3 Bocah ikut menginap di RS lantaran orangtua corona, ini yang bisa dipelajari

Beredar video tiga orang anak ikut orangtuanya isolasi di rumah sakit karena tetangga sekitarnya tidak ada yang mau merawat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Saat mengetahui ada tetangga menjadi ODP, apa yang akan Parents lakukan?

Baru-baru ini beredar video viral di media sosial, memperlihatkan tiga orang anak yang ikut orangtuanya menjalani isolasi di RSUD Cililin, Bandung Barat. Kedua orangtua dan nenek dari tiga anak tersebut terindikasi positif Covid-19 dan harus menjalani karantina.

Pasien pertama,  sang ayah harus menjalani isolasi di RSHS Bandung, sementara ibu dan istrinya menjalani karantina di RSUD Cililin Bandung Barat.

Sumber: detik.com

Sedihnya, ketiga anak mereka terpaksa ikut ke rumah sakit lantaran tak ada orang yang merawatnya.

Diketahui, usia anak-anak masih di bawah 10 tahun. Anak pertama 8 tahun, anak kedua 7 tahun, dan anak bungsun masih berusia 4 tahun, diboyong ke RSUD Cililin.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Video ini memjadi viral setelah diunggah oleh akun @puchaa . Lewat video tersbut menyatakan kalau keputusan tersebut diambil lantaran tetangga sekitar rumah mereka pun menolak untuk menjaga ketiga anak tersebut karena takut tertular penyakit yang sama.

Ikut isolasi karena berstatus ODP

Hengky Kurniawan, selaku Wakil Bupati Kabupaten Bandung pun sudah memberikan klarifikasi pada akun Instagram pribadinya @hengkykurniawan. Mantan artis ini menyatakan kalau berita tersebut memang benar.

Hengky juga memberikan statement bahwa ketiga anak tersebut ikut diisolasi karena hasil rapid test menyatakan bahwa anak bungsu yang berusia 4 tahun positif, sehingga kedua anak lainnya juga perlu diisolasi,

Karena sehari-harinya melakukan kontak dengan pasien positif, kedua anak tersebut masuk ke dalam kategori ODP (Orang Dalam Pengawasan) sehingga diperlukan isolasi selama 14 hari untuk observasi gejala yang mungkin timbul.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga: Ketahui perbedaan status OTG, ODP, dan PDP Covid-19 serta penanganannya

Kurangnya sosialisasi, menimbulkan stigma negatif masyarakat pada ODP

Dilansir dari detik.com, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Hernawan, mengungkapkan bahwa kekhawatiran berlebihan yang dirasakan warga sehingga tidak mau merawat anak-anak tersebut tentunya saja ada penyebabnya.

“Wajar masyarakat takut merawat keluarga PDP, tapi tidak sampai menelantarkan juga seharusnya. Mungkin edukasi dan sosialisasi tidak sampai ke masyarakat,” ujarnya.

Di RS mereka diisolasi dalam ruangan khusus. Setiap harinya anak-anak tersebut dilengkapi dengan masker agar terlindungi dari virus. Kesehatannya pun dipantau dengan diberikan makanan sehat serta vitamin.

Ia pun mengatakan kalau kondisi ketiga anak tersebut dalam kondisi baik dan berencana akan melakukan swab test pada waktu dekat untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Apa yang harus dilakukan jika tetangga menjadi ODP dan harus melakukan karantina di rumah?

Tak bisa dipungkiri, sampai saat ini masih banyak masyarakat yang memiliki stigma negatif mereka yang dinyatakan ODP. Hal ini bisa terlihat dari tindakan masyarakat yang masih menjauhi dan mengucilkan ODP karena tidak ingin ikut tertular virus. Bahkan tidak sedikit yang kemudian mengusir untuk menjauhi lingkungan tersebut.

Padahal, dukungan dari lingkungan sekitar tentu saja menjadi hal yang penting. Jika memang ada tetangga yang menjadi ODP dan harus melakukan karantina di rumah, maka sebaiknya masyarakat di sekitarnya ikut membantu.

Caranya, bisa dengan memastikan bahwa keluarga dengan status ODP ini dapat menjalani karantinanya dengan baik.

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Memastikan suplai makanan untuk masa karantina terjamin

Selama masa karantina, salah satu hal yang perlu diperhatikan tentu saja terkait dengan asupan makanan. Oleh karena itu, peratikan apakah stok makanan dan keperluan sehari-hari sudah cukup untuk masa karantina selama 14 hari?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

ODP perlu membatasi keluar dari rumah untuk memutus penyebaran virus, maka tetangga sekitar bisa berperan aktif untuk membantu membelikan stok makanan.

Jika tidak ingin tertular, cukup antar stok makanan tersebut tanpa melakukan kontak langsung dengan ODP.

2. Tidak mengucilkan ODP

Mengetahui bahwa mendaoan status ODP dan diharuskan untuk melakukan karantina tentu saja bukan hal mudah.

Bentuk dukukan pun tentu saja diperlukan. Jangan sampai mengucilkan ODP, namun tentu saja cukup dengan menjaga jarak saja. Seperti yang kita ketahui, virus korona menular melalui droplets.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pastikan juga ODP menggunakan masker jika terpaksa harus keluar rumah untuk mencegah droplets tersebut menyebar.

Pengertian ini tentu saja juga perlu dipahami oleh seluruh anggota keluarga, termasuk anak-anak. Jelaskan mengenai bahayanya virus ini dan agar tetap waspada. Namun tetap beri tahu anak bahwa mengucilkan ODP bukanlah solusinya.

Baca juga: Tak perlu panik, lakukan ini untuk mencegah terpapar virus Corona

3. Dapat dihubungi dalam keadaan darurat

ODP dapat tiba-tiba mengalami gejala infeksi virus Covid-19. Oleh karena itu, lebih baik jika ada masyarakat sekitar yang dapat dihubungi dalam keadaan darurat. Misalnya untuk membantu menghubungi ambulans atau call center Covid-19 apabila ODP tidak bisa menghubungi sendiri.

Selain tindakan dari pemerintah, peran aktif masyarakat tetap dibutuhkan agar penyebaran virus bisa dihentikan. Meskipun suasana sedang kurang baik, kita tidak boleh lupa untuk tetap memikirkan orang lain dan berempati terhadap sesama, ya!

Referensi : Detik.com

Baca juga : 

Hebat! 3 Bocah ini bongkar celengan demi berdonasi untuk tenaga medis