Viral seorang pria yang mengaku menjadi joki vaksin COVID-19. Pria bernama Abdul Rahim itu berasal dari Kabupaten Pinrang, Sulsel. Ia mengatakan sudah disuntik hingga belasan kali dengan bayaran ratusan ribu rupiah.
“Saya Abdul Rahim, saya telah melakukan vaksinasi atau 14 orang pengganti vaksinasi. Adapun suntikannya yang disuntikkan 16 kali upah yang dikasih antara Rp100-800 ribu,” kata Abdul Rahim dalam video yang beredar pada Senin (20/12/2021).
Menanggapi pengakuan tersebut, sejumlah pihak terkait seperti kepolisian dan dinas kesehatan setempat tengah menelusuri kebenarannya. Abdul rahim menjalani pemeriksaan polisi dan melakukan sejumlah tes untuk membuktikan pernyataannya.
Artikel Terkait: Vaksin Covid-19 Berbayar Sudah Tersedia, Cek Daftar Harga, Jenis dan Cara Daftar
Joki Vaksin COVID-19 Mengaku Disuntik 17 Kali
Sumber: Instagram
Abdul Rahim telah diperiksa polisi terkait pengakuan menjadi joki vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel). Berdasarkan hasil pemeriksaan oleh Satreskrim Polres Pinrang pada Selasa (21/12/2021), ia mengaku mengaku sudah disuntik vaksin sebanyak 17 kali.
“Awalnya saat dipanggil saya bilang 16, ternyata pas saya ingat lagi, ada yang lupa ternyata sudah 17 kali, 15 kali suntik dosis pertama dan 2 kali suntik dosis kedua,” kata Rahim kepada Detik.
Ia mengaku mendapatkan bayaran dari Rp80-800 ribu. Uang tersebut dipergunakannya untuk memenuhi hobinya main game maupun untuk beli rokok. Sementara untuk kebutuhan sehari-hari didapat dari ibunya.
“Kalau makanan kebetulan ada ibu yang antarkan, kalau hasil joki vaksin untuk beli rokok dan main game di warnet,” katanya.
Artikel Terkait: Benarkah Vaksin Covid Mempengaruhi Haid? Ini Kata Pakar
3 Bulan Beraksi Tidak Dikenali Petugas
Sumber: Freepik
Lebih lanjut, Abdul Rahim mengaku sudah 3 bulan menjadi joki vaksin COVID-19. Pada saat itu ia selalu membawa KTP pelanggannya setiap datang ke lokasi vaksin. Meski diperiksa, petugas sama sekali tidak menyadarinya kalau wajah dan identitas yang dibawanya berbeda.
“Pakai KTP orang yang mau divaksin, mereka (petugas) cuma minta KTP, terus panggil nama,” ujarnya.
Dari situ, ia memiliki banyak pelanggan dan mendapatkan upah hingga ratusan ribu rupiah. Kebanyakan pelanggannya diperolehnya dari mulut ke mulut.
“Kalau ada tawaran dari teman, ya, langsung, ada beberapa teman juga yang mengetahui juga meminta (jasa joki),” katanya lagi.
Rahim Menceritakan Efek yang Dirasakan
Sumber: Freepik
Abdul Rahim menerima belasan kali dosis vaksin COVID-19 dalam kurun waktu 3 bulan. Selama itu pula ia mengaku disuntik dua jenis vaksin, yakni Sinovac dan Astrazeneca. Setelah menjalani vaksin, ia mengaku tidak merasakan efek yang berat. Terkadang ia merasa pusing dan lemas saja.
“Hanya kadang saya merasa pusing dan penglihatan gelap. Tapi setelah saya duduk dan menghela napas, gejalanya berkurang dan hilang, tidurnya enak,” jelasnya.
“Sebelum dan sesudah divaksin minum air kelapa, dua minggu terakhir ini pernah 3 kali sehari,” sambungnya menjelaskan.
Artikel Terkait: Begini Cara Cek Daftar Penerima Vaksin COVID-19 Gratis
Tanggapan Kemenkes Terkait Joki Vaksin COVID-19
Sumber: Freepik
Beredarnya video viral terkait pengakuan seorang pria yang mengaku menjadi joki vaksin COVID-19 langsung mendapatkan tanggapan dari kementerian Kesehatan. Bersama pihak-pihak terkait, Kemenkes berusaha menelusuri kebenaran kabar tersebut.
“Sedang dikonfirmasi ke Dinkes Sulsel, ya,” kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi, Selasa (21/12/2021).
Selain itu, Kepala Dinas Kesehatan Pinrang Dyah Puspita Dewi meragukan pengakuan Abdul Rahim dalam video yang beredar itu. Ia membeberkan bahwa joki tersebut diduga memiliki gangguan jiwa.
“Pengakuannya, kan, harus dibuktikan dulu kebenarannya, Pak. Ini menurut keluarganya memang orang yang ada gangguan jiwanya, jadi perlu diselidiki dulu,” kata Dyah saat dikonfirmasi wartawan lewat pesan elektronik.
Dinkes Periksa Darah dan Urine Abdul Rahim
Dinkes Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) langsung turun menyelidiki kasus joki vaksinasi COVID-19 ini. Untuk membuktikan pengakuan Abdul Rahim, sampel darah dan urine pria 49 tahun itu diambil untuk diperiksa.
“Tadi kami bersama Kabid P2P Dinkes Sulsel ke Polres Pinrang dan mengambil sampel darah dan urine dari Abdul Rahim,” kata Dyah lagi.
Hal tersebut dilakukan untuk membuktikan kebenaran pengakuannya yang telah disuntik dosis vaksin hingga 17 kali. Selain itu, pihak berwenang juga mendatangkan psikiater untuk menangani dugaan gangguan jiwa yang dialami oleh Abdul Rahim.
“Selain pengambilan sampel darah dan urine, Dinkes Provinsi dan Dinkes Pinrang juga akan berkolaborasi mendatangkan psikiater untuk Rahim, ini bentuk sinergitas kami terhadap instansi yang berkompeten,” ungkap Kasat Reskrim Polres Pinrang, AKP Deki Marizaldi.
Bila pengakuan Abdul Rahim menjadi joki vaksin COVID-19 terbukti benar, berarti pemerintah perlu membenahi kembali pelaksanaan vaksinasi COVID-19, terutama saat memastikan identitas peserta vaksin.
Baca Juga:
Penerima Vaksin COVID-19 Tak Dianjurkan Langsung Pulang, Ini Alasannya
Virus Corona Bermutasi, Perlukah Anak Mendapatkan Vaksin COVID-19?
Memahami Angka Efikasi Vaksin COVID-19
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.