X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Suami gila kerja? Lakukan 8 hal ini untuk mengimbanginya

Bacaan 4 menit
Suami gila kerja? Lakukan 8 hal ini untuk mengimbanginya

Para istri yang punya suami workaholic wajib baca ini. Suami yang gila kerja itu kadang memang sulit berubah dan tak jarang bikin sakit hati.

Lelaki yang rajin bekerja memang mempesona karena artinya ia memikirkan kebutuhan keluarga di atas segalanya. Namun, suami workaholic atau gila kerja biasanya justru tak membuat istri bahagia.

Universitas Carolina Utara mengembangkan studi pada pasangan menikah. Mereka menyatakan bahwa suami workaholic berpotensi lebih besar untuk jadi penyebab terjadinya perceraian.

Agar dapat membuat suami workaholic ini sadar dengan kesalahannya, ini 8 hal yang harus dilakukan:

suami workaholic

1. Jangan membantunya

Membantu suami bekerja itu adalah hal yang baik. Tapi membantu suami workaholic bekerja justru akan menenggelamkan dirinya lebih dalam.

Saat ada janji yang terabaikan dan ada rencana keluarga yang batal karena kesibukannya kerja, itu bukan karena pekerjaannya belum selesai sehingga Bunda perlu membantunya. Tapi karena ia memang punya pekerjaan yang tak ada habisnya.

Menyesuaikan jadwal keluarga dengan si gila kerja akan membuatnya merasa bahwa keluarga tak bermasalah dengan kebiasaannya itu. Bahkan, ia akan berpikir bahwa ia bisa bertindak semaunya dan keluarga akan tetap memakluminya.

Menyesuaikan jadwal keluarga dengan jadwal si suami gila kerja hanya akan membuatnya sulit kembali ke hal normal.

2. Cari hobi yang sama

Profesor Bryan Robinson dari Universitas Carolina Utara tersebut memberi saran bagi para pendamping workaholic untuk dapat mencari hobi yang sama. Seorang workaholic selalu punya sesuatu yang dikerjakan sehingga ia merasa akan menyia-nyiakan waktu jika bersantai.

Bunda bisa mengalihkannya untuk cari hobi yang sama, misalnya jogging bareng atau berenang. Namun, jika satu-satunya hobi yang ia suka adalah bekerja, maka Bunda perlu cari cara yang lain.

3. Gunakan kalimat yang lebih positif

Jangan berkata bahwa Bunda benci padanya karena ia mulai sering pulang larut dan selalu sibuk. Tapi katakanlah dengan bahasa yang lebih manis.

Misalnya, bilang padanya bahwa Bunda lebih bahagia jika ia berada di dekat anak-anak, Bunda merindukan saat-saat kalian menghabiskan waktu bersama. Katakan bahwa anak-anak juga rindu pada ayahnya.

Suami workaholic akan makin tenggelam dalam pekerjaannya jika ia pikir istrinya menyebalkan dan kondisi rumah pun kacau. Beberapa orang melarikan rasa stres mereka lewat bekerja.

4. Memahami pekerjaannya

Bunda perlu memahami mengapa pekerjaannya begitu penting untuknya dan kesenangan apa yang didapatnya dari bekerja. Dengan memahaminya, Bunda tidak akan menganggap sepele apa yang ia anggap penting.

Artikel terkait: Ada banyak pekerjaan tak terlihat yang dilakukan oleh ibu rumah tangga yang tak boleh disepelekan.

suami workaholic

5. Membuat rencana

Buatlah rencana baku untuk keluarga yang didiskusikan dengannya. Minta ia berjanji untuk tidak membawa alat kerja saat rencana liburan itu sedang dilaksanakan.

6. Memprioritaskan saat-saat penting

Jangan sampai suami workaholic ini lupa bahwa ulang tahun anaknya, ulang tahun pernikahan, wisuda anak, dan peristiwa penting lainnya jadi terlewatkan karena bekerja.Bunda perlu membuat rencana jangka panjang soal peringatan hari penting itu dan minta ia mencatatnya dalam kalender email yang disertai dengan alarm di ponselnya.

Sekali pun ada teknologi canggih yang bisa dimanfaatkan, Bunda tetap harus mengingatkannya terus menerus. Kalau pelu, Anda menungguinya bekerja agar ia sadar bahwa Anda sangat mengharapkan kehadirannya di saat-saat seperti itu.

7. Fokus pada diri sendiri

Anda tak bisa mengubah orang lain sekalipun ia berjanji bahwa dirinya akan berubah. Fokus dengan kebahagiaan diri sendiri dan jadilah seorang yang tak bergantung pada orang lain.

Biarkan ia menyadari sendiri bahayanya kebiasaan gila kerja itu pada pernikahan Anda. Katakan pada diri sendiri, “jika dia memutuskan untuk gila kerja, kenapa saya juga ikut jadi gila?”

suami workaholic

8. Terapi

Gunakan jasa terapis profesional untuk membantunya keluar dari kondisi gila kerja itu. Ajak ia ke psikolog agar kualitas hidupnya membaik.

Katakan padanya, adiksi apapun pada sesuatu hasilnya tak akan jadi baik. Jika ia masih ingin mempertahankan pernikahan, maka ada baiknya ia menyesuaikan diri dengan kondisi keluarga.

Jika suami tak pernah ada untuk Anda, rasanya pasti akan kesepian sepanjang hari. Namun, jangan sampai Bunda ikut gila dengan melakukan kesalahan tak termaafkan dalam pernikahan berupa perselingkuhan yang akan membawa penyesalan panjang untuk diri sendiri.

Jangan lupa libatkan anak untuk menyentuh hati ayahnya agar ia tahu bahwa anak-anak membutuhkan sosoknya. Seringlah berkata cinta padanya agar jadi pengingat bahwa selama ini Bunda masih setia menunggunya.

Semoga artikel yang disarikan dari Forbes di atas berguna untuk Anda.

 

Baca juga:

Tips Bagi Ibu yang Bekerja untuk Menyeimbangkan Kehidupan Karir dan Keluarga

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Syahar Banu

  • Halaman Depan
  • /
  • Pernikahan
  • /
  • Suami gila kerja? Lakukan 8 hal ini untuk mengimbanginya
Bagikan:
  • Punya suami ambisius? Bantu agar ia seimbang dalam karir dan keluarga

    Punya suami ambisius? Bantu agar ia seimbang dalam karir dan keluarga

  • 4 Tips agar badan tetap sehat meski sering kerja lembur

    4 Tips agar badan tetap sehat meski sering kerja lembur

  • Punya suami ambisius? Bantu agar ia seimbang dalam karir dan keluarga

    Punya suami ambisius? Bantu agar ia seimbang dalam karir dan keluarga

  • 4 Tips agar badan tetap sehat meski sering kerja lembur

    4 Tips agar badan tetap sehat meski sering kerja lembur

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.