kandungannya yang beragam, ada berbagai fakta menarik lainnya yang bisa Parents ketahui mengenai kacang walnut, seperti dilansir dari berbagai sumber.

Fakta Menarik Kacang Walnut

Kacang Walnut Makanan Tertua

Makanan Tertua

Walnut merupakan salah satu makanan yang berasal dari pohon tertua yang dikenal manusia. Pasalnya, kacang satu ini sudah ada sejak 7000 Sebelum Masehi (SM).

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Orang Romawi menyebutnya sebagai Juglans regia, “biji pohon ek kerajaan Jupiter”.

Kacang walnut biasanya tumbuh dengan baik dalam kondisi iklim yang sejuk. Hasil panen dipengaruhi oleh suhu tinggi. Curah hujan tahunan yang merata sekitar 800 mm menghasilkan hasil panen yang optimal.

Kacang walnut tumbuh paling baik di tanah lempung berlumpur dalam yang dikeringkan dengan baik atau tanah lempung liat.

Artikel terkait: Kaya Nutrisi, Ini 8 Manfaat Kacang Lentil untuk Kesehatan Keluarga

Sejarah Kacang Walnut

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sejarah Walnut

Nah, sejarah awal mencatat bahwa walnut Inggris berasal dari kerajaan Persia. Pada waktu itu, hanya keluarga kerajaan saja yang dapat menyimpan dan mengonsumsi kacang walnut. Karena itu, walnut tersebut terkenal dengan sebutan walnut Persia.

Lebih lanjut, sejarah mencatat bahwa perdagangan kacang walnut terjadi di sepanjang Jalur Sutera, antara Asia dan Timur Tengah. Karavan membawa walnut untuk diperdagangkan di daratan jauh dan akhirnya melalui perdagangan laut. Kegiatan inilah yang kemudian menyebarkan popularitas kacang walnut ke seluruh dunia.

Dalam perjalanan sejarahnya, marinir kerajaan Inggris, kemudian membawa kacang walnut tersebut dengan kapal-kapal layar mereka untuk diperdagangkan di pelabuhan seluruh dunia. Itulah kemudian yang membuat walnut lebih dikenal dengan sebutan walnut Inggris. Padahal, Inggris sendiri tidak pernah menumbuhkan walnut untuk kepentingan komersial.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Saat ini, perdagangan kacang walnut terus tumbuh dan berkembang dengan pesat seiring dengan semakin banyaknya orang yang paham akan manfaat walnut untuk kesehatan.

Artikel terkait: Cegah anemia dan tingkatkan daya ingat, ini sederet manfaat kacang merah untuk bayi!

Dijuluki Brain Food

Dijuluki Brain Food

Walnut yang dapat dikonsumsi sebagai camilan dan makanan pencuci mulut sering dianggap brain food atau makanan otak karena memiliki bentuk permukaan yang berkerut seperti otak.

Karena bentuknya seperti otak dan mengandung banyak nutrisi, walnut sering dianggap sebagai simbol kecerdasan dan dipercaya dapat meningkatkan kecerdasan seseorang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: 6 Manfaat Kacang Polong, Baik untuk Diabetes Hingga Cegah Kanker

Paling Bergizi dari Semua Jenis Kacang-kacangan

Paling Bergizi dari Semua Jenis Kacang-kacangan

Walnut termasuk kacang yang paling bergizi dari semua jenis kacang. Dalam 100 gram kacang walnut terdapat 654 kalori.

Walnut merupakan sumber asam lemak esensial dan sumber antioksidan yang sangat baik bagi tubuh.

Selain kaya akan antioksidan, walnut juga sumber mangan, tembaga, vitamin E, B kompleks, kalsium, kalium, besi, seng, fosfor yang baik bagi kesehatan tubuh terutama tulang.

Walnut juga dapat membantu mengurangi kolesterol jahat dalam tubuh, meningkatkan fungsi otak, dan dipercaya dapat memperlambat penyebaran kanker. Walnut mengandung antioksidan dua kali lebih banyak dibandingkan kacang lain yang biasa dimakan.

Nutrisi Kacang Walnut

Nutrisi Walnut

Seperti dikutip dari healthline.com, walnut mengandung 65% lemak dan sekitar 15% protein. Selain itu, kacang ini juga rendah karbohidrat yang sebagian besarnya terdiri atas serat.

1 ons (30 gram) walnut, sekitar 14 butir, memberikan beragam nutrisi berikut:

  • Kalori: 185
  • Air: 4%
  • Protein: 4,3 gram
  • Karbohidrat: 3,9 gram
  • Gula: 0,7 gram
  • Serat: 1,9 gram
  • Lemak: 18,5 gram.

Manfaat Kesehatan Kacang Walnut

Manfaat Kesehatan kacang Walnut

Begitu banyaknya kandungan nutrisi pada walnut membuatnya menjadi makanan pilihan untuk mendapatkan ragam manfaat kesehatan.

Seperti dilansir dari healthline.com, berikut ini merupakan beberapa manfaat kacang walnut untuk kesehatan:

Kacang Walnut Baik untuk Kesehatan jantung

Mengonsumsi kacang-kacangan seperti walnut dapat membantu mengurangi risiko terserang penyakit jantung atau penyakit kardiovaskular.

Kandungan omega-3 ALA dalam walnut membantu mengurangi kadar kolesterol jahat, disebut low-density lipoproteins (LDL). Berkurangnya LDL dalam darah membantu mengurangi risiko kamu terserang penyakit kardiovaskular. Sebuah studi bahkan menyebutkan, bahwa setiap satu gram ALA yang dikonsumsi per hari dapat mengurangi risiko kamu terserang penyakit jantung hingga 10%.

Tidak hanya membantu mengurangi kadar LDL, walnut juga melawan kerusakan oksidatif tubuh akibat LDL ini. Kandungan antioksidan dalam walnut, baik dari vitamin E maupun senyawa tumbuhan lain yang terdapat didalamnyalah yang berperan dalam melawan kerusakan oksidatif tubuh tersebut.

Kandungan antioksidan dalam walnut, secara khusus ellagitannin, juga berperan dalam melawan stres oksidatif dan peradangan. Peradangan disebut-sebut sebagai akar dari ragam penyakit, termasuk penyakit jantung, diabetes tipe-2, Alzheimer, dan kanker.

Oleh bakteri baik dalam usus, ellagitannin tersebut diubah menjadi senyawa yang disebut urolithin, yang telah terbukti melindungi dari peradangan.

Selain mengurangi kadar LDL tersebut, walnut juga bermanfaat mengurangi kadar trigleserida dalam darah yang juga bisa memicu risiko terkena penyakit jantung.

Sebuah studi dilakukan terhadap 194 orang dewasa sehat. Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi 43 gram walnut setiap hari selama delapan minggu menunjukkan perbaikan dalam kadar kolesterol. Kadar kolesterol total menurun hingga 5%, LDL menurun hingga 5%, dan trigliserida menurun hingga 5%, dibandingkan kelompok yang tidak mengonsumsi walnut.

Menjaga Kesehatan otak

Sebuah studi menunjukkan antioksidan dan polyunsaturated fat dalam walnut bisa membantu mengurangi kerusakan oksidatif dan peradangan di otak.

Studi pada tikus yang memiliki penyakit Alzheimer menunjukkan adanya perbaikan signifikan pada memori dan kemampuan belajar mereka setelah mengondumsi walnut selama 10 bulan.

Studi observasi pada orang dewasa yangg lebih tua juga menunjukkan adapanya perbaikan fungsi otak setelah mengonsumsi walnut secara teratur. Perbaikan tersebut termasuk dalam kecepatan pemrosesan, fleksibilitas mental, dan memori yang lebih baik.

Karena kandungan nutrisi walnut untuk kesehatan otak dan manfaat lainnya bagi kesehatan, para peneliti juga merekomendasikan kacang walnut untuk dikonsumsi ibu hamil. Mengonsumsi kacang ini secara rutin, tidak saja membantu kesehatan ibu, tetapi juga tumbuh kembang janin dalam kandungan, salah satunya perkembangan otak janin.

Meski penemuan tersebut menjanjikan, studi lanjut masih perlu dilakukan untuk mengetahui manfaat walnut pada otak.

Kacang Walnut Bantu Menjaga kesehatan usus

Studi menunjukkan, bila usus memiliki banyak bakteri dan mikroba baik, kemungkinan besar Parents akan memiliki usus yang sehat yang berdampak positif pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Makan walnut bisa menjadi salah satu cara mendukung kesehatan mikrobiota dan usus kamu.

Penelitian pada jurnal Nutrients menyebutkan bawah 194 orang dewasa yang terlibat dalam penelitian mengonsumsi 1,5 ons walnut setiap hari selama delapan minggu. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan bakteri baik yang dapat meningkatkan kesehatan usus.

Studi pada jurnal Cellular Immunology, lebih lanjut, mengatakan bahwa peningkatan bakteri akibat konsumsi kacang walnut akan menghasilkan butirat, yakni jenis lemak yang menyehatkan usus.

Selain itu, bakteri baik dalam usus juga diketahui berperan dalam mengubah senyawa ellagitannin, yang terkandung dalam kacang walnut, menjadi urolithin, senyawa anti peradangan. Senyawa ini dapat membantu mengurangi risiko kanker kolorektal.

Membantu mengontrol berat badan

Penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Nutrients mengatakan bahwa konsumsi 300 kalori kacang walnut setiap harinya oleh orang tua tidak menunjukkan efek negatif pada berat badan. Hal ini karena energi yang diserap dari kalori yang dihasilkan walnut 21% lebih rendah daripada yang diharapkan berdasarkan nutrisinya.

Selain itu, walnut juga membantu mengontrol nafsu makan. Mereka yang menjadi responden penelitian meminum smoothie yang terbuat dari 48 gram walnut setiap hari selama lima hari. Hasilnya, mereka melaporkan adanya pengurangan nafsu makan dan rasa lapar dibandingkan kelompok plasebo.

Setelah mengonsumsi walnut selama lima hari, para peneliti juga melakukan pemindaian otak responden yang mengonsumsi walnut. Mereka menemukan adanya peningkatan aktivitas di wilayah otak yang membantu mereka menahan diri terhadap isyarat makanan yang menggoda, seperti kue dan kentang goreng.

Penelitian lain yang diterbitkan pada jurnal Nutrients menunjukkan diet dengan makanan kaya akan lemak jenuh ganda akan menurunkan tingkat hormon ghrelin. Ini adalah hormon yang memberi sinyal saat tubuh lapar. Selain itu, makan walnut akan meningkatkan kuantitas peptida YY, yaitu hormon yang meningkatkan dan menahan rasa kenyang lebih lama pada perut.

Mendukung tetap sehat di masa tua

Konsisten menjalani diet sehat, termasuk mengonsumsi kacang walnut bisa membantu menjaga fungsi fisik tubuh, seperti kemampuan berjalan dan perawatan diri seiring bertambahnya usia.

Sebuah studi meneliti manfaat walnut untuk perempuan tetap sehat di masa tua dilakukan selama 18 tahun terhadap lebih dari 50 ribu perempuan.

Para ilmuwan menemukan bahwa mereka yang menjalani diet sehat sepanjang hidupnya memiliki risiko kerusakan fisik 13% lebih rendah. Kacang walnut adalah makanan yang berkontribusi paling kuat terhadap diet sehat.

Meski tinggi kalori, kacang ini mengandung ragam vitamin, mineral, serat, lemak, dan senyawa tanaman yang mendukung fungsi fisik tubuh dengan bertambahnya usia.

Membantu mengelola dan atau mengurangi risiko terkena diabetes tipe-2

Sebuah studi menyebutkan bahwa salah satu alasan walnut dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe-2 disebabkan kemampuannya dalam membantu mengontrol berat badan dan kadar gula darah.

Sebuah studi terkontrol dilakukan terhadap 100 orang yang menderita diabetes tipe-2. Para peneliti meminta mereka mengonsumsi 1 sendok makan minyak walnut setiap hari selama 3 bulan, sambil meneruskan obat diabetes mereka. Hasilnya, terjadi pengurangan kadar gula darah puasa hingga 8% pada peserta studi.

Membantu menurunkan tekanan darah

Selain tingginya kadar kolesterol dalam darah, tekanan darah yang tinggi juga menjadi salah satu faktor risiko terkena penyakit jantung dan stroke.

Nah, sebuah studi menunjukkan bawah mengonsumsi 1 ons (28 gram) kacang, termasuk walnut, secara rutin setiap hari dapat membantu memperbaiki tekanan darah.

Studi tersebut dilakukan selama empat tahun terhadap 7.500 orang dewasa yang berisiko tinggi menderita penyakit jantung. Dalam studi ini, para peserta melakukan diet Mediterania ditambah dengan konsumsi 1 ons (28 gram) campuran kacang-kacangan, yang setengah diantaranya adalah walnut.

Di akhir penelitian, mereka yang melakukan diet Mediteranian yang diperkaya kacang-kacangan, mengalami penurunan tekanan darah diastolik 0,65 mmHg lebih besar daripada orang-orang yang melakukan diet kontrol jantung sehat serupa tanpa diperkaya kacang-kacangan.

Studi tersebut menunjukkan bahwa mengonsumsi kacang-kacangan membantu memperbaiki tekanan darah. Hal ini penting karena perbedaan kecil dalam tekanan darah memiliki dampak yang besar terhadap risiko kesehatan jantung.

Kacang Walnut sebagai Pencegah kanker

Penelitian tabung reaksi, hewan, dan manusia menunjukkan makan walnut bisa mengurangi risiko terserang beberapa penyakit kanker, seperti payudara, prostat, dan kolorektal.

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, walnut kaya akan kandungan senyawa ellagitannin. Bakteri baik dalam usus mengubah senyawa ini menjadi urolithin yang memiliki kemampuan sebagai anti peradangan dalam sistem pencernaan tubuh. Kemampuan ini membantu melindungi tubuh dalam melawan kanker kolorektal.

Selain itu, ellagitannin jua memiliki sifat seperti hormon yang memungkinkannya memblokir reseptor hormon di tubuh kamu. Kemampuan ini dapat mengurangi risiko terkait kanker, khususnya kanker payudara dan prostat.

Meski begitu, masih perlu dilakukan studi lebih lanjut untuk mengonfirmasi manfat walnut dalam mengurangi risiko penyakit kanker.

Baca juga:

Termasuk camilan sehat, ini 7 jenis kacang yang dianjurkan untuk ibu hamil

 

Penulis

Tania Latief