Catat 5 Jenis Hipertensi yang Terjadi pada Ibu Hamil, Hati-hati Bun!

Jangan sampai terlambat penanganan ya Bun, ini faktor risiko dari berbagai jenis hipertensi saat kehamilan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ibu hamil sebaiknya mewaspadai kemungkinan komplikasi selama kehamilan, salah satunya hipertensi. Seorang ibu hamil dikatakan mengalami tekanan darah tinggi saat tensi darah menunjukkan angka 140/90. Terkait dengan hal ini, ada beberapa jenis hipertensi untuk ibu hamil yang sebaiknya tak diabaikan.

Kondisi ini merupakan hal yang umum terjadi, namun ada beberapa kondisi yang sebaiknya diwaspadai oleh ibu hamil. Hal ini diungkapkan oleh dr. Arie Aldila Pratama, Sp.OG, Spesialis Obstetri dan Ginekologi dari Primaya Evasari Hospital dalam wawancara secara eksklusif bersama TheAsianparent Indonesia.

Agar mengetahui kondisi kesehatannya, dr. Arie menyarankan agar setiap ibu hamil selalu melakukan pemeriksaan secara rutin per bulannya. Khususnya hipertensi, cara terbaik untuk pemeriksaan ialah dengan diagnosis langsung oleh dokter.

Nah, Bun, ada beberapa jenis hipertensi yang sebaiknya diwaspadai oleh ibu hamil.

Artikel Terkait : Trauma melahirkan di Rumah Sakit, ibu ini melahirkan di rumah tanpa bantuan dokter

5 Jenis Hipertensi untuk Ibu Hamil 

  1. Preeklampsia

Menurut dr. Arie, preeklampsia termasuk salah satu komplikasi yang kerap terjadi dan wajib diwaspadai. Kondisi ini terjadi saat ibu hamil mengalami tekanan darah tinggi tepat setelah 20 minggu kehamilan. Ciri utama selain tingginya tekanan darah ialah adanya protein dalam urin ibu hamil. Beberapa gejala lain yang sebaiknya tak diabaikan, antara lain :

  • Mengalami tekanan darah sangat tinggi, khususnya lebih dari 160/110 mmHG dalam dua kali pemeriksaan
  • Mengalami edema atau pembengkakan, khususnya di tangan dan wajah
  • Mual dan muntah
  • Sakit perut atau sakit kepala
  • Berat badan bertambah karena adanya retensi cairan

Artikel Terkait : Pendarahan saat hamil 9 bulan, berbahayakah? Ini penjelasannya!

Komplikasi ini bisa berdampak negatif bagi keselamatan ibu hamil maupun janin. Hal ini karena preeklampsia diketahui bisa memengaruhi kesehatan banyak organ dalam, mulai dari jantung, ginjal, otak, dan plasenta.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  1. Hipertensi kronis

Komplikasi tekanan darah tinggi satu ini adalah jenis yang lebih bertahan lama. Biasanya kondisi ini bukan disebabkan karena kehamilan. Bahkan, biasanya ibu bisa mengalaminya sebelum terjadi kehamilan.

Seorang perempuan yang mengalami kondisi ini biasanya memiliki jumlah protein dalam urin yang tidak normal, atau biasa juga disebut dengan proteinuria. Beberapa indikasi seseorang mengalami kondisi ini, antara lain :

  • Memiliki riwayat tekanan darah tinggi sebelum kehamilan.
  • Sebelum usia 20 minggu kehamilan didiagnosis mengalami hipertensi.
  • Terus menerus mengalami tekanan darah tinggi hingga 12 minggu setelah kekahiran.
  1. Hipertensi kronis dengan superimposed preeklampsia

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kondisi ini merupakan jenis tekanan darah tinggi kronis pada ibu hamil yang memburuk ketika perempuan mengalami kehamilan. Gejala dari kondisi ini umumnya akan muncul setelah minggu ke-20 kehamilan.

Biasanya, penanganan intensif diperlukan untuk kondisi ini karena memang cukup sulit dikendalikan. Bila tak tertangani dengan baik, protein dalam darah akan sulit dikendalikan hingga ibu hamil bisa mengalami komplikasi lain selama kehamilan.

Artikel Terkait : Keluar darah saat hamil muda, perlukah merasa khawatir?

4. Hipertensi gestasional

Jenis hipertensi lain yang sebaiknya tak diabaikan ialah hipertensi Gestasional. Jenis tekanan darah tinggi ini merupakan hipertensi yang dikaitkan dengan kehamilan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Biasanya, hipertensi ini terjadi secara sementara, cenderung hilang pada 12 minggu setelah bayi lahir. Kondisi ini terjadi tanpa adanya protein dalam urin, tidak seperti jenis hipertensi lainnya. Perubahan fungsi hati pun tidak ditemukan.

Walaupun cenderung bersifat sementara, namun seorang ibu bisa memiliki risiko terkena hipertensi jenis ini di kehamilan lainnya.

5. Eklampsia

Kondisi hipertensi yang sangat butuh penanganan segera ialah eklampsia yang menjadi bentuk komplikasi preeklampsia yang sudah lebih parah. Eklampsia bisa menyerang sekitar 1 dari 200 perempuan.

Walau jarang terjadi, namun kondisi ini bukan tak mungkin bisa dialami sehingga setiap ibu sebaiknya tidak menyepelekan hipertensi dan preeklampsia. Kondisi kesehatan ini bisa terbilang serius sehingga bisa sampai menyebabkan ibu hamil kejang.

Seorang perempuan pun bisa mengalaminya, bahkan bila ia tidak memiliki riwayat hipertensi sebelumnya. Penanganan yang intensif dan pemeriksaan rutin pun harus secara disiplin dilakukan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Itulah 5 jenis hipertensi untuk ibu hamil. Segera konsultasikan dengan dokter bila memiliki faktor risiko atau mengalami gejala yang abnormal, Bun.

Artikel Terkait : 9 Tanda yang diberikan tubuh seminggu sebelum melahirkan, Bunda harus tahu!

Artikel telah ditinjau oleh:

dr.Gita PermataSari, MD

Dokter Umum dan Konsultan Laktasi

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca Juga :

Dokter Menjawab 6 Hal yang Sering Ditanyakan Tentang Hipertensi Saat Hamil

Penulis

nisya